Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi menjadi salah satu program andalan di Timnas Indonesia era Shin Tae-yong. Program itu dilaksanakan dengan tidak asal-asalan.
Hanya pemain dengan kategori terentu yang bisa mendapatkan keistimewaan menjadi WNI. Misalnya harus memiliki keturunan Indonesia. Tentu saja mereka harus memiliki kualitas di atas rata-rata pemain lokal.
Program ini juga meneruskan langkah serupa yang sebelumnya dilakukan PSSI. Para pemain yang sudah dinaturalisasi seperti Stefano Lilipaly, Victor Igbonefo masih sempat mendapatkan tempat di skuad Shin Tae-yong.
Terbaru, ada tiga pemain lagi yang siap menyusul menjadi WNI. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shanye Pattynama.
Menurut situs Transfermarkt, pemain-pemain naturalisasu memiliki nilai pasar yang fantastis. Namun, Sandy Walsh menjadi yang paling tinggi di antara mereka.
Sandy Walsh (Rp34,76 miliar)
Sandy Walsh memiliki nilai psar sekitar Rp34,76 miliar. Nilai itu membuatnya menjadi pemain naturalisasi dengan nilai pasar tertinggi saat ini.
Walsh memilki garis keturunan Belanda dan Indonesia. Namun, hasratnya untuk membela Timnas Indonesia tak terbendung.
Belakangan, proses naturalisasi pemain yang lama berkarier di Belgia ini terus mengalami perkembangan bagus. Ia akan segera mengambil sumpah sebagai WNI.
Jordi Amat (Rp17,38 miliar)
Di posisi kedua ada Jordi Amat. Pemain Johor Darul Ta'zim itu memiliki nilai pasar Rp.17,38 miliar.
Jordi Amat adalah veteran La Liga. Amat yang memang lahir di Spanyol pernah lama berkarier di La Liga.
Klub-klub seperti Espanyol, Real Betos, dan Rayo Vallecano pernah ia perkuat. Amat juga pernah bermain di Inggris bersama Swansea City.
Marc Klok (Rp7,82 miliar)
Di posisi selanjutnya ada gelandang Persib Bandung, Marc Klok. Ia memiliki nilai pasar mencapai Rp7,82 miliar.
Klok menjalani debut bersama Timnas Indonesia senior pada 2022. Klok harus menunggu selama lima tahun untuk mendapatkan status sebagai WNI.
Penantian panjang Klok mulai terbayar. Kini ia mulai konsisten menjadi gelandang bertahan andalan Timnas Indonesia.
Stefano Lilipaly (Rp6,08 miliar)
Stefano Lilipaly sudah menjadi WNI sejak tahun 2011. Namun, ia harus menanti selama dua tahun untuk menjalani debut di Timnas Indonesia. Nilai pasar Lilipaly saat ini mencapai Rp6,08 miliar.
Kemudian baru pada tahun 2015, Lilipaly mulai rutin memperkuat Timnas Indonesia. Sejauh ini pemain keturuanan Belanda ini masih menjadi andalan di skuad Garuda.
Stefano Lilipaly sejauh ini sudah memiliki 27 caps dengan torehan tiga gol bersama Timnas Indonesia. Jumlah yang masih sangat mungkin untuk bertambah.
Shanye Pattynama (Rp5,21 miliar)
Shayne Pattynama memiliki garis keturunan Maluku. Garis keturunan itu berasal dari sang ayah. Nilai pasarnya diperkirakan mencapai Rp5,21 miliar.
Shayne Pattynama lahir dan besar di Belanda. Pemain berusia 24 tahun itu pernah memperkuat tim muda Ajax dan Utrecht.
Sejak musim lalu, Pattynama mencari tantangan lain di Norwegia. Ia memperkuat klub dari negara tersebut bernama Viking.
Victor Igbonefo (Rp869 juta)
Victor Igbonefo memiliki nilai pasar paling rendah di antara pemain naturalisasi yang lain. Nilai pasar Igbonefo kini ada di sekitar 800 jutaan.
Hal itu rasanya tidak aneh. Mengingat usia pemain yang kini menjadi bagian dari Persib Bandung itu yang sudah mencapai 37 tahun.
Igbonefo menjadi satu dari sedikit pemain naturalisasi non keturunan yang masih menjadi bagian Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong. Victor masih dipanggil memperkuat Garuda pada Piala AFF 2020 silam.
Baca Juga
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025