5 Pesepak Bola Berdarah Indonesia yang Saat Ini Menjalani Karier di Eropa

oleh Rizki Hidayat diperbarui 08 Nov 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi - Emil Audero, Radja Nainggolan, Kevin Diks (Bola.com/Bayu Kurniawan Santoso)

Bola.com, Jakarta - Sejmlah pesepak bola berdarah Indonesia mampu menembus ketatnya persaingan di kompetisi Eropa. Akan tetapi, hanya pemain blasteran yang memiliki karier yang cukup oke bersama klub-klub Eropa.

Satu di antara pemain keturunan Indonesia yang mendapat kesempatan memperkuat tim ternama Eropa adalah Emil Audero. Emil lahir di Pulau Lombok, tepatnya di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram pada 18 Januari 1997.

Advertisement

Pemain bernama lengkap Emil Audero Mulyadi tersebut lahir dari orang tua dengan latar belakang yang berbeda. Ayahnya dari Indonesia bernama Edy Mulyadi. Sementara iyu, sang ibu merupakan wanita asli Italia yang memiliki nama Antonela Audero.

Meski sudah menetap dan memiliki karier di Italia, Audero tetap kerap mengunjungi Indonesia. Terutama kampung halamannya di Mataram.

Saat ini, pemain berusia 25 tahun tersebut membela klub Serie A, Sampdoria. Pada musim 2022/2023, dia tampil dalam 14 laga dan mencatatkan tiga clean sheet serta kebobolan 23 gol.

Selain Emil Audero yang merupakan jebolan akademi Juventus, sejumlah pesepak bola blasteran juga mempunyai karier yang terbilang oke di Eropa. Siapa saja mereka? Berikut ini empat nama lainnya.

 

 

2 dari 5 halaman

Radja Nainggolan

Radja Nainggolan menjadi salah satu pemain sepak bola keturunan Indonesia tersukses di Eropa. Mantan pemain AS Roma itu pernah mengungkapkan kebanggaannya terhadap Indonesia. (Foto: AFP/Alberto Pizzoli)

Nainggolan adalah pemain keturunan Indonesia cukup terkenal yang berkarier di Eropa. Ayah dari gelandang berusia 34 tahun itu berasal dari Sumatera Utara yang bernama Marianus Nainggolan.

Radja, yang lahir di Antwerp, Belgia, telah ditinggalkan Marianus sejak masih kanak-kanak. Kala itu, sang ayah memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Pada 2014, Radja sempat mengunjungi Indonesia. Pemain yang kini berseragam Antwerp tersebut mencari ayahnya dan coba memaafkan Marianus.

Namun, bukan kasih sayang yang didapat Radja dari ayahnya. Perlakuan tak sopan malah diterima pemain yang memilih membela Timnas Belgia tersebut.

"Saya pulang ke Indonesia pada 2014. Saya ingin memberikan ayah kesempatan sekali lagi. Saya ingin bisa memaafkannya. Tetapi, dia mengabaikan saya dan malah meminta uang kepada saya," jelas Nainggolan.

3 dari 5 halaman

Mees Hilgers

Aksi bek tengah keturunan Indonesia milik FC Twente, Mees Hilgers (paling kiri) di laga leg pertama Kualifikasi Ketiga UEFA Conference League melawan Cukaricki pada 6 Agustus 2022 lalu. (Dok. Instagram Mees Hilgers)

Pemain yang berusia 20 tahun ini memang punya darah Indonesia. Dia mengaku ibunya adalah orang asli Indonesia yaitu berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Hilgers merupakan kelahiran kota Amersfoort, Belanda, pada 13 Mei 2001.

Bakat Mees Hilgers tercium oleh talent scout dari FC Twente saat usianya menginjak 10 tahun. Sejak saat itulah karier sepak bola Hilgers semakin berkembang bersama FC Twente.

Terhitung hingga tahun ini, Hilgers sudah bersama FC Twente selama 11 musim. Kerja kerasnya di sana akhirnya terbayar ketika mendapat kontrak profesional pertama kalinya dari FC Twente pada 2018.

Mees Hilgers telah menjalani debut bersama Timnas Belanda U-21, yakni ketika bersua Belgia U-21 dalam partai uji coba jelang Piala Eropa U-21 2023 pada 23 September 2022.

 

4 dari 5 halaman

Kevin Diks

Bek FC Copenhagen Kevin Diks berebut bola dengan gelandang Manchester City Sergio Gomez dalam matchday ketiga Grup G Liga Champions 2022/2023 di Etihad Stadium, Kamis (6/10/2022) dini hari WIB. Sejak awal Manchester City sudah menguasai jalanya laga. Belum tujuh menit laga berjalan, pasukan Pep Guardiola sudah berhasil unggul. (AP Photo/Dave Thompson)

Darah Indonesia dalam diri Kevin Diks berasal dari sang ibu yang bernama Natasja Diks-Bakarbessy. Ibunya merupakan WNI keturunan Desa Waai, Kecamatan Salahulu, Pulau Ambon, Maluku Tengah.

Kevin Diks bisa dikatakan sebagai pemain serbabisa. Sebab, pesepak bola yang lahir pada 6 Oktober 1996, di Apeldoorn, Belanda itu mampu bermain di lebih dari satu posisi.

Selain beroperasi sebagai bek kanan, dia juga fasih bermain di pos bek kiri dan gelandang bertahan. Tak heran jika Diks adalah satu di antara pemain andalan di klubnya, FC Copenhagen.

Pada musim ini, pemain berusia 26 tahun tersebut bermain dalam 22 pertandingan. Dari 22 laga itu, enam di antaranya adalah berlaga di Grup G Liga Champions.

Kevin Diks sempat akan dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia. Akan tetapi, proses naturalisasi itu urung terjadi, karena Diks ragu berganti kewarganegaraan dari Belanda ke Indonesia.

 

5 dari 5 halaman

Sandy Walsh

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh. (Foto Instagram KV Mechelen).

Bek kanan klub Belgia, KV Mechelen, itu ingin membela Timnas Indonesia karena darah dari kakeknya yang lahir di Indonesia. Keinginan Walsh berseragam Timnas Indonesia bisa segera menjadi kenyaatan.

Pemain berusia 26 tahun itu tinggal menjalani dua tahapan lagi untuk bisa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dua tahapan itu adalah tanda tangan Presiden Jokowi yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) dan pengambilan sumpah di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham.

Sandy Walsh bermain reguler untuk KV Mechelen. Pada level level timnas, dia rutin memperkuat Timnas Belanda pada kelompok umur, mulai dari U-15, U-16, U-17, U-18, U-19 hingga Timnas Belanda U-20.

Menempati posisi bek kanan, dia ditunjang skill melewati pemain, maupun melancarkan tekel bersih. Dia bakal menjadi pesaing utama untuk Asnawi Mangkualam untuk memperebutkan posisi bek sayap kanan di Tim Garuda.

Berita Terkait