Bola.com, Malang - Sampai hari ini, Rabu 9 November 2022, Tragedi Kanjuruhan sudah berjalan 40 hari.
Beragam aksi dilakukan Aremania untuk mencari keadilan atas 135 korban jiwa dalam kejadian usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.
Selain turun ke jalan, spanduk bertuliskan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan dan kata-kata bernada protes akan gas air mata yang ditembakkan kepolisian waktu itu dibentangkan di berbagai sudut kota.
Namun sepanjang Selasa (08/11/2022) beberapa spandung mulai hilang dari tempatnya. Termasuk beberapa yang ada di bundaran Tugu Kota Malang. Kondisi yang sama terjadi juga di depan Gedung DPRD Kota Malang.
Hilang Misterius
Tidak diketahui siapa yang melepas spanduk itu. Namun Aremania bereaksi akan hal ini. Ada yang turun ke lokasi dan memasang spanduk kembali.
"Begitu tahu saya langsung ke sini (depan Gedung DPRD Kota Malang). Ini kan belum 40 hari bencana nasional sekaligus tragedi kemanusiaan. Hilangnya 135 korban nyawa harus direspon oleh siapapun,” kata Totok Kacong, dari Tim Gabungan Aremania.
Sebenarnya, bukan hanya spanduk yang mulai hilang. Beberapa syal yang digantungkan di jembatan penyebaran daerah Blimbing, Kota Malang juga terus berkurang.
Bukan karena diambil kembali oleh pemiliknya. Tapi hilang entah ke mana.
Siapa yang Mengambil?
Ada yang memperkirakan jika syal dan spanduk itu hilang karena diambil pemulung. Tapi ada juga dugaan dilepas oleh pihak lain.
Namun Aremania tak tinggal diam dengan hal ini. Lewat akun-akun fanbase suporter di media sosial, mereka menyuarakan memasang kembali dengan spanduk yang baru.
Dicopot satu, pasang seribu. Itu kalimat yang kini disebarkan lewat media sosial.
Siapkan Aksi Lebih Besar
Apalagi saat ini Aremania sedang merapatkan barisan untuk melakukan aksi yang lebih besar.
Seperti doa bersama di malam 40 hari Tragedi Kanjuruhan, Rabu (9/11/2022) di Stadion Kanjuruhan.
Lalu Kamis (10/11/2022) Aremania akan bertemu dengan para pimpinan daerah Malang Raya di Stadion Gajayana Malang.