5 Bintang Ditendang Keluar Pintu Piala Dunia 2022 : Langkah Jitu atau Blunder untuk Timnas Brasil ?

"Saya tetap bersyukur, karena sebelumnya pernah mewujudkan mimpi besar itu. Saya tak lupa memberikan horman dan selamat kepada semua pemain yang terpilih," kata Firmino.

Tak hanya Firmino yang kaget, banyak pihak juga bak disambar petir di siang bolong karena Tite tak menyertakan penyerang 31 tahun itu. Di timnas, Firmino bukan anak kemarin sore.

Dia sudah berdarah-darah membela kehormatan Tim Samba sejak 2014. Hasilnya juga tak mengecewakan. Dari 55 laga, Firmino mampu mengepak 17 gol dan tujuh asis.

Keringatnya juga banyak bercucuran kala Selecao memenangkan Copa America 2019. Di Liverpool, klub yang dibelanya sejak 2015, siapa yang berani membantah peran besar Firmino?

Musim ini saja, pemain kelahiran 2 Oktober 1991 itu telah mengantongi enam gol dan tiga asis dalam 12 penampilan di Premier League 2022/2023. Firmino bukanlah satu-satunya pilar Brasil yang hatinya hancur berkeping-keping.

Masih ada empat bintang lagi yang juga bernasib sama. Siapa saja?

Mau bagaimana lagi. Namanya juga belum rezeki. Maksud hati ingin terpilih, tapi nasib berkata lain. Percuma Cunha berharap, karena namanya tak ada di hati Tite.

Tite tentunya punya alasan kuat kenapa tak memasukkan nama penyerang yang masih berusia 23 tahun itu. Sejak memutuskan hengkang ke Atletico Madrid pada 2021, Cunha redup.

Dia tak segalak kala masih berseragam Hertha BSC. Pada 16 laga bersama Atletico, tak sebijipun gol yang mampu dicetak anak muda yang malang ini. Dia juga hanya mampu memberikan dua assist.

Saat Copa America 2021, Cunha juga dikeluarkan dari skuad Selecao. Tite sudah memberikan waktu dan berharap Cunha bisa kembali ke performan terbaiknya. Namun, hingga detik-detik pengumuman, tak ada perubahan signifikan.

Julukannya seram: Gabigol. Di kompetisi tertinggi Brasil, nama Barbosa sangat ditakuti pemain bertahan lawan. Tombak Flamengo ini sosok lapar gol dan tak pernah sepi dari sensasi.

Sejauh ini, pemain terpanas di seantero liga Brasil itu sudah mendulang 29 gol dalam 62 laga di semua kompetisi bersama Flamengo pada 2022. Dia mempersembahkan gelar juara Copa Libertadores 2019 dan 2022 bagi Rubro-Negro.

Bersama Brasil, Barbosa juga memesona. Tampil 18 kali dengan koleki pancagol, eks Inter Milan itu ikut bertarung di Copa America 2021 dan Copa America Centenario 2016.

Sayang beribu sayang, Barbosa harus jadi penonton di Piala Dunia 2022. Padahal, sebelumnya, Barbosa pastinya sangat berharap Tite tak melupakannya. Tapi, Barbosa bertepuk sebelah tangan. Pupus.

Apakah radar Tite tak sampai ke Inggris, sehingga dia lupa memasukkan nama Douglas Luiz? Gelandang berusia 24 tahun yang dicampakkan begitu saja oleh Manchester City itu, kini tampil kinclong bersama Aston Villa.

Pada musim ini, si petarung berusia 24 tahun nyaris tak tergantikan. Dia sudah berjibaku dalam 14 laga untuk The Villans di semua kompetisi dengan torehan dua gol.

Arsenal dikabarkan sempat jatuh hati kepada Luiz, namun aset berharga Brasil tersebut labih memilih bertahan di Aston Villa. Di Timnas Brasil, Luiz cukup menjanjikan.

Meski Selecao banjir pemain tengah, Luiz masih bisa mendapat kesempatan dalam sembilan pertempuran, termasuk di Copa America 2021. Kali terakhir dirinya bersama timnas pada Oktober 2021, di babak kualifikasi Piala Dunia 2022.

Kalau ditanya siapa-siapa saja bek tersangar di Premier League musim ini, Magalhaes pasti masuk daftar teratas. Sukses Arsenal memperpanjang nafas di puncak klasemen hingga pekan ke-13 Premier League 2022/2023, tak lepas dari otot dan otak Magalhaes.

Berdiri kokoh di lini tengah jantung pertahanan The Gunners, Magalhaes sosok yang menakutkan bagi penyerang lawan. Tampil dalam 18 laga di semua palagan, Magalhaes tak hanya jagoan di lini belakang tapi juga jitu menjebol gawang musuh.

Sejauh ini, si jarang senyum yang masih berusia 24 tahun itu sudah mencetak dua gol. Namun, kenapa dia tak masuk skuad Timnas Brasil di Piala Dunia 2022? Hanya Tite dan Tuhan yang tahu jawabannya.

Satu yang pasti, Magalhaes pastinya kecewa berat. Kerja kerasnya berakhir sia-sia.