Bola.com, Jakarta - Son Heung-min menegaskan bahwa ia akan tetap membela Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Sebelumnya, bintang Tottenham Hotspurs itu sukses menjalani operasi mata. Ini pertanda baik menjelang Piala Dunia 2022.
Son Heung-min menjalani operasi awal pekan ini untuk menstabilkan patah tulang di rongga mata kirinya. Ia mengalami cedera itu saat Spurs menang 2-1 atas Marseill di Liga Champions.
Beruntung, kini kondisi Son Heung-min sudah membaik. Ia mengungkapnya lewat akun media sosial Instagram.
Terima Kasih
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Son Heung-min berterima kasih atas segala doa dan pesan positif selama ia menjalani pemulihan.
"Halo semuanya. Saya hanya ingin meluangkan waktu sejenak untuk mengucapkan terima kasih atas semua pesan dukungan yang saya terima selama seminggu terakhir."
"Saya telah membaca begitu banyak dari mereka dan benar-benar menghargai Anda semua. Dalam waktu yang sulit saya menerima banyak kekuatan dari Anda!"
"Bermain di Piala Dunia adalah impian banyak anak yang tumbuh dewasa, sama seperti impian saya juga. Saya tidak akan melewatkan ini untuk dunia. Saya tidak sabar untuk mewakili negara kita yang indah, sampai jumpa."
Piala Dunia Ketiga
Son Heung-min tentu sangat berharap dia pulih lebih cepat dan bisa tampil maksimal di Piala Dunia 2022, yang merupakan ajang ketiganya. Korea di bawah asuhan Paulo Bento akan menjalani uji doba melawan Kosta Rika dan Kamerun bulan ini.
"Piala Dunia selalu menjadi panggung yang menakutkan. Hanya ada lawan yang lebih kuat dari kami. Ini bukan kompetisi untuk siapa pun," kata Son Heung-min. "Tapi ini festival di seluruh dunia. Anda harus tahu bagaimana menikmatinya," katanya dikutip dari xportsnews.
“Saat bermain di dua Piala Dunia, saya langsung menghadapi tekanan. Ada pemain muda, dan ada pemain yang sudah lama bermain di luar negeri. Saya pikir ini penting.”
Pengalaman Baru
Perbedaan antara dua Piala Dunia sebelumnya, tahun ini mereka akan bertanding pada musim dingin. Karena itu, para pemain di sebagian besar liga Eropa harus menghentikan sementara aktivitas di Liga.
Ini akan menjadi pertama kalinya bagi para pemain Eropa untuk mengalami apa yang dialami para pemain K-League sebelumnya.
"Semua pemain diberikan lingkungan yang sama dalam kompetisi. Jika waktu persiapan selama sebulan atau tiga minggu di kompetisi terakhir menarik, saya pikir saya akan tega mempersiapkan diri dengan tergesa-gesa. kali ini. Saatnya bernafas. Tidak banyak, jadi Anda harus mempersiapkan diri dengan baik. Semua tim sama saja."