Bola.com, Malang - Arema FC tengah mempersiapkan diri untuk menata ulang manajerial klub. Mereka sudah berkonsultasi dengan beberapa tokoh sepak bola Tanah Air. Seperti Ratu Tisha, Rony Suhatril dan Wibie Andreas.
Kemungkinan besar akan ada beberapa orang baru yang mengisi beberapa posisi strategis di Arema. Seperti CEO, Presiden Klub hingga General Manager.
Lalu bagaimana harapan tim kepada para pengurus baru nantinya? Mereka sepertinya tidak ingin campur tangan dalam perihal tata kelola klub. Seperti yang disampaikan pelatih Arema, Javier Roca.
"Kami ini ibaratnya karyawan. Kami tidak bisa berharap. Yang paling jadi harapan kami, kompetisi cepat kembali,” kata pelatih asal Chile tersebut.
Tim Fokus Menatap Kompetisi
Artinya, siapapun orang baru yang mengisi jabatan di manajemen Arema, tim tetap fokus menatap kompetisi. Mereka secara profesional mengikuti arahan manajemen.
Hal ini sama seperti saat Gilang Widya Pramana mundur dari jabatan Presiden Klub Arema.
Padahal Gilang waktu itu jadi investor yang punya peran besar dalam menyehatkan finansial klub sekaligus memberikan fasilitas memadai untuk tim.
Ketika Gilang mundur, Rocha dan pemainnya tetap menatap kedepan. Mareka tetap yakin Arema tetap bisa menjalankan manajerial dan memenuhi kebutuhan tim.
Sering Hadapi Situasi Sulit
Sebenarnya ini bukan kali pertama Arema mengalami masa sulit. Karena mereka sudah sering ditinggal figur penting atau investor.
Seperti saat dilepas PT Bentoel Investama pada 2009, ada sebuah konsorsium yang berhasil mengelola Arema dan jadi juara ISL 2009/2010.
Begitu juga ketika Bakrie Grup perlahan angkat kaki dari Arema awal tahun 2016. Setelah itu Singo Edan ditinggal CEO, Iwan Budianto yang jadi Wakil Ketua PSSI sejak 2019 lalu.
Namun Arema masih bisa berjalan menyelesaikan setiap musim tanpa tunggakan gaji. Sekarang, direksi Arema sedang merapatkan barisan untuk memutuskan kepada siapa jabatan strategis manajerial akan diberikan.