Dream Team Alumni Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 2014 dan 2018: Kuat serta Merata di Semua Lini

oleh Aryo Atmaja diperbarui 06 Nov 2022, 11:00 WIB
Piala Asia U-20 - Ilustrasi Timnas Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Tanda-tanda kebangkitan sepak bola Indonesia sejatinya bisa dilihat dalam beberapa tahun terakhir. Penggawa Timnas Indonesia saat ini, mayoritas merupakan jebolan tim kelompok umur Indonesia U-20.

Sukses Garuda Nusantara menembus putaran final Piala Asia U-20 merupakan awal mula prestasi tersebut. Mereka berhasil menembus tiga dari empat pentas tertinggi sepak bola Asia tersebut.

Advertisement

Timnas Indonesia U-20 mulai rutinitas menembus Asia pada 2014 lalu. Evan Dimas dkk berhasil melewati hadangan Korea Selatan di babak kualifikasi untuk melangkah ke putaran final. Walau sayangnya, mereka akhirnya berhasil sebagai juru kunci.

Sementara itu, edisi 2016 merupakan satu-satunya pengecualian. Ketidakhadiran mereka di Bahrain kala itu, lebih karena pembekuan FIFA yang membuat Indonesia ditangguhkan dari semua semua laga internasional.

Setelah kemalangan tersebut, Indonesia kembali melangkah ke Asia di edisi 2018. Walaupun mereka berada di peringkat ketiga grup selama babak kualifikasi, Egy Maulana Vikri dkk tetap lolos lantaran status tuan rumah.

Bermain di depan pendukungnya sendiri, skuad arahan Indra Sjafri tersebut bermain luar biasa terutama saat takluk 6-5 dari Qatar di babak grup. Namun, langkah hebat mereka terhenti di perempat-final setelah ditaklukkan Jepang.

Dari dua edisi yang dilalui skuad Timnas Indonesia, ada beberapa nama yang terbilang tampil cemerlang baik selama kualifikasi maupun saat putaran final. Bahkan bila dikumpulkan bakal membentuk starter yang cukup kuat.

2 dari 6 halaman

Kiper Tangguh

Kiper Timnas Indonesia U-22, Ravi Murdianto, saat latihan di Lapangan SPH Karawaci, Banten, Selasa (8/8/2017). Latihan dilakukan sebagai persiapan jelang SEA Games 2017 Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ravi Murdianto terbilang tampil luar biasa saat mendapatkan panggilan negara. Setelah mempersembahkan Piala AFF U-19 pada 2013 silam, ia juga ikut mengantar Indonesia U-20 menembus putaran final Piala Asia U-20 2014.

Walaupun ada Awan Setho, gawang Indonesia U-20 tetap dipercayakan kepadanya. Pemain asal Grobogan tersebut menjawab tantangan tersebut dengan penampilan yang terbilang cemerlang.

Tetapi sayangnya, kariernya saat ini seperti timbul tenggelam. Setelah memperkuat tim-tim Liga 1 macam Mitra Kukar, Madura United dan Persikabo 1973, kini ia terdampar di kasta kedua bersama Persikab Kabupaten Bandung.

3 dari 6 halaman

Pertahanan Kukuh

Timnas Garuda Muda gagal menambah gol hingga babak pertama usai. Asnawi Mangkualam dkk terlihat kurang tenang dan tidak efektif dalam penyelesaian akhir. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Asnawi Mangkualam Bahar sudah jelas mengunci satu tempat di pos pertahanan. Ia menjadi sumber kekuatan Indonesia U-20 pada edisi 2018 yang tampil luar biasa di depan pendukungnya sendiri.

Di sektor bek sayap kiri, nama Firza Andika jadi yang paling layak diapungkan. Kecepatannya dalam melakukan overlap serta kemampuannya melepaskan umpan-umpan silang membantu Indonesia U-20 menembus perempat-final pada 2018.

Sementara duo bek tengah diberikan kepada dua jebolan kompetisi internal Persebaya Surabaya yakni Hansamu Yama Pranata dan Rachmat Irianto. Dua pemain beda generasi ini merupakan tulang tunggung pertahanan Timnas Indonesia U-20.

4 dari 6 halaman

Gelandang Brilian

Evan Dimas. Pemain Bhayangkara FC berusia 26 tahun ini juga selalu menjadi starter dalam dua laga sebelumnya. Kinerjanya di lini tengah dalam dua laga tersebut layak disanjung. Dua gol dan satu assist disumbangkannya serta torehan umpan suksesnya yang mencapai 86,5 persen. (affsuzukicup)

Indonesia memiliki sosok Evan Dimas pada Piala Asia U-20 2014. Pemain asal Surabaya itu disebut-sebut sebagai bakat terbesar Asia Tenggara kala itu setelah meraup banyak kesuksesan di usia muda.

Untuk menemaninya di lapangan tengah, ada dua pemain yang menjadi andalan di edisi 2018. M. Luthfi Kamal dan Todd Ferre merupakan tulang punggung permainan kala itu.

Bahkan nama terakhir membuat salah satu momen terhebat dalam sejarah turnamen. Pemain yang kini membela PSS Sleman itu bangkit dari bangku cadangan untuk mencetak hat-trick dan satu assist dalam kekalahan tragis 6-5 atas Qatar.

5 dari 6 halaman

Ujung Tombak Tajam

Gelandang Indonesia, Witan Sulaeman, melakukan selebrasi usai membobol gawang Uni Emirat Arab (UEA) pada laga AFC di SUGBK, Jakarta, Rabu (24/10/2018). Indonesia menang 1-0 atas UEA. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dua pemain beda generasi lainnya yang saat ini menghuni Timnas Indonesia adalah Saddil Ramdani dan Witan Sulaeman. Keduanya menjadi pemain paling diandalkan saat mengarungi Piala Asia U-20.

Karier keduanya juga terus menanjak sejak keberhasilan mereka membawa Indonesia U-20 bersaing di Asia. Witan saat ini tengah menimba ilmu bersama klub asal Slowakia, AS Trencin, sementara Saddil jadi andalan Sabah FC di Malaysia.

Sementara ujung tombak tim ini tentu diberikan kepada Dimas Drajad. Kebintangan pemain asal Gresik itu sudah dimulai di tim kelompok umur sebelum akhirnya moncer bersama skuad Garuda di bawah tangan dingin pelatih Shin Tae-yong.

6 dari 6 halaman

Dream Team Timnas Indonesia Alumi Piala Asia U-20

  • Kiper: Ravi Murdianto
  • Bek: Asnawi Mangkualam, Rachmat Irianto, Hansamu Yama, Firza Andika
  • Gelandang: Evan Dimas, M. Luthfi Kamal, Todd Ferre
  • Penyerang: Witan Sulaeman, Dimas Drajad, Saddil Ramdani

Berita Terkait