Bola.com, Doha - Presiden FIFA, Gianni Infantino membuka peluang untuk Korea Utara menjadi tuan rumah Piala Dunia pada suatu saat. Hal itu dilakukan demi 'menyatukan semua negara'.
Infantino berpidato panjang dan luas menjelang Piala Dunia 2022 yang disebut kontroversial, karena kebijakan dan perlakuan Qatar terhadap pekerja migran.
Infantino juga mengklaim berempati dengan kelompok-kelompok yang terpinggirkan dan menuduh media barat sebagai 'kemunafikan'.
The Athletic mengabarkan Gianni Infantino sempat mendekati Korea Utara untuk maju sebagai tuan rumah Piala Dunia, meski tahu negara itu dipimpin penguasa yang diktator dan terisolasi.
"FIFA adalah organisasi sepak bola global. Kami adalah orang-orang sepak bola, bukan politisi. Kami ingin menyatukan manusia," ujar Infantino dinukil dari The Athletic.
Penjelasan Gianni Infantino
"Negara mana pun dapat menyelenggarakan Piala Dunia. Jika Korea Utara ingin menjadi tuan rumah, itu sesuatu," tutur Infantino.
"Saya benar-benar pergi ke Korea Utara beberapa tahun yang lalu untuk bertanya kepada mereka apakah mereka siap menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita bersama Korea Selatan."
"Ya, saya tidak berhasil. Jelas. Tetapi saya akan melakukannya 100 kali lagi jika itu membantu," imbuh pria asal Swiss tersebut.
Korea Utara Pernah Diajak Jadi Tuan Rumah Bersama
Pernyataan Infantino terkait pendekatan ke Korea Utara untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Wanita kemungkinan merujuk pada bursa pencalonan edisi 2023.
Pada Maret 2019, Korea Selatan berencana untuk mengajak Korea Utara untuk maju ke bursa pencalonan penyelenggara Piala Dunia Wanita 2023. Akan tetapi, rencana itu gagal karena hubungan kedua negara dianggap tidak layak.
Komentarn Gianni Infantino
"Hanya keterlibatan yang dapat membawa perubahan nyata," imbuh Infantino, yang telah menjadi Presiden FIFA sejak 2016 ini.
"Kami adalah organisasi global dan ingin tetap menjadi organisasi yang menyatukan dunia," jelas lelaki berusia 52 tahun itu.
Pernyataan Gianni Infantino
Sebelumnya, Infantino meminta 32 negara Piala Dunia 2022 untuk bersaing dan fokus terhadap sepak bola, tetapi menggunakan konferensi pers untuk membela Qatar dan mendesak pemahaman tentang keyakinan yang berbeda.
"Saya masih yakin Piala Dunia 2022 akan membuka mata banyak orang dari dunia barat hingga dunia Arab," terang Infantino.
Pidato Presiden FIFA
"Kita hidup di dunia yang sama. Kita harus hidup bersama. Kita harus memahami satu sama lain, tetapi juga memahami bahwa kita juga berbeda, dengan kepercayaan, sejarah yang berbeda, latar belakang yang berbeda, tetapi dunia yang sama. Kita harus rukun satu sama lain," paparnya.
"Itu sebabnya jika Anda datang ke sini dan melihat sesuatu yang salah, katakan saja. Tetapi katakan juga bagaimana kami dapat memperbaikinya, jadi mungkin kami dapat membantu," ungkapnya.
Simak Keseruan Piala Dunia 2022 di EMTEK