Zinedine Zidane dan 5 Bintang Top yang Merana di Laga Terakhir Sebelum Pensiun

oleh Suharno diperbarui 11 Nov 2022, 16:50 WIB
Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Berlin, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut menjadi salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/John Macdougall)

Bola.com, Jakarta - Berpisah dengan klub yang sudah dibela bertahun-tahun akan terasa berat bagi seorang pemain. Itu yang dirasakan Gerard Pique saat berpisah dengan Barcelona akhir pekan lalu.  

Gerard Pique bercucuran air mata karena meninggalkan Barcelona yang sudah jadi rumahnya selama bertahun-tahun. 

Advertisement

Maxi Rodriguez juga pernah merasakan hal yang sama. Liverpool merayakan dengan pesta kembang api saat berpisah dengan gelandang asal Argentina itu.

Sementara itu, Zinedine Zidane gagal mendapatkan kenangan istimewa saat menjalani laga terakhir bersama Timnas Prancis. Zidane  memiliki banyak kenangan spesial bersama Les Bleus, termasuk menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

Selain mereka, masih ada beberapa pemain bintang sepak bola yang memiliki kenangan hebat bersama timnya. Sayangnya, perpisahan mereka tidak berjalan dengan semestinya.

Berikut enam pemain yang pertandingan terakhirnya tidak berjalan sepenuhnya seperti yang mereka harapkan. Tanpa basa-basi lagi mari kita simak daftarnya.

 

2 dari 7 halaman

1. Gerard Pique dan Barcelona

Berakhir sudah kebersamaan Gerard Pique bersama Barcelona yang telah dibelanya selama 15 musim sejak 2008/2009. Jebolan Akademi La Masia tersebut memutuskan pensiun secara mendadak dan secara resmi menjalani laga terakhirnya bersama Blaugrana di pekan ke-13 Liga Spanyol 2022/2023 kontra Almeria, Minggu (6/11/2022) dini hari WIB. (AFP/Josep Lago)

Gerard Pique berhasil memenangi hampir semua gelar yang ada, mulai Premier League hingga mendominasi La Liga bersama Barcelona yang menaklukkan segalanya.

Namun, pada pertandingan terakhir Pique di Barcelona pada Selasa (8/11/2022) malam, Pique tidak bermain tapi malah mendapat kartu merah, gara-gara mengumpat ke wasit. 

"Anda adalah wasit yang paling mengacaukan Barcelona. Anda adalah aib," ujar Pique mengumpat kepada sang wasit saat jeda babak pertama.

 

3 dari 7 halaman

2. Zinedine Zidane dan Prancis

Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, mendapat kartu merah usai menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut merupakan salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/Roberto Schmidt)

Zinedine Zidane adalah salah satu pemain sepak bola paling berbakat di dunia. Dia menjuarai Liga Italia, La Liga, Liga Champions, Euro hingga Piala Dunia.

Dia sempat mencetak gol penalti panenka keren di laga terakhirnya bersama Timnas Prancis di final Piala Dunia 2006. Namun, tandukannya kepada bek Italia Marco Materazzi membuatnya diusir wasit dan gagal memenangkan Piala Dunia untuk kali kedua.

 

4 dari 7 halaman

3. Mark van Bommel dan PSV Eindhoven

Kapten Belanda Mark van Bommel sebelum kick-off laga persahabatan melawan Bayern Muenchen di Allianz Arena, 22 Mei 2012. AFP PHOTO / CHRISTOF STACHE

Mark van Bommel terlahir sebagai salah satu pemain hebat di sepak bola Belanda. Dia adalah bagian dari Timnas Belanda yang mencapai final Piala Dunia 2010.

Namun, di tanah kelahirannya, Van Bommel juga dikenang karena kepulangannya ke PSV-yang berakhir dengan aib karena kartu merah yang dia dapat di laga terakhirnya. "Kartu merah yang saya terima mungkin merupakan cerminan dari seluruh musim," ujar Van Bommel.

 

5 dari 7 halaman

4. Jurgen Kohler dan Borussia Dortmund

Di Jerman, Jurgen Kohler dikenal sebagai Dewa sepak bola karena segudang prestasinya. Dia menyabet gelar Bundesliga, Liga Champions, Piala Eropa, dan Piala Dunia.

Saat berusia 36 tahun, pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini menjalani pertandingan terakhirnya di final Piala UEFA 2002, saat Borussia Dortmund berhadapan dengan Feyenoord. Sayangnya Kohler mendapatkan kartu merah menit ke-31 dan timnya kebobolan dari titik penalti hingga gagal merengkuh trofi.

 

6 dari 7 halaman

5. Edgar Davids dan Barnet

Edgar Davids di Old Trafford Stadium pada 2016. (AFP/Oli Scarff)

Babak terakhir dalam karier Edgar Davids akan selamanya menjadi aneh. Gelandang yang bergelimang prestasi di Kota Amsterdam, Milan, dan Turin itu justru berakhir dengan kabut merah di Salisbury City.

Mantan juara Liga Champions itu membuat keputusan mengejutkan saat merapat ke klub non-liga Inggris, Barnet, pada 2012 sebagai pemain-manajer untuk mencoba mengembalikan mereka ke kompetisi profesional.

Namun, kurang dari 12 bulan kemudian Davids menerima kartu merah ketiganya musim itu dan memutuskan pensiun setelahnya.

 

7 dari 7 halaman

6. Socrates dan Garforth

Meski Brasil telah meraih lima gelar Piala Dunia, Socrates tidak mengantongi satu titel pun. Meski demikian, dia tetap dianggap sebagai legenda Brasil.

Ia pernah memutuskan keluar dari masa pensiunnya saat berusia 50 tahun untuk bermain bagi klub amatir di Inggris, Garforth Town.

Tubuhnya sudah sangat gempal dan harus mengenakan seragam ukuran XXL serta hanya kuat bermain selama 12 menit. Dia sering terlihat menegak alkohol hingga merokok di pinggir lapangan saat melakukan pemanasan dan membuat penonton menggelengkan kepalanya.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait