Rapor Piala Dunia Sejak 1990: Prancis 1998 Paling Ciamik, Brasil 2014 Kurang Gereget

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Nov 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi trofi piala dunia (AFP)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 di Qatar diprediksi akan menyuguhkan drama-drama yang menarik disimak. Ada mimpi yang akan terwujud, ada juga patah hati karena kegagalan. 

Suporter yang bakal hadir langsung ke Qatar harus mempersiapkan sunblock. Mereka bisa merasakan sensasi menonton sepak bola sembari berjemur di bawah teriknya matahari meski tidak bisa menikmati minuman beralkohol di stadion.

Advertisement

Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar akan sangat berbeda dibanding turnamen sepak bola empat tahunan sebelumnya. Piala Dunia edisi ke-22 ini merupakan yang pertama digelar di akhir tahun serta perdana di Timur Tengah.

Sebelum menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar, kita kenang sejenak edisi yang telah berlangsung sejak tahun 1990. Sudah ada delapan edisi dari tahun 1990 hingga 2018 dan mari mengurutkan momen dan kenangannya berdasarkan peringkat.

Berikut urutan delapan Piala Dunia dari yang biasa saja hingga terbaik sejak 1990 sampai 2018 berdasarkan kenangan dan momentumnya. Langsung simak daftarnya.

 

2 dari 9 halaman

7. Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Kiper Spanyol Iker Casillas mengangkat trofi Piala Dunia 2010 setelah mengalahkan Belanda di stadion Soccer City di Soweto, pinggiran kota Johannesburg pada 11 Juli 2010. (AFP/Javier Soriano)

Vuvuzela, Jabulani, Luis Suarez mematahkan hati jutaan orang, gol Frank Lampard yang dianggap tidak sah, hingga Mark Van Bommel, dan Nigel De Jong bermain kungfu di final. Tentu kejadian yang banyak orang anggap buruk ini masih terkenang hingga kini.

Meski demikian masih ada hal hebat yang terjadi di turnamen ini. Ada tendangan roket Siphiwe Tshabalala dan selebrasi tariannya merayakan gol tersebut di laga pembuka.

 

3 dari 9 halaman

6. Piala Dunia 2014 Brasil

Pada Piala Dunia 2014, Joachim Loew membawa Jerman tampil sebagai kampiun. Tuan rumah Brasil di hancurkan 7-1 di babak semifinal yang menjadi kekalahan teburuk tim Samba sepanjang sejarah Piala Dunia. (AFP/Adrian Dennis)

Piala Dunia edisi ini sangat kompetitif sejak babak penyisihan grup. Negara kuat seperti Inggris, Italia hingga Portugal harus pulang awal.

Sayangnya, babak sistem gugur gagal meniru kegembiraan maupun kejutan seperti itu. Meskipun kekalahan Brasil 1-7 dari Jerman tetap menjadi salah satu hasil paling lucu sepanjang masa.

 

4 dari 9 halaman

6. Piala Dunia 1994 Amerika Serikat

Kekecewaan Roberto Baggio setelah gagal sebagai eksekutor terakhir Italia saat melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. (AFP)

Piala Dunia Amerika Serikat 1994 peringkatnya sejajar dengan edisi di Brasil. Penyanyi tuan rumah Diana Ross gagal menendang penalti di upacara pembukaan dan striker Italia Roberto Baggio melakukan hal yang sama di laga final.

Ada juga Diego Maradona yang keluar dari turnamen, perayaan Bebeto, Irlandia mengalahkan Italia. Pada Piala Dunia edisi ini, Timnas Inggris tidak tampil karena gagal lolos.

 

5 dari 9 halaman

5. Piala Dunia Italia 1990

Ekspresi kiper Inggris, Peter Shilton (kiri), setelah gagal mencegah tendangan bek Jerman Andreas Brehme pada Piala Dunia 1990. (AFP/Bob Pearson)

Piala Dunia ini berlangsung sebelum era baru Premier League dan Liga Champions. Ada jersey unik, tarian Roger Milla, hingga air mata Gazza di edisi kali ini.

Tetapi Inggris yang menjadi sorotan utama karena kerap terhuyung-huyung di setiap laganya justru mencapai semifinal hingga akhirnya dihentikan Jerman. Suporter mereka kerap rusuh dan pendukung Italia yang belum bisa melupakan Tragedi Heysel, membalasnya.

 

6 dari 9 halaman

4. Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan Jepang

Brasil. Timnas Brasil mampu mencapai partai final Piala Dunia sebanyak 7 kali dalam seluruh 21 edisi Piala Dunia. Dari tujuh kali masuk final, Brasil mampu 5 kali menjadi juara di edisi 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Mereka hanya gagal di edisi 1950 dan 1998. (AFP/Odd Andersen)

Juara bertahan Prancis tersingkir di babak penyisihan grup tanpa mencetak satu gol pun. Tidak hanya itu, kejutan terjadi saat Korea Selatan dan Turki mencapai semifinal, khususnya tuan rumah yang melalui berbagai kemenangan kontroversi.

Namun, Piala Dunia merupakan panggung dari Trio R Brasil yakni Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho, yang mengantar Selecao meraih gelar kelimanya. Di sisi lain, David Beckham merasa puas karena bisa membalas dendamnya yang telah lama dia tunggu-tunggu terhadap Argentina.

 

7 dari 9 halaman

3. Piala Dunia 2018 Rusia

Kiper timnas Prancis, Hugo Lloris mengangkat trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara setelah mengalahkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Martin Meissner)

Banyak gangguan di dalam stadion, tim Inggris yang kembali garang, dan banyak gol tercipta dari set-piece. Jerman menghadapi kutukan juara bertahan dan kandas di babak penyisihan grup.

Rusia merupakan Piala Dunia yang menyuguhkan gol yang terus mengalir di babak sistem gugur, tetapi hal kontrasnya yakni kurangnya momen atau tim maupun pemain ikonik. Rasanya seperti Prancis menjadi juara secara acak dari sisa sejumlah tim besar yang sudah kehilangan tenaga.

 

8 dari 9 halaman

2. Piala Dunia 2006 Jerman

Namun, Cannavaro membalikkan kecenderungan tersebut. Piala Dunia 2006 seolah jadi bukti bahwa bek bisa juga bersinar. (AFP/Nicolas Asfouri)

Piala Dunia 2006 di Jerman diwarnai banyak kontroversi. Berawal dari skandal Calciopoli yang mengiringi keberangkatan Italia hingga diakhiri tandukan kapten Prancis Zinedine Zidane sebelum gantung sepatu di laga final.

Selain itu ada sejumlah momen lainnya yakni gol 24 meter Argentina, dan aksi menawan Joe Cole melawan Swedia. Kenangan lainnya yakni kedipan Cristiano Ronaldo saat melawan Inggris dan semifinal epik Italia melawan Jerman.

 

9 dari 9 halaman

1. Piala Dunia Prancis 1998

Prancis tantang Brasil di Final Piala Dunia 1998 (AFP/Rabih Moghrabi)

Bahkan sebelum Michel Platini mengaku sedikit mengutak-atik turnamen ini, Piala Dunia Prancis 1998 memiliki semuanya. Momen kemunculan Ronaldo dan Michael Owen sebagai superstar, kemenangan mengejutkan yang diraih Nigeria, Iran dan Rumania di babak grup, dan final dikelilingi oleh drama.

Piala Dunia 1998 mungkin saja dirampok dari Ronaldo yang menjadi fenomena. Meski demikian, kejayaan Prancis di kandang sendiri adalah kemenangan simbolis untuk skuad multikultural.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait