Bola.com, Malang - Aremania masih mencari keadilan untuk 135 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan. Suporter Arema FC itu sudah enam kali melakukan aksi damai hingga Kamis (10/11/2022). Aksi terakhir menjadi yang paling banyak diikuti, di mana ribuan Aremania hadir.
Dalam aksi damai dari Stadion Gajayana, Malang, menuju Balai Kota Malang, ada beberapa tulisan yang mulai menyentil pemegang saham mayoritas PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Iwan Budianto.
Aremania tampak ingin IB, sapaan karib Iwan Budianto, untuk muncul. Ia merpakan sosok yang dulunya dekat dengan Aremania ketika masih menjabat sebagai CEO Arema.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, Iwan Budianto sempat menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Namun, kala itu posisinya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Dicari Aremania
Sebagai orang Malang yang masih menjadi pemilik saham mayoritas Arema FC, wajar jika Aremania ingin melihat sikap Iwan Budianto yang sebenarnya terkait tragedi ini.
Saat aksi damai yang digelar Kamis (10/11/2022), ada yang membawa bendera cukup besar dengan tulisan 'IB Ke mana'. Selain itu, ada juga beberapa suporter yang membawa selebaran foto IB dengan tulisan, 'Dicari Orang Hilang'.
Sebenarnya posisi IB memang serba salah. Untuk satu sisi, dia diminta bersama Aremania ikut melakukan gerakan usut tuntas. Namun, di sisi lain, dia berada di PSSI dan juga harus bertanggung jawab terhadap tragedi ini.
Manajemen Arema Mulai Menemui Aremania
Sejak menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto sudah melepaskan perannya di manajerial Arema FC. Ia hanya menjadi pemilik saham mayoritas, tapi tak pernah terlihat lagi bersama tim.
Hal tersebut sangat wajar karena akan tidak etis jika Iwan Budianto masih aktif di manajerial klub ketika menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Namun, manajemen Arema FC dan para pemain mulai membaur dengan tim Gabungan Aremania. Rabu (9/10/2022), media officer Arema FC, Sudarmaji, bersama para pemain sempat mampir ke Sekretariatan Tim Gabungan Aremania.
Selama ini mereka mendapatkan kritik dari Aremania karena kurang memberikan dukungan terhadap gerakan usut tuntas yang dijalani oleh Aremania.