Bola.com, Jakarta - Pecco Bagnaia sukses meraih titel juara dunia MotoGP 2022 dengan statistik fantastis. Tercatat ia merasakan tujuh kemenangan dan mayoritas podium pertama ia rasakan pada paruh kedua kompetisi.
Namun ada anggapan dibandingkan rival utamanya Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia diuntungkan lantaran punya motor kompetitif.
Artinya faktor motor Ducati Desmosedici lebih kental ketimbang skill Pecco Bagnaia dalam kesuksesan musim ini.
Hanya saja pimpinan proyek Ducati MotoGP, Gigi Dall'Igna mengatakan tidak setuju dengan anggapan di atas.
Menurutnya Pecco Bagnaia juara dunia MotoGP 2022 lantaran punya skill balap spesial bukan karena faktor motor.
Era Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo
Menurut Dall'Igna jika Pecco Bagnaia juara dunia MotoGP 2022 karena faktor motor Ducati Desmosedici, maka pabrikan asal Italia itu sudah merasakan titel juara dunia pembalap sejak era Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.
Karena saat Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, Dall'Igna mengklaim, motor Ducati sudah sangat kompetitif.
"Pecco Bagnaia juara dunia karena faktor motor adalah omong kosong. Pembalap adalah faktor terpenting," kata Dall'Igna.
"Musim ini, Bagnaia memimpin 189 lap, sedangkan Quartararo 76 lap. Pembalap Ducati lainnya bahkan lebih sedikit. Itu menunjukkan kualitas Bagnaia," lanjutnya.
Belum Puas
Dall'Igna turut memastikan sukses meraih triple crown di MotoGP 2022 tidak serta merta membuat Ducati berpuas diri.
"Saya pikir kami belum mencapai maksimal. Dengan delapan pembalap di trek kami bisa terus membuat kemajuan musim depan," kata Dall'Igna.
"Tapi upaya yang harus kami lakukan untuk memastikan bahwa setiap pembalap bisa kompetitif tahun depan seperti tahun ini sangatlah besar," tambahnya.