Pecco Bagnaia Juara MotoGP 2022: Trah Italia Kembali, Ada Andil Valentino Rossi

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 07 Nov 2022, 06:45 WIB
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, berhasil meraih titel juara dunia MotoGP 2022 meski hanya finis di urutan sembilan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (6/11/2022) malam WIB. (AFP/JAVIER SORIANO)

Bola.com, Valencia - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.

Bagnaia finis kesembilan dalam Seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (6/11/2022). Ia pun mengakhiri penantian Ducati yang telah berlangsung selama 15 tahun. Ini adalah gelar dunia 'Pecco' yang kedua, setelah Moto2 2018.

Advertisement

Bagnaia yang lahir di Turin, Italia pada 14 Januari 1997, merupakan satu di antara pembalap muda yang sudah dinantikan kehadirannya di MotoGP, mengingat ia merupakan juara dunia Moto2 2018.

Ia mencintai dunia balap motor sejak kecil, dan memulai karir di ajang MiniGP Eropa 2009, di mana ia merebut gelar juara.

Prestasi ini membuatnya dilirik oleh Tim Monlau pada 2010 untuk diturunkan di kejuaraan PreGP 125 Mediterania dan ia sukses menjadi runner-up. Pada 2012, ia turun di FIM CEV Moto3 (kini JuniorGP) dan menduduki peringkat ketiga di belakang Alex Marquez dan Luca Amato.

Prestasi Francesco Bagnaia di CEV Moto3 2012 membuat Gresini Racing tertarik menggaetnya untuk diturunkan di Grand Prix Moto3 2013. Mengendarai FTR Honda, musim debut Bagnaia sama sekali tak menjanjikan. Ia kesulitan masuk 15 besar dan tak meraih satu pun poin.

2 dari 6 halaman

Polesan Valentino Rossi

Francesco Bagnaia berhasil merebut juara dunia MotoGP usai finis di posisi ke-8 pada MotoGP Valencia (AFP)

Semua berubah saat ia bergabung dengan VR46 Riders Academy.

Dalam akademi balap bentukan Valentino Rossi itu bahkan langsung mendapat kepercayaan untuk membela tim balap sang sembilan kali juara dunia, Sky Racing VR46 pada 2014. Di atas motor KTM, Bagnaia memang tak meraih satu pun podium, namun mengoleksi 50 poin dan duduk di peringkat 16 pada klasemen akhir pebalap.

Masih dalam bimbingan VR46, Bagnaia pindah tim pada 2015. Membela Mahindra lewat Aspar Team, ia berhasil mencicipi podium perdananya usai finis ketiga di Le Mans.

Pada musim 2016, ia lebih garang lagi. Total, ia meraih 6 podium, yang 2 di antaranya merupakan kemenangan. Ia pun mengakhiri musim di peringkat keempat.

3 dari 6 halaman

Sudah Diprediksi

Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia di kualifikasi MotoGP Qatar. (Twiitter/Ducati)

 

Kiprah awal Bagnaia di Moto3 memang tak terlalu gemilang, tapi ia tetap diprediksi jadi bintang di Moto2.

Ia bahkan kembali dipercaya membela Sky Racing VR46 di kelas itu pada 2017, meraih 4 podium dan menduduki peringkat 5. Hasil ini membuatnya menyabet gelar debutan terbaik dan jadi kandidat juara dunia pada 2018.

Bagnaia pun terbukti memang layak menjadikan prediksi itu jadi nyata. Meski dapat perlawanan sengit dari Miguel Oliveira, Bagnaia berhasil jadi juara Moto2 2018 setelah mengoleksi 12 podium, yang 8 di antaranya kemenangan. Ia menyamai rekor rekannya di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli, yang menjuarai Moto2 2017.

 

4 dari 6 halaman

Trah Italia

Aksi Pecco Bagnaia di MotoGP Jepang (AFP)

Sebagai anak didik Rossi, Bagnaia sempat digosipkan naik ke MotoGP bersama Yamaha. Meski begitu, uji coba MotoGP pada 2016 lalu ternyata merupakan 'benih' ketertarikan antara Bagnaia dengan Ducati. Tanpa pikir panjang, Ducati pun memburu tanda tangan Bagnaia pada awal 2018, bahkan sebelum ia menjuarai Moto2.

Bagnaia diletakkan di Pramac Racing, tim satelit Ducati. Ia pun terlambat panas, baru meraih podium pada 2020. Namun, ia tetap dapat kepercayaan membela tim pabrikan Ducati pada 2021. Bersama Tim Merah, Bagnaia sudah mengoleksi 19 podium dan 11 kemenangan, serta menjadi juara dunia MotoGP 2022.

Bagnaia pun jadi juara dunia Ducati pertama sejak Casey Stoner pada MotoGP 2007. Ia juga jadi pembalap Italia pertama yang mampu menjuarai MotoGP sejak Valentino Rossi pada 2009. Selain mewujudkan impian Ducati jadi juara lagi, Bagnaia juga mewujudkan impian VR46 Riders Academy melahirkan juara baru MotoGP dari Italia.

5 dari 6 halaman

Fakta Unik

Valentino Rossi bersama dua anak didiknya di akademi VR46 yang sudah mentas di ajang MotoGP: Franco Morbidelli dan Pecco Bagnaia. (GIUSEPPE CACACE / AFP)

Ada yang unik dari kerja sama antara Bagnaia dan Aspar Team. Usai finis kedua di Silverstone, Bagnaia dapat tantangan dari sang sporting director, Gino Borsoi.

Borsoi menyatakan, jika Bagnaia berhasil meraih kemenangan lagi sebelum musim berakhir, Aspar Team akan memberikan hadiah berupa tes di atas motor MotoGP.

Bagnaia pun sukses memenuhi tantangan Borsoi, dengan memenangi balapan di Sepang. Alhasil, atas kesepakatan dengan Ducati, Bagnaia diberi kesempatan menjajal motor Desmosedici GP14 milik Eugene Laverty di tes pascamusim MotoGP Valencia. Siapa tahu, bahwa ternyata uji coba ini menjadi awal perjalanan Bagnaia ke MotoGP?

6 dari 6 halaman

Statistik Francesco Bagnaia di Grand Prix

Jumlah Grand Prix: 172 start 

Jumlah pole: 18 pole

Jumlah podium: 43 podium 

Jumlah kemenangan: 21 kemenangan 

Jumlah gelar dunia: 2 (Moto2 2018 dan MotoGP 2022) 

  • 2013: Moto3 - San Carlo Team Italia (FTR Honda) - Tidak Terklasifikasi
  • 2014: Moto3 - Sky Racing VR46 (KTM) - Peringkat 16
  • 2015: Moto3 - Mapfre Aspar Mahindra (Mahindra) - Peringkat 14
  • 2016: Moto3 - Pull&Bear Aspar Mahindra (Mahindra) - Peringkat 4
  • 2017: Moto2 - Sky Racing VR46 (Kalex) - Peringkat 5
  • 2018: Moto3 - Sky Racing VR46 (Kalex) - Juara
  • 2019: Moto2 - Pramac Racing (Ducati) - Peringkat 15
  • 2020: MotoGP - Pramac Racing (Ducati) - Peringkat 16
  • 2021: MotoGP - Ducati Lenovo Team (Ducati) - Runner up
  • 2022: MotoGP - Ducati Lenovo Team (Ducati) - Juara

 

Bola.net (Anindhya Danartikanya)

Berita Terkait