Bola.com, Yogyakarta - Sudah lebih dari satu bulan kompetisi sepak bola di Indonesia, baik Liga 1 maupun Liga 2, tidak bergulir setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. PSIM Yogyakarta pun belum bisa unjuk gigi di lapangan hijau lagi.
Kekosongan kompetisi dimanfaatkan oleh kapten PSIM Yogyakarta, Aditya Putra Dewa, untuk berbenah sekaligus menjaga kebugaran. Selain berlatih bersama tim, dia juga menambah porsi latihan.
Latihan tambahan itu tak dilakukannya sendiri. Dewa mengajak Benzema dan Zlatan untuk ikut berlatih bersama. Benzema dan Zlatan yang dimaksud adalah dua buah hatinya.
"Kalau ada waktu luang saya fokus melatih anak saya, Benzema dan Zlatan. Ya, untuk lebih mengenalkan sepak bola kepada mereka," ujar pemain PSIM Yogyakarta itu kepada Bola.com, Rabu (16/11/2022) malam.
Buah Hati Ingin Jadi Pesepak Bola
Saat ini, Muhammad Benzema sudah berusia 10 tahun, sementara Zlatan Khaizuran berusia lima tahun lebih muda. Kedua buah hati Dewa memang begitu menggemari sepak bola.
"Alhamdulillah anak-anak saya punya keinginan untuk menjadi pesepak bola, melanjutkan ayah dan kakeknya. Harapan saya tradisi pesepak bola di keluarga bisa berlanjut oleh anak-anak saya kelak," ujar pemain PSIM Yogyakarta berusia 32 tahun itu.
Bahkan saat ini Benzema rutin mengikuti latihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) Mataram Utama.
"Kalau dia dan saya sama-sama libur latihan, saya pasti sempatkan membawa anak-anak ke lapangan untuk berlatih. Sekaligus saya juga untuk menjaga kondisi," ujar bapak dari tiga anak itu.
Mengajak Anak ke Tempat Latihan
Tidak jarang, Aditya Putra Dewa mengajak sang anak ke tempat latihan Laskar Mataram, julukan PSIM Yogyakarta, baik itu ketika berlatih di Stadion Mandala Krida maupun di Lapangan Kenari, Kota Yogyakarta.
"Kalau ada kesempatan, saya sering bawa mereka ke latihan PSIM agar terbiasa dengan suasana lapangan dan latihan," lanjut mantan pemain PSS Sleman itu.
Membantu Fisik Tetap Bugar
Menurut Aditya Putra Dewa, latihan bersama anak-anaknya cukup membantu kondisi fisiknya tetap bugar. Sekaligus menjadi wadah bagi dia mengasah ilmu kepelatihan. Kebetulan mantan pemain PSM Makassar itu memegang lisensi C.
"Sambil terus belajar meningkatkan persiapan untuk mengambil lisensi yang lebih tinggi. Waktu itu saya ambil lisensi C di Bali, program Kemenpora, APPI, dan PSSI yang diperuntukkan oleh pemain yang pernah membela Timnas Indonesia," ujarnya.
Seandainya pensiun, Aditya Putra Dewa tetap ingin berkarier di lapangan hijau. Ia ingin berkontribusi untuk dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.
"Saya punya mimpi suatu saat ingin seperti dua pelatih yang saya jadikan role model, yaitu Coach Seto dan Coach Erwan," ucap pemain asal Makassar itu. (Ana Dewi)