Bola.com, Jakarta - Kemenangan Brunei Darussalam atas Timor Leste dengan aggregate 6-3 pada babak kualifikasi, Selasa (8/11/2022) melengkapi 10 tim yang akan berlaga di Piala AFF 2022. Dengan begini, selain Brunei, Timnas Indonesia akan berada satu grup dengan Thailand, Kamboja, dan Filipina.
Seperti yang sudah-sudah, Timnas Indonesia lagi-lagi 'diwajibkan' memenangi Piala AFF. Status juara tanpa mahkota karena lebih sering keluar sebagai runner-up mesti dihentikan dengan mengangkat trofi juara.
Piala AFF 2022 akan digelar pada akhir Desember hingga awal Januari. Sebanyak 10 tim akan berlaga di Piala AFF yang terbagi dalam dua grup.
Timnas Indonesia tergabung di Grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Sementara Vietnam berada satu grup dengan Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Laos.
Lantas, bagaimana kekuatan para lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022? Berikut ini ulasannya:
Thailand
Thailand akan jadi lawan paling tangguh Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Tim Gajah Perang juga memiliki status sebagai kandidat terkuat peraih juara.
Timnas Indonesia kali terakhir bersua Thailand adalah pada final Piala AFF edisi tahun lalu. Chanathip Songkrasin dkk menang aggregate 6-2, yang sekaligus memupus ambisi Merah Putih mengangkat trofi juara untuk kali pertama.
Pada Piala AFF 2020, selain menjadi juara, Thailand juga menetapkan Chanathip Songkrasin sebagai pemain terbaik dan top scorer. Kabar bagusnya buat Timnas Indonesia, pemain Kawasaki Frontale berusia 29 tahun itu tidak akan tampil.
Chanathip memastikan tidak akan membela Thailand di Piala AFF 2022 karena turnamen itu tidak masuk kalender FIFA. Selain itu, pelatih Alexandre Polking juga tidak menyertakan dua bintang Thailand lainnya, Suphanat Mueanta dan Supachai Jaided.
Thailand tetap berbahaya meski tanpa Chanathip Songkrasin. Tim berjulukan Gajah Perang itu masih dihuni skuad juara Piala AFF 2020 seperti Theerathon Bunmathan, Teerasil Dangda, hingga Supachok Sarachat.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam boleh jadi tim terlemah di grup ini, tapi di Piala AFF, haram hukumnya menganggap remeh semua lawan.
Brunei lolos ke putaran final Piala AFF 2022 usai kemenangan atas Timor Leste pada babak play-off dengan aggregate 6-3. Ini jadi bukti betapa mereka sudah siap menantang tim-tim lain.
Seluruh pemain Brunei Darussalam berkompetisi di liga domestik. Dua nama yang patut diwaspadai adalah penggawa senior, Abdul Azizi dan Razimie Ramli.
Selain itu, ada Nur Asyraffahmi Norsamri, pemain muda berusia 22 tahun yang belakangan terus memukau di bawah arahan pelatih Mario Rivera. Kemudian Hakeme Yazid Said, gelandang berusia 19 tahun yang ditunggu-tunggu aksinya di Piala AFF 2022.
Sukses Brunei lolos ke putaran final Piala AFF 2022 tak lepas dari peran serta Paul Munster sebagai Direktur Teknik. Eks pelatih Bhayangkara FC itu bakal menunjukkan kelasnya lagi nanti, dan menarik untuk menyaksikan kirpah sosok asal Irlandia Utara itu bersama Brunei.
Filipina
Di antara para peserta Piala AFF 2022, Filipina bisa dibilang memiliki perkembangan paling signifikan. Mereka kini sudah bukan lagi jadi lumbung gol bagi lawan-lawannya, kontras dengan penampilan di masa lampau.
Tengok saja rekor kemenangan terbesar di Piala AFF 2022, di mana Timnas Indonesia menang telak 13-1 atas Filipina pada Piala AFF 2022. Tapi itu dulu, sebab sekarang kondisinya sudah berubah.
Dalam tiga pertemuan terakhir, Timnas Indonesia dua kali bermain imbang dan sekali menelan kekalahan. Namun, satu-satunya pil pahit tersebut terasa sangat menyakitkan lantaran mereka takluk dengan empat gol tanpa balas di fase grup Piala AFF 2014.
Pada Piala AFF 2020, Filipina memang gagal lolos ke semifinal. Akan tetapi, mereka meraih kemenangan telak 7-0 atas Timor Leste, serta hanya kalah 1-2 dari Thailand, kontestan yang akhirnya keluar sebagai juara.
Dari lima laga terakhir Filipina di berbagai ajang tahun ini, mereka meraih dua kemenangan dan cuma sekali kalah. Ini menunjukkan betapa Filipina berpeluang jadi batu sandungan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Kamboja
Timnas Indonesia diketahui pernah bertemu sebanyak lima kali menghadapi negara yang memiliki nama seperti jenis bunga tersebut. Dalam lima kesempatan itu, Timnas Indonesia boleh berbangga karena selalu menyapu bersih dengan kemenangan.
Kemenangan terbesar hadir di babak grup Piala AFF 2004. Kala itu, Indonesia berhasil menggunduli Kamboja dengan skor 8-0 selagi Ilham Jaya Kesuma mencetak hattrick di pertandingan tersebut.
Kamboja dipastikan bakal bernuansa Jepang. Bukan karena pemainnya berkarier atau punya garis keturunan, melainkan daftar staf di belakang layar yang diisi oleh sosok penting dari Negeri Samurai Biru.
Keberadaan Ryu Hirose sebagai pelatih kepala dan eks bintang AC Milan, Keisuke Honda, memberikan warna baru buat Kamboja.
Total, dari 13 pertandingan yang telah dijalani Kamboja di bawah 'bendera Jepang', Kamboja memiliki rataan kemenangan mencapai 31 persen, yakni empat menang dan delapan kalah.
Selain itu, Kamboja kemungkinan besar akan diperkuat Nick Taylor, pemain kelahiran Amerika Serikat yang bermain untuk Orlando City B. Ia bisa membela Kamboja dari darah ibunya.
Taylor, 24 tahun, baru sekali membela Kamboja, tepatnya pada 23 September 2022, di mana ia masuk sebagai pemanin pengganti menit 60' saat timnya kalah tipis 0-1 dari Bangladesh.