6 One Hit Wonder di Piala Dunia: Ahn Jung-hwan Paling Bikin Geleng-geleng!

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 19 Nov 2022, 12:45 WIB
Piala Dunia - El-Hadji Diouf , Asamoah Gyan, Ahn Jung-hwan (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia adalah panggung tertinggi pesepak bola di muka bumi. Tampil dalam turnamen tersebut bisa membuat popularitas sang pemain bisa meroket begitu cepat.

Maklum, Piala Dunia merupakan arena bagi para pemain terbaik yang dimiliki oleh sebuah tim nasional yang menjadi peserta. Bahkan sulit bagi setiap tim yang berhasil menjadi juara untuk bisa mengulangi kesuksesan pada empat tahun berikutnya.

Advertisement

Satu hal yang pasti, banyak bintang sepak bola juga lahir lewat kecemerlangannya di Piala Dunia. Sebut saja James Rodriguez yang cemerlang bersama Kolombia di Piala Dunia 2014 dan kemudian langsung direkrut oleh Real Madrid.

Namun, tak jarang ada pemain yang berhasil menjadi sorotan di Piala Dunia kemudian tenggelam begitu saja. Performa yang menurun dengan berbagai penyebab membuat para pemain ini kemudian dilupakan begitu cepat meski sempat bersinar di Piala Dunia.

Pemain yang tampil cemerlang dalam satu Piala Dunia dan kemudian tenggelam mungkin bisa disejajarkan dengan musisi yang hanya punya satu single hits dan kemudian mendapatkan julukan one hit wonder.

Berikut enam pesepak bola yang boleh dibilang menjadi one hit wonder di Piala Dunia.

2 dari 8 halaman

Asamoah Gyan (Ghana)

Aksi striker Ghana Asamoah Gyan di sesi latihan di Rustenburg, 29 Juni 2010 jelang laga perempat final PD 2010 lawan Uruguay di Soccer City, Johannesburg, 2 Juli 2010. AFP PHOTO / PAUL ELLIS

Ghana tampil di luar prediksi dalam perhelatan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Tim berjulukan The Black Stars ini mampu menembus babak perempat final.

Satu pemain yang berperan penting dalam membawa Ghana melangkah jauh adalah Asamoah Gyan. Dia menjadi tumpuan di lini depan timnya dan mampu mencetak tiga gol.

Sayangnya di laga perempat final melawan Uruguay, saat momen yang seharusnya bisa membuatnya jadi pahlawan malah membuatnya jadi pecundang. Dia gagal mengeksekusi penalti pada menit-menit akhir hingga akhirnya Ghana kalah adu penalti dari Uruguay.

3 dari 8 halaman

Ahn Jung-hwan (Korea Selatan)

Sial Bagi Italia, Korea Selatan berhasil mencetak gol kemenangan hanya 3 menit menjelang babak kedua perpanjangan waktu usai, tepatnya di menit ke-117 melalui Ahn Jung-hwan. (AFP/Choi Jae-ku)

Ahn Jung-hwan pernah membuat heboh Piala Dunia bersama Korea Selatan pada 2002. Itu terjadi ketika Ahn membobol gawang Timnas Italia dan menyingkirkan Gli Azzurri lewat golden goal yang dicetaknya.

Gol yang dicetak Ahn itu menghentikan langkah Italia di turnamen empat tahunan tersebut. Ahn menjadi pahlawan Korsel meski langkah mereka dihentikan oleh Jerman di babak semifinal.

Namun, nasib sial dialami Ahn Jung-hwan setelah Piala Dunia 2002 berakhir. Dia dipecat dari klub Italia yang dibelanya, Perugia, sesuai dengan keputusan sang presiden, Luciano Gaucci, yang kecewa dengan gol sang pemainnya itu ke gawang Gli Azzurri.

4 dari 8 halaman

Kleberson (Brasil)

Kleberson. Gelandang berusia 42 tahun ini tampil cemerlang bersama Timnas Brasil di Piala Dunia 2002 Jepang dan Korea. Sukses menjadi juara usai menang 2-0 atas Jerman, ia tampil dalam 5 laga termasuk partai final dengan torehan dua assist. (AFP/Pedro Ugarte)

Kleberson merupakan pemain penting saat Brasil menjadi juara Piala Dunia 2002. Meski berusia muda, dia mampu memperlihatkan kualitasnya menjadi pemain inti saat Brasil menghadapi Inggris.

Kleberson juga mampu menggagalkan setiap serangan Jerman di laga final Piala Dunia 2002 hingga memberikan umpan bagi gol Ronaldo. Hal ini membuat Manchester United tertarik untuk mendatangkannya ke Old Trafford.

Manchester United mendatangkan Kleberson bersama Cristiano Ronaldo. Namun, nasib keduanya berbeda karena Ronaldo jadi superstar baru, sedangkan Kleberson dianggap suporter sebagai pembelian yang gagal.

5 dari 8 halaman

El-Hadji Diouf (Senegal)

Selebrasi gol striker Blackburn Rovers, El-Hadji Diouf di laga lawan Chelsea yang berlangsung di Ewood Park, 21 Maret 2010. Skor akhir 1-1.

Penampilan El-Hadji bersama Senegal di Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan Jepang memang sangat brilian. Bahkan dia terpilih masuk ke tim All-Star FIFA setelah Piala Dunia 2002.

Pada Piala Dunia 2002, Senegal bisa mengeliminasi Prancis di babak penyisihan grup hingga membuat Uruguay dan Swedia tersingkir. Nama Diouf kemudian tenar hingga menjadi incaran tim besar Eropa.

Setelah Senegal tersingkir dari Turki di perempat final, Diouf kemudian resmi berseragam Liverpool. Namun, penampilan Diouf di Premier League tidak secemerlang di Piala Dunia dan dia dianggap sebagai rekrutan terburuk Liverpool.

6 dari 8 halaman

Salif Diao (Senegal)

Pemain Timnas Senegal, Salif Diao. (Franck Fife/AFP)

Bersama dengan El-Hadji Diouf, Salif Diao juga memiliki peran penting saat Senegal membuat Prancis tidak lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Dia juga mencetak gol saat menahan Denmark dan membuat Senegal lolos ke 16 besar.

Sayangnya dia harus keluar dari lapangan dalam laga melawan Denmark karena mendapat dua kartu kuning. Meski demikian, Liverpool tetap ngebet untuk merekrut gelandang pekerja keras ini.

Namun, selama tiga musim di Anfield, dia hanya bermain dalam 37 laga. Salif Diao tidak mampu memperlihatkan penampilannya yang garang di Piala Dunia saat berseragam Liverpool.

7 dari 8 halaman

Enner Valencia (Ekuador)

Enner Valencia merupakan pemain dengan caps terbanyak di Timnas Ekuador. Striker 32 tahun itu tercatat telah mengantongi 74 caps. Ia pernah merasakan kompetisi di Liga Inggris bersama West Ham United dan Everton. Kini, Valencia tengah membela klub Turki, Fenerbahce. Ia telah mencatat 39 gol dan 14 assists dari 87 penampilannya. (AFP/Rodrigo Buendia)

Enner Valencia tampil sangat mengesankan pada Piala Dunia 2014. Dia mencetak tiga gol pada babak penyishan grup untuk Ekuador, termasuk dua gol ke gawang Honduras.

Sayangnya, satu kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan tidak cukup untuk membawa Ekuador melaju ke babak gugur. Mereka finis ketiga di bawah Prancis dan Swiss.

Meski begitu, Valencia mendapat kesempatan pindah ke West Ham pasca Piala Dunia. Namun, penampilannya di Premier League tidak terlalu mentereng.

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, published 18/11/2022)

8 dari 8 halaman