Presiden FIFA: Jangan Kecam Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Kalian Harus Minta Maaf 3 Ribu Tahun ke Depan!

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 19 Nov 2022, 17:10 WIB
Gianni Infantino tidak mengucapkan sepatah dua patah kata ketika sampai di Kantor PSSI. Presiden FIFA kelahiran 23 Maret 1970 itu hanya melambaikan tangan dan menempelkan kedua telapak tangan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Doha - Presiden FIFA, Gianni Infantino, meminta negara-negara Barat dan Eropa untuk tidak mengecam Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Gianni Infantino baru saja melakukan konferensi pers pada Sabtu (19/11/2022) menjelang pembukaan Piala Dunia 2022 pada Minggu (20/11/2022).

Advertisement

"Untuk apa yang telah dilakukan orang Eropa di seluruh dunia dalam 3.000 tahun terakhir," ujar Infantino dinukil dari Sky.

"Kita harus meminta maaf selama 3.000 tahun ke depan sebelum mulai memberikan pelajaran moral kepada orang-orang," jelas pria asal Swiss itu.

2 dari 5 halaman

Konferensi Pers Gianni Infantino

Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tampak semringah saat mengikuti pertandingan sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022). (dok PSSI)

"Berapa banyak perusahaan bisnis Eropa atau Barat ini yang menghasilkan uang jutaan, miliaran dari Qatar," tutur Infantino.

"Berapa banyak dari mereka yang telah menangangi hak-hak pekerja migran dengan pihak yang berwenang? Tidak satu pun dari mereka."

"Karena, jika Anda mengubah undang-undang itu, berarti lebih sedikit keuntungan. FIFA menghasilkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan ini dari Qatar," imbuhnya.

3 dari 5 halaman

Qatar Terus Dikritik

Pekerja melintas di depan pembangunan Stadion Lusail di Qatar, Jumat (20/12). Lusail akan menjadi stadion untyuk partai pembuka dan penutup piala dunia 2022 di Qatar. (AFP/Giuseppe Cacace)

Qatar terus mendapatkan kritikan atas perlakuannya terhadap pekerja migran. New York Times mengabarkan ribuan buruh meninggal dalam masa persiapan untuk Piala Dunia 2022.

Sistem kafala Qatar adalah seperangkat undang-undang perburuhan yang memungkinkan individu atau pebinsis Qatar untuk menyita paspor pekerja dan menghentikan buruh meninggalkan negara tersebut.

"Hari ini saya merasa Qatar. Hari ini saya merasa Arab. Hari ini saya merasa Afrika. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya merasa seperti pekerja migran," ujar Infantino.

4 dari 5 halaman

Pernyataan Gianni Infantino

"Tentu saja saya bukan orang Qatar. Saya bukan orang Arab. Saya bukan orang Afrika. Saya bukan orang cacat. Tapi, saya merasa seperti itu karena saya tahu apa artinya diskriminasi dan diintimidasi sebagai orang asing di negara asing," ujar Infantino.

"Sebagai seorang anak saya diintimidasi karena saya memiliki rambut merah dan bintik-bintik. Ditambah saya orang Italia. Jadi bayangkan."

"Apa yang kamu lakukan? Kamu mencoba untuk terlibat dan berteman. Jangan mulai menuduh, berkelahi, dan menghina. Anda mulai terlibat. Dan inilah yang seharusnya kita lakukan." tuturnya.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait