Starting XI Pemain yang Bikin Fans Meratap: Direkrut karena Memukau di Piala Dunia, Eh Berujung Flop

oleh SuharnoYus Mei Sawitri diperbarui 16 Nov 2022, 09:55 WIB
Marcos Rojo. Bek tengah berusia 32 tahun yang sejak tengah musim 2020/2021 membela Boca Juniors ini sebelumnya berseragam Manchester United selama 6,5 musim. Ia didatangkan MU dari Sporting Lisbon pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 20 juta euro. Tak mampu menampilkan aksi terbaiknya, ia pun gagal menjadi pilihan utama selama berseragam MU meski mampu meraih beberapa trofi untuk Setan Merah. Total ia tampil dalam 122 laga di semua ajang dengan torehan 2 gol dan 4 assist. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Klub-klub besar liga top Eropa selalu mengirimkan pemantau bakat ke Piala Dunia. Mereka akan mematau pemain-pemain berbakat yang berpotensi direkrut. 

Semua orang tahu Piala Dunia menjadi tempat berkumpulnya pemain hebat dari setiap penjuru dunia. Mereka bakal bertarung mewakili negaranya dan berusaha mendapatkan kejayaan.

Advertisement

Dalam berbagai edisi Piala Dunia, ada banyak pemain yang telah membuat sejarah. Nilai jual mereka melonjak tinggi karena sukses menunjukan permainan terbaiknya saat Piala Dunia.

Para pemain itu akhirnya memiliki karier yang luar biasa. Mereka pindah dari klub semenjana menuju ke klub raksasa Eropa berkat Piala Dunia.

Berikut Starting XI para pemain yang diincar banyak klub-klub besar Eropa selepas Piala Dunia, tapi berujung flop. Langsung saja kita simak daftarnya.

 

2 dari 12 halaman

Kiper: Andreas Isaksson (Manchester City)

Kiper Swedia Andreas Isaksson menghalau bola dari sundulan pemain Denmark pada laga kualifikasi piala Eropa Prancis 2016 di Stadion Parken, Kopenhagen,Rabu (18/11/2015) dini hari WIB. (AFP Photo/Jonathan Nackstrand)

Selepas Piala Dunia 2006, Manchester City menggaet penjaga gawang Swedia Andreas Isaksson dari klub Prancis, Rennes. Dia diplot mengantikan David James yang hengkang ke Protsmouth.

Namun, dia malah lama cedera dan baru main pada Desember tahun itu karena cedera. Isaksson hanya mencatatkan 14 laga pada musim pertamanya di City. 

Dia juga hanya menjadi penghangat bangku cadangan pada musim berikutnya. 

 

3 dari 12 halaman

Bek Kanan: Roque Junior (Leeds United)

Roque Junior bergabung dengan Leeds United dengan status pinjaman pada 2003 dan disambut dengan antusias  di Yorkshire, setelah menjadi bagian dari skuad Brasil pemenang Piala Dunia 2002.

Dia adalah bagian dari tim AC Milan yang menjuarai Liga Champions dan merupakan salah satu dari empat pemain dalam daftar eksklusif yang memenangi Copa Libertadores, Piala Dunia, dan Liga Champions.

Kariernya bersama Leeds adalah bencana, kebobolan 25 kali dalam tujuh penampilan, termasuk mendapat kartu merah pada debutnya di Elland Road melawan Birmingham City. Leeds terdegradasi di akhir musim, dengan mantan juyara Piala Dunia itu menjadi kegagalan besar bagi Leeds.

 

4 dari 12 halaman

Bek Tengah: Salif Diao (Liverpool)

Pemain Timnas Senegal, Salif Diao. (Franck Fife/AFP)

Salif Diao mengalami masa yang menyedihkan di Merseyside setelah Liverpool merekrutnya karena penampilan apiknya bersama Senegal di Piala Dunia 2002. The Reds bahkan rela mengeluarkan 5 juta pounds untuk mendatangkannya.

Namun, dia dimainkan di luar posisinya di Anfield, yang jelas merupakan tanggung jawab sang manajer. Level sepak bolanya secara umum tidak cukup baik untuk Liga Premier. Ketika Rafael Benitez didapuk jadi manajer di Merseyside Merah, dia dengan cepat meminjamkan Diao menyusul serangkaian kesalahan yang dilakukannya. 

 

5 dari 12 halaman

Bek Tengah: Marcos Rojo (Manchester United)

5. Marcos Rojo, lini belakang MU musim lalu terbilang rapuh, hal itu karena mereka tidak memiliki pemain bertahan yang mempuni. Bek Argentina ini permainannya biasa saja,Varane atau Stones akan menjadi solusi sebagai penggantinya. (AFP/Oli Scarff)

Perekrutan Manchester United dalam beberapa tahun terakhir sangat dipertanyakan termasuk saat menggaet Marcos Rojo. Padahal sang pemain tampil baik bersama Argentina yang mencapai laga final Piala Dunia 2014 di Brasil.

Meski bukan salah satu pemain dengan performa terburuk di skuat ini, rangkaian izin kerja dan masalah paspor tidak membantunya di Old Trafford. Manajer MU saat itu, Louis van Gaal, sangat marah dan mendenda Rojo karena tidak mengikuti tur pramusim, meskipun itu karena keadaan di luar kendalinya.

Dia berhasil bertahan tujuh tahun di Manchester, meskipun hanya mencatatkan 122 pertandingan di semua kompetisi pada waktu itu, yang rata-rata kurang dari 20 pertandingan per musim.

 

6 dari 12 halaman

Bek: Alberto Tarantini (Birmingham City)

Alberto Tarantini membantu Argentina meraih gelar Piala Dunia 1978. Birmingham City tertarik meminangnya dan sang pemain justru kerap membuat ulah karena meninju seorang suporter.

 

7 dari 12 halaman

Gelandang Bertahan Tengah: William Carvalho (Real Betis)

Gelandang Real Betis, William Carvalho berebut bola dengan gelandang Real Madrid, Dani Ceballos pada pertandingan laga terakhir La Liga Spanyol di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol, Sabtu (21/5/2022). Real Madrid menutup laga La Liga Spanyol musim ini dengan hasil imbang 0-0 melawan Real Betis. (AP Photo/Jose Breton)

Penampilan apiknya bersama Portugal di Piala Dunia 2018 membuat William Carvalho digadang-gadang bakal jadi salah satu geladang hebat di Bumi. Arsenal ingin menebusnya tetapi dia justru ke Real Betis dan kariernya justru biasa-biasa saja, tidak seperti harapan banyak orang. 

 

 

8 dari 12 halaman

Gelandang Tengah: Aleksandr Golovin (Monaco)

Gelandang Rusia, Aleksandr Golovin membawa bola dari kejaran pemain Finlandia, Jukka Raitala pada pertandingan grup B Euro 2020 di stadion Gazprom Arena di St. Petersburg, Rusia, Rabu (16/6/2021). Hasil ini membuat jalan Rusia lolos ke 16 besar kembali terbuka. (Evgenia Novozhenina/Pool via AP)

Gelandang Rusia Alaksandr Golovin juga seperti Carvalho dan digadang-gadang bakal sukses setelah penampilan apik di Piala Dunia 2018. Meski selalu tampil reguler bagi Monaco yang merekrutnya selepas turnamen,  dia belum mempersembahkan gelar apa pun bagi klub.

 

9 dari 12 halaman

Gelandang Bertahan: Kleberson (Manchester United)

Kleberson (tengah) saat tampil memperkuat Manchester United melawan Newcastle United pada laga Premier League 2004. (AFP/Paul Barker)

Penampilan mengesankan Kleberson di Piala Dunia 2002 membuat Manchester United menjemputnya pada 2003. Akan tetapi, penilaian Alex Ferguson saat itu justru salah karena terjebak dengan perkataan dari mantan pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari.

Dia hanya mencatatkan 20 penampilan selama dua musim di MU, dengan cedera menghambat kemajuannya. Apakah Sir Alex Ferguson menyesal menjual Juan Sebastian Veron untuk menggantikannya dengan Kleberson?

 

10 dari 12 halaman

Sayap Kanan: James Rodriguez (Real Madrid)

James Rodriguez - Kehebatan permainan Rodriguez di Piala Dunia 2014 membuat Real Madrid tertarik untuk mendatangkannya ke Santiago Bernabeu. Namun, nyatanya ia kesulitan berkembang di Real Madrid dan lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

James Rodiguez benar-benar jadi bintang di Piala Dunia 2014 meski Kolombia mentok di perempat final. Pemain yang mendapat penghargaan Puskas Award tahun 2014 ini dibeli Real Madrid tetapi gagal bersinar.

Setelah musim pertama yang menjanjikan, cedera merusak kariernya. Sejak gagal di Bernabeu dia pernah bermain di Bayern Munchen dan Everton, namun kariernya gagal kembali hidup. 

 

11 dari 12 halaman

Striker: El Hadji Diouf (Liverpool)

5. El Hadji Diouf - Bukan mencetak gol, striker asal Senegal ini lebih sering membuat masalah saat bersama Liverpool. Pemain yang hanya mencetak tiga gol dari 55 laga ini pernah meludahi suporter The Reds. (AFP/Paul Barker)

Setiap penggemar Liverpool yang cukup tua tentu mengingat Diouf bintang Senegal yang berjala di Piala Dunia 2002. Sayangnya keputusan merekrut Diouf dan mengesampingkan Nicolas Anelka harus dibayar mahal The Reds.

Sikapnya selama di Liverpool menyedihkan. Dia tidak bisa menjaga kebesaran nomor sembilan yang ikonik di Merseyside. Kiprahnya bersama The Reds dapat disimpulkan dengan insiden meludah yang menjijikkan. Dia pernah meludahi penggemar Celtic selama pertandingan Eropa.

 

12 dari 12 halaman

Sayap Kanan: Asamoah Gyan (Sunderland)

Aksi striker Ghana Asamoah Gyan di sesi latihan di Rustenburg, 29 Juni 2010 jelang laga perempat final PD 2010 lawan Uruguay di Soccer City, Johannesburg, 2 Juli 2010. AFP PHOTO / PAUL ELLIS

Asamoah Gyan hampir saja membuat Ghana jadi negara Afrika pertama yang bisa sampai ke semifinal Piala Dunia jika penaltinya tidak gagal pada 2010. Dia akhirnya bergabung dengan Sunderland selepas turnamen meski akhirnya gagal bersinar.

Sumber: Give Me Sports

Berita Terkait