Bola.com, Jakarta - Kick-off Piala Dunia 2022 tinggal beberapa jam lagi. Bola.com melakukan peliputan langsung di Qatar dalam perhelatan akbar yang disiarkan oleh SCTV dan Vidio.
Sebuah supercomputer memprediksi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo akan berhadapan di final Piala Dunia 2022, di mana Lionel Messi yang akan menjadi pemenang bersama Timnas Argentina.
Sebuah riset, yang dibuat oleh BCA Research, telah mempublikasikan laporan spesial yang berjudul "The Most Important of All Unimportant Forecast 2nd Edition: 2022 FIFA World Cup".
BCA Research dilakukan berdasarkan hasil dari statistik pemain dalam turnamen dari video game FIFA keluaran EA Sport, juga sampel dari 192 pertandingan fase grup dan 64 fase knockout saat Piala Dunia 2006, 2010, 2014, dan 2018.
Nah, Bola.com juga membuat prediksi Piala Dunia 2022 lho. Tapi, kali ini kami memakai analisis dari jurnalis, editor, hingga pemimpin redaksi. Mau tahu?
Pemimpin Redaksi Bola.com Darojatun
Juara: Belanda
Saatnya jazirah Arab berkelir oranye di pengujung tahun ini.
Memang, banyak yang meragukan kelengkapan amunisi De Oranje di Qatar lantaran pilar belakang mereka, Virgil van Dijk, tampil buruk bersama Liverpool di paruh pertama musim 2022/2023.
Justru karena alasan yang sama saya, melihat fenomena buruknya penampilan para pilar Timnas Belanda di liga-liga domestik Eropa sebagai sebuah team order 'meneer' Van Gaal.
Semua pemain timnas Belanda terlihat menyimpan energi di klub demi tampil wah di pengujung tahun ini pada panggung yang lebih besar, Piala Dunia 2022.
Kuda Hitam: Denmark
Dalam skema prediksi saya, Denmark akan bertemu Portugal di semifinal, sementara di semifinal yang lain Belanda akan bertemu Brasil.
Saya memilih Portugal akan jumpa Belanda di final dan saya menilai kehadiran Denmark di posisi empat besar Qatar 2022 adalah sebagai kuda hitam.
The Dynamite mengandalkan skuad yang sudah teruji di Piala Eropa terakhir dan mereka akan makin matang secara taktis kali ini. Hanya saja kedalaman tim, terutama di lini belakang agak dangkal.
Dalam ranah kreativitas Denmark tidak kekurangan amunisi dengan kehadiran Mikkel Damsgaard dan Martin Braithwaite. Tapi mereka bukan tim turnamen yang piawai mengatur nafas.
Pelatih Kasper Hjulman mengandalkan Kasper Dolberg sebagai goal getter, tapi bomber belia ini butuh jam terbang lebih banyak untuk menggapai posisi terbaik bersama Denmark.
Lolos ke semifinal adalah pencapaian terbaik mereka sebagai kuda hitam. Saya menilai mereka akan memikat mata dari sisi atraksi attacking football tapi lagi-lagi pragmatisme terkadang justru menghasilkan kemenangan.
Semoga mereka benar-benar bisa melangkah jauh dengan pola serangan dan possesion football-nya yang memikat. Saya bahkan menempatkan level keatraktifan mereka di posisi ketiga setelah Belanda dan Brasil. Nantikan ledakan tim dinamit di jazirah Arab jelang pergantian tahun nanti.
Wakil Pemimpin Redaksi Erwin Fitriansyah
Juara: Brasil
Pada setiap ajang Piala Dunia, Brasil selalu menjadi tim favorit untuk meraih gelar juara. Selecao kali ini tampil dengan kualitas pemain yang mewah dan merata di semua lini.
Kombinasi pemain matang, pemain kenyang pengalaman, hingga pemain muda terpampang dari skuad yang diisi Ederson, Marquinhos, Neymar, Casemiro, Dani Alves, Thiago Silva hingga Gabriel Jesus, Gabriel Martinelli, Vinicius Jr, dan Rodrygo.
Saking mewah dan lengkapnya pemain Brasil saat ini, pelatih Tite memutuskan untuk mencoret nama Firminho dan Gabriel Magalhaes.Jalan Brasil untuk menjadi juara memang tak mudah.
Argentina, juara bertahan Prancis, finalis Euro 2021 Inggris, Spanyol, Jerman hingga Belanda bisa menjadi lawan berat di fasse knock out. Namun dengan amunisi yang terbilang lengkap dan mumpuni, Brasil cukup berpeluang untuk meraih gelar keenam di ajang Piala Dunia.
Kuda Hitam: Belgia
Belgia punya generasi emas yang dipimpin oleh Kevin De Bruyne dan diikuti Thibaut Courtois, Thomas Meunier, Eden Hazard, hingga Romelu Lukaku. Sayangnya generasi ini tak pernah meraih gelar juara di level senior.
Bahkan untuk menjejak partai puncak saja Lukaku dkk. belum pernah mengingat usia De Bruyne dkk. yang rata-rata sudah melewati 30 tahun, Piala Dunia 2022 ini bisa menjadi ajang terakhir mereka.
Status sebagai generasi emas layak membuat mereka dijagokan menjadi tim kuda hitam. Sesuatu yang sebetulnya sempat beberapa kali disematkan ke Belgia di ajang sebesar Piala Dunia pada masa lalu.
Redaktur Pelaksana Ario Yosia
Juara: Argentina
Piala Dunia 2018 akan jadi panggung terakhir bagi Lionel Messi. Sang superstar yang sedang on-fire di klubnya akan mengerahkan kemampuan terbaik. Ditopang skuad yang mumpuni Argentina punya energi kuat memenangi World Cup edisi ini.
Angel Di Maria, Paulo Dybala, Cristian Romero, Leandro Paredes, bakal jadi tumpuan kekuatan Tim Tango. Patut dicatat semenjak memenangi Copa America, grafik performa Argentina terus menanjak. Setahun terakhir mereka tak terkalahkan.
Kuda Hitam: Belanda
Setelah sempat absen di Piala Dunia 2018, Belanda comeback dengan warna baru di turnamen akbar Qatar. Louis van Gaal pelatih yang sukses mengantarkan De Oranje menduduki peringkat tiga Piala Dunia 2014, memboyong banyak pemain matang pengalaman.
Tim Negeri Kincir Angin kini memiliki generasi baru ciamik usai generasi Arjen Robben dkk. Matthijs de Ligt, Memphis Depay, Virgil van Dijk, Frenkie de Jong mencuat sebagai mesin permainan yang bakal menghidupkan nadi Total Football generasi sebelumnya.
Tak ada bintang besar di tim ini, namun justru ini jadi kekuatan Belanda di Piala Dunia kali ini. Kolektivitas jadi kekuatan utama De Oranje yang bakal menyulitkan tim-tim elite lain.
Editor Senior Nurfahmi Budiarto
Juara: Brasil
Negara sejuta talents, itulah Brasil. Pelatih Tite memiliki seabreg amunisi yang bisa membuat Brasil melenggang menjadi jawara di Piala Dunia 2022. Kekuatan seni dan kolektivitas membuat setiap lawan bakal meriung ngeri.
Memang, lini belakang masih memiliki PR besar, tapi siapa yang akan menyangkal jikalau lini tengah dan depan Brasil bakal merajalela.
Brasil tak hanya Neymar, di sana bercokol Gabriel Jesus, Antony, Vini Jr, Rodrygo, dan sederet penyeimbang di lini tengah. So, sudah bersiap-siap mengulang pesta 20 tahun silam?
Kuda Hitam: Jerman
Babak belur di Rusia 2018 menjadi pelajaran berharga bagi Jerman. Kini, mereka menata tim dengan kombinasi senior dan meteor muda. David Raum, Jamal Musiala & Youssoufa Moukoko, bakal mengisi ruang bersama para pemain yang sedang dalam periode matang.
Keberadaan Thomas Muller, Joshua Kimmich sampai Ilkay Gundogan akan memberi keterangan, keseimbangan sekaligus bersiap membuat kejutan. Jerman akan tampil beda bersama sentuhan Hansi Flick, yang sukses bersama Bayern Munchen dan mengantar Jerman jadi juara di edisi 2014.
Editor Senior Yus Mei Sawitri
Juara: Brasil
Tahun ini saatnya negara Amerika Selatan kembali juara. Brasil punya semua modal untuk menjuarai Piala Dunia 2022. Mereka punya kedalaman skuad yang mengerikan, setiap posisi paling tidak memiliki dua pemain yang bukan main-main kualitasnya.
Bayangkan saja Brasil sampai membawa sembilan penyerang ke Qatar, dengan nama-nama seperti Neymar, Gabriel Jesus, Vinicius, hingga Antony. Pemain sekelas Roberto Firmino. Asalkan Tite bisa meramu skuadnya dengan brilian dan dinaungi Dewi Fortuna, Brasil bisa merebut gelar keenam di Piala Dunia.
Kuda Hitam: Denmark
Sebenarnya Senegal punya potensi untuk menjadi kuda hitam, tapi cedera Sadio Mane mengubah banyak hal. Denmark punya potensi menjadi kuda hitam, jika melihat penampilan mereka di UEFA Nations League, termasuk mengalahkan Prancis.
Skuad Denmark juga dihuni bakat-bakat spesial seperti Christian Eriksen, Andreas Christiensen, hingga Simon Kjaer. Jangan lupa, Denmark juga berhasil menapak hingga semifinal Euro 2022. Mereka bisa menjadi ancaman bagi tim-tim kekuatan tradisional di Piala Dunia 2022.
Editor Madya Wiwig Prayugi
Juara: Argentina
Argentina datang ke Qatar dengan ambisi besar. Argentina ingin juara demi Lionel Messi. Messi sedang on fire. Performanya di klub, meski memang termakan usia, tetap konsisten. Messi mencetak 12 gol dan 14 assist dalam 19 laga musim ini di PSG.
Tak hanya Messi, teman-temannya juga sedang jos musim ini. Mulai Lisandro Martinez, Lautaro Martinez, hingga Angel Di Maria.
Mengutip ucapan pelatih Spanyol, Luis Enrique, "Jika kami tak menang, saya rela Argentina juara, demi Lionel Messi."
Ya, inilah kesempatan terakhir Messi untuk menggenapi trofinya.
Kuda Hitam: Serbia
Kata Paulo Dybala, setiap Piala Dunia selalu saja ada kejutan yang menghancurkan prediksi. Saya memilih Serbia untuk menjadi kuda hitam di Qatar kali ini.
Serbia adalah negara yang perlu ditanggapi dengan serius melihat performa mereka di babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Serbia finis di puncak grup kualifikasi dan memaksa Portugal untuk menguji keberuntungan mereka melalui playoff.
Serbia memiliki pemain yang sangat berbakat. Ada dua pencetak gol yang sedang naik daun, Dusan Vlahovic dan Aleksandar Mitrovic. Sergej Milinkovic-Savic bersinar di Lazio musim ini dan bisa memainkan peran penting di Piala Dunia.
Editor Benediktus Gerendo
Juara: Argentina
Walau lolos ke Qatar sebagai runner-up kualifikasi zona CONMEBOL, di bawah Brasil, tapi peningkatan performa Argentina terlihat jelas dalam 3 tahun terakhir.
Juara Copa America 2021 adalah titik balik Argentina, di mana setelah itu mereka juga bisa mengalahkan Italia dalam Finalissima 2022, sebuah event yg mempertemuka juara Copa America dan EURO.
Trofi juara di Piala Dunia 2022 nanti bisa menjadi pelengkap dari perjalanan Argentina dalam 3 tahun terakhir. Apalagi ini akan menjadi edisi terakhir Lionel Messi memperkuat Albiceleste di Piala Dunia.
Kuda hitam: Kroasia
Pencapaian luar biasa Kroasia menjadi runner-up pada Piala Dunia 2018 tentu bisa menjadi pelecut mereka untuk bisa melangkah lebih baik pada edisi ini. Masih memiliki pemain-pemain terbaik yg tersebar di klub besar Eropa, seperti Luka Modric, Mateo Kovacic, dan Dejan Lovren membuat Kroasia diyakini bisa bersaing jauh di Qatar.
Apalagi Kroasia tergabung di Grup F yang tergolong punya persaingan yang merata, bersama Belgia, Kanada, dan Maroko. Jadi potensi Kroasia untuk mengulang edisi 2018 sangat terbuka.
Editor Rizki Hidayat
Juara: Argentina
Argentina sudah lebih dari tiga dekade tak pernah merengkuh trofi Jules Rimet. Terakhir kali mereka menjadi kampiun adalah pada edisi 1986. Menghadapi Piala Dunia tahun ini, Timnas Argentina tampil dengan kekuatan terbaiknya. Sang megabintang, Lionel Messi, masih menjadi andalan.
Selain Messi, Argentina memiliki Emiliano Martinez di bawah mistar gawang, Lisandro Martinez, Marcos Acuna, dan Nicolas Tagliafico di sektor belakang, adapun di tengah ada Guido Rodriguez, Leandro Paredes, serta Rodrigo De Paul, dan Angel Di Maria, Paulo Dybala, serta Angel Correa di sektor serangan.
Edisi Piala Dunia 2022 bakal menjadi kesempatan terakhir bagi sejumlah pemain, termasuk Lionel Messi. Tak heran jika Messi berambisi membawa Tim Tango keluar sebagai juara, sekaligus melengkapi koleksi trofinya sebagai pesepak bola.
Kuda Hitam: Kroasia
Kroasia tampil mengejutkan di Piala Dunia 2018. Diperkuat pemain-pemain top Eropa seperti Ivan Perisic, Luka Modric, dan Mario Mandzukic, tim yang dijuluki The Blazers tersebut berhasil lolos hingga ke final. Sayangnya, mereka gagal keluar sebagai juara setelah kalah 2-4 dari Timnas Prancis.
Memasuki Piala Dunia tahun ini, Kroasia kembali masuk jajaran tim kuda hitam. Masih dibela para pemain veteran seperti Dejan Lovren, Kovacic, Modric, serta Perisic, Timnas Kroasia diprediksi mampu memberikan kejutan. Performa mereka juga terbilang oke pada 2022. The Blazers mampu meraih enam kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah dari sembilan pertandingan yang dijalani.
Editor Gregah Nurikhsani
Juara: Prancis
Dari kejayaan Piala Dunia 2018 hingga aib tersingkir lebih awal dari Piala Eropa 2020 sebelum kembali ke performa terbaiknya dalam memenangkan UEFA Nations League 2020/2021, Prancis benar-benar dalam periode roller-coaster. Soal potensi tak perlu diragukan, tetapi persiapan mereka untuk Piala Dunia 2022 jauh dari mulus.
Well, semuanya diperburuk ketika Karim Benzema dipastikan out dari Piala Dunia 2022 karena cedera paha. Prancis, kendati demikian, masih punya Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann.
Benzema absen tetapi Prancis tetaplah Prancis. Deschamps masih memiliki Ousmane Dembele, Kingsley Coman, Marcus Thuram, Randal Kolo Muani dan Olivier Giroud – ditambah siapa pun yang dia pilih untuk menggantikan Benzema. Kehilangan Benzema tak akan mengubah kekuatan Prancis secara signifikan.
Kuda Hitam: Serbia
Serbia. Mendengar negara ini, yang langsung terbesit adalah pesepak bola stylish, garang, dan tiada bedanya. Ditambah tangan dingin manajer Dragan Stojkovic, Serbia berpeluang untuk meledak di Piala Dunia 2022.
Stojkovic lebih memilih formasi 3-4-1-2, yang mana pemain-pemain seperti Dusan Tadic dari Ajax akan bermain sebagai No. 10. Di depannya adalah Dusan Vlahovic dari Juventus dan Aleksandar Mitrovic dari Fulham.
Filip Kostic bermain sebagai bek sayap kiri, dengan mudah posisi terbaiknya. Jangan lupakan superstar Lazio Sergej Milinkovic-Savic. Pada intinya, Serbia adalah full-power.
Serbia tidak kalah selama kualifikasi Piala Dunia 2022, bahkan memaksa Portugal ke babak play-off. Serbia bermain imbang 2-2 di kandang melawan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan dan meraih kemenangan 2-1 di Lisbon pada pertandingan terakhir yang krusial.
Editor Hendri Wibowo
Juara: Brasil
Brasil mempunyai kekuatan yang merata dari semua lini. Dari posisi kiper sampai striker, skuad Samba dihuni pemain bintang lima.
Piala dunia 2022 juga jadi momen tepat buat Neymar menunjukkan kebintangannya. Usai pada edisi 2018 dicap tukang diving, tahun ini ia akan jadi pilar penting kesuksesan Brasil.
Kuda hitam: Denmark
Bersinar tanpa Christian Eriksen di Euro 2020. Dengan skuad kurang lebih sama seperti Euro, Dinamit Denmark berpotensi buat kejutan besar di Piala Dunia 2022. Ditambah mayoritas pemain bintang di negara ini sedang on fire. Sebut saja Eriksen, Mikkel Damsgaard sampai Thomas Delaney.
Reporter Muhammad Adiyaksa
Juara: Brasil
Brasil mempunyai segalanya untuk kembali ke tahta juara Piala Dunia setelah 20 puluh tahun lamanya. Pasukan Tite itu memiliki skuad yang mumpuni dan chemistry yang harmonis.
25 pemain Brasil akan membantu Neymar untuk mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Di setiap lininya, Selecao bermodalkan serdadu kelas dunia. Meski begitu, Neymar mesti menurunkan egonya demi gelar juara. Dia harus mengedepankan kerja sama tim alih-alih show-off terus.
Kuda Hitam: Spanyol
Generasi emas Spanyol memang telah berakhir. Kendati demikian, La Furia Roja tengah dalam tren menanjak. Spanyol mampu menjadi semifinalis Euro 2020 setelah hanya kalah adu penalti dari Italia. Kualitas pemain Spanyol juga merata di setiap sektornya.
Kekuatan La Furia Roja tentu ada di lini tengah. Armada Luis Enrique ini menaruh harapan besar kepada Pedri dan Dani Olmo. Keduanya punya kaki-kaki yang kreatif untuk membawa Spanyol bersaing di Piala Dunia 2022.
Reporter Zulfirdaus Harahap
Juara: Jerman
Setelah luluh lantah pada edisi 2018, sudah saatnya Jerman untuk kembali ke singasana. Pada Piala Dunia 2022, skuad berjulukan Der Panzer punya kualitas yang merata di semua posisi.
Timnas Jerman masih dikomandoi Manuel Neuer di bawah mistar gawang, kemudian ada Antonio Rudiger hingga Matthias Ginter di lini belakang. Adapun di lini tengah ad Joshua Kimmich, Kai Havertz, plus Ilkay Gundogan. Mereka akan mendukung serangan di lini depan yang dihuni Thomas Muller hingga Serge Gnabry sebagai ujung tombak.
Kuda Hitam: Prancis
Berstatus sebagai juara bertahan, Prancis tentu tak bisa dipinggirkan pada Piala Dunia 2022. Meskipun tak diperkuat sejumlah nama semisal Paul Pogba, N'Golo Kante, hingga teranyar Karim Benzema, skuad Les Bleus juga masih layak diperhitungkan.
Timnas Prancis masih memiliki Antoine Griezmann, Olivier Giroud, dan Kylian Mbappe di lini depan. Sementara itu, di lini belakang ada Benjamin Pavard, Lucas Hernandez, hingga Raphael Varane yang dikomandoi kapten Hugo Lloris di bawah mistar gawang Prancis.
Reporter Hery Kurniawan
Juara: Argentina
Faktor utama adalah Lionel Messi. Motivasinya sangat tinggi untuk meraih gelar Piala Dunia 2022. Messi juga dibekali dengan rekan setim yang mumpuni di semua lini. Lebih dari itu, Rodrigo De Paul dkk seakan rela mati demi mewujudkan gelar juara untuk Messi. Selain itu La Albiceleste juga tengah dalam tren yang sangat bagus.
Kuda Hitam: Amerika Serikat
Amerika Serikat biasanya hanya menjadi penggemberia di Piala Dunia. Tapi tahun ini rasanya mereka punya hal lebih.Setengah lebih dari skuad USMNT berlaga di Eropa. Mereka bahkan bermain di klub besar seperti Sergino Dest di Milan, Gio Reyna di Dortmund, hingga Christian Pulisic di Chelsea. Amerika Serikat memiliki modal yang sangat bagus untuk mengejutkan di Qatar.
Koordinator Foto Ikhwan Yanuar
Juara: Inggris
Inggris terakhir kali meraih gelar juara Piala Dunia pada tahun 1966 dengan status tuan rumah. Itulah mengapa Declan Rice, 56 tahun berikutnya membawa koper kosong yang akan digunakan untuk membawa pulang trofi Piala Dunia 2022.
Berbekal prestasi mencapai semifinal di Piala Dunia 2018 dan runner up pada Euro 2020 membuat tim asuhan Gareth Southgate tersebut yakin akan bisa bersaing dengan Brasil, Argentina, Jerman, dan juga Prancis untuk membawa trofi Piala Dunia kali ini.
Kuda Hitam: Serbia
Serbia sempat membuat Cristiano Ronaldo cs ketar-ketir pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Tim besutan Dragan Stojkovic berhasil keluar sebagai juara grup dan Timnas Portugal harus berjuang di babak play-off sebelum memastikan kelolosan mereka ke Qatar.
Kekuatan Serbia di Piala Dunia kali ini tak dapat diremehkan, ditopang pemain-pemain berkualitas seperti Sergej Milinkovic-Savic (Lazio), Dusan Tadic (Ajax), Aleksandar Mitrovic (Fulham), Dusan Vlahovic (Juventus), Luka Jovic (Fiorentina) tim ini dapat bersaing dengan Brasil, Swiss, dan Kamerun di Grup G.
Jangan lupa pada Piala Dunia 2018, Kroasia juga menjadi tim yang tak diandalkan namun dapat mencapai final. Rasanya tak mustahil Serbia dengan citarasa Italia juga bisa mencapai torehan tersebut.
Jurnalis Aryo Atmaja
Juara: Brasil
Pelatih Tite memiliki skuad dengan pemain-pemain pilihan. Kedalaman skuad mereka masih menjadi yang terbaik dengan mengandalkan sosok Dani Alves sebagai pemain paling senior.
Lihat saja dari barisan kiper sampai striker, tidak ada pemain yang tidak terkenal dimiliki Timnas Brasil saat ini. Alisson Becker dan Ederson mewakili dua kiper terbaik dunia. Untuk barisan pertahanan mereka masih punya Thiago Silva, Marquinhos, Eder Militao, hingga trio bek Juventus Alex Sandro, Danilo dan Gleison Bremer.
Lini tengahnya jelas dihuni pemain hebat. Casemiro, Fabinho, Bruno Guimaraes, dan Fred sudah cukup membuat barisan tengah Brasil kuat. Kekuatan yang sebenarnya dari Brasil ada di barisan depan.
Lini depan Timnas Brasil berkekuatan sembilan pemain. Neymar Jr, Vinicius Junior, Gabriel Jesus, Raphinha, Richarlison, Gabriel Martinelli, Rodrygo, Antony, dan Pedro melengkapi daftar para penyerang Brasil selama pertempuran di Piala Dunia.
Kuda Hitam: Serbia
Serbia layak bakal memberikan kejutan di Piala Dunia 2022. Mereka punya kekuatan untuk menjadi kuda hitam.
Pelatih Serbia, Dragan Stojkovic memanggil sebelas pemain yang berkompetisi di Liga Italia yaitu duo Juventus Dusan Vlahovic dan Filip Kostic, hingga playmaker Lazio Sergej-Milinkovic Savic.
Tidak hanya mengandalkan bintang-bintang Serie A, Stoijkovic juga membawa beberapa bintang top Premier League. Ada Aleksandar Mitrovic yang juga akan diandalkan di turnamen ini. Striker 28 tahun itu saat ini sedang tampil on fire bersama Fulham di EPL.
Selain itu ada juga Dusan Tadic yang dua musim terakhi rmenunjukkan performa yang ciamik di Ajax Amsterdam. Jadi Serbia benar-benar punya materi pemain yang bagus untuk Piala Dunia 2022.
Jurnalis Multimedia Okie Prabhowo
Juara: Spanyol
Piala Dunia kali ini bisa disebut anomali atau bisa dengan kata yang lebih ekstrem “aneh”. Hal itu karena digelar pada bulan November sampai dengan Desember. Jadi, untuk tim yang berpeluang juara sekalian yang “aneh” ata di luar dugaan sekalian, yaitu Timnas Spanyol.
La Furia Roja bisa membuktikan punya potensi dengan tangan pelatih sekelas Luis Enrique. Spanyol bisa menunjukkan potensi tersebut dengan bisa lolos ke semifinal Piala Eropa 2020 meski generasi mereka tidak lagi dihuni pemain macam Andres Iniesta dan Xavi Hernandez. Namun, mereka kini punya pemain-pemain potensial macam Ansu Fati, Gavi, dan Pedri.
Kuda Hitam: Inggris
Masih dengan “keanehan” yang ingin diberikan untuk Piala Dunia 2022. Untuk tim kuda hitam, lebih ingin menyebut Timnas Inggris. Mungkin banyak yang meragukan, tetapi sudah saatnya pasukan Gareth Southgate membuktikan bahwa para pemainnya punya kelas Premier League, liga terbaik di dunia. Setelah pada 2018 chant “It’s Coming Home” bergema, di Qatar mungkin sudah saatnya sepak bola pulang ke “rumah”-nya yaitu Inggris. Buktikan The Three Lions dengan mengandalkan ketajam seorang Harry Kane! Buktikan Kane kalau dirimu tidak sekadar bintang di Tottenham Hotspur, klub yang sering dapat cemoohan nihil trofi!
Saksikan Kemeriahan Piala Dunia 2022 di Emtek Group
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!