Bola.com, Jakarta - Kiper Bali United, M. Ridho Djazulie, terpaksa harus mencari jagoan baru untuk Piala Dunia 2022. Pasalnya, tim kesayangannya Italia gagal terbang ke Qatar lantaran takluk pada play-off zona Eropa.
Kegagalan ini terasa menyakitkan bagi Gli Azzurri yang sejatinya merupakan juara Piala Eropa 2020. Ini juga jadi kegagalan kedua secara beruntun bagi juara dunia tiga kali itu melangkah ke putaran final Piala Dunia.
Mantan kiper Madura United itu pun mau tak mau harus melirik negara lain sebagai gacoan untuk edisi kali ini. Ia pun memilih menjagokan Timnas Brasil merebut gelar dunia keenam pada tahun ini.
"Harusnya favorit di Piala Dunia 2022 itu Italia. Tetapi berhubung Gli Azzurri tidak lolos, saya memilih Brasil sebagai calon juara Piala Dunia," ungkapnya.
Materi Pemain Istimewa
Pemain asal Pekalongan tersebut tentu bukan tanpa alasan memilih Selecao sebagai favoritnya tahun ini. Menurutnya, materi pemain yang dibawa pelatih Timnas Brasil, Tite, sangat mumpuni untuk bersaing di turnamen sepak bola terakbar di dunia tersebut.
Dalam daftar 26 pemain yang dipanggil untuk Piala Dunia 2022, terdapat sejumlah nama tenar seperti Neymar, Vinicius Junior, hingga Alisson Becker. Tak hanya itu pemain gaek macam Thiago Silva dan Dani Alves juga diikutsertakan.
"Kalau alasannya tentu materi pemain mereka yang sarat pengalaman. Mereka juga berasal dari klub-klub besar. Saya yakin Brasil bisa meraih trofi juara apalagi para pemainnya memiliki mental juara semua," jelasnya.
Final Ideal
Berbicara final ideal, ia sempat kebingungan menentukan pilihan. Tetapi, ia dengan tegas tak melihat Lionel Messi dan Argentina bakal melangkah ke partai puncak untuk menghadapi Brasil.
Ia berangapan peluang Tim Tango berbicara banyak pada turnamen ini sangat kecil. Pria berusia 31 tahun tersebut menilai jawara bertahan, Timnas Prancis lebih layak berada pada partai final.
"Kalau yang lolos final, saya rasa Brasil dan Prancis. Itu final ideal sih. kalau Argentina enggak. Memang penyerang mereka bagus-bagus, tetapi lini belakang Argentina kurang. Kalau Prancis materi pemainnya juga sama bagusnya. Tetapi saya pilihnya Brasil," tandasnya.