Laporan Hendry Wibowo dan Ade Yusuf Satria, Langsung dari Doha, Qatar
Pemerintah Qatar mengeluarkan regulasi cukup ekstrem hanya beberapa hari jelang opening ceremony Piala Dunia 2022. Mereka benar-benar melarang penjualan bir di area stadion.
Regulasi di atas tentu memukul para fans sepak bola Piala Dunia 2022 dari berbagai dunia.
Namun saat kami coba wawancara fans dan jurnalis pada partai pembuka Qatar versus Ekuador di Stadion Al Bayt hari Minggu (20/11/2022), mereka satu suara tidak terpengaruh dengan regulasi larangan bir ini.
Seperti fans Ekuador Baldomero. Menurutnya larangan meminum bir di area stadion bukan menjadi sebuah masalah buatnya.
"Hello guys, ini bukan tentang alkohol, ini adalah Piala Dunia. Hal terpenting adalah sepak bola," ujarnya sembari dengan muka semringah usai Ekuador menang 2-0 dengan Qatar.
Hormati
Sementara seorang jurnalis asal Spanyol, Luis Pena membenarkan larangan penjualan bir di area stadion Piala Dunia 2022 memang jadi salah satu isu menarik.
Namun ia memiliki pendapat semua fans yang masuk ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 harus menghormati regulasi ini.
"Qatar negara islam dan kita harus menghormati apa yang memang tidak diperbolehkan," kata Luis Pena.
"Setiap negara punya budaya berbeda dan kita wajib menghormatinya," tambahnya.
Buat pelanggaran yang dilakukan mereka diancam denda hingga hukuman penjara. Jadi jangan coba macam-macam wahai suporter yang hadir di Piala Dunia edisi ini.
Dalam keterangannya, FIFA menyebut bahwa penjualan alkohol selama gelaran Piala Dunia 2022 akan difokuskan ke titik-titik tertentu, tetapi tidak di perimeter atau lingkar luar stadion. Berdasarkan pernyataan FIFA, penjualan bir akan difokuskan ke FIFA Fans Festival dan beberapa tempat berlisensi lainnya.
Bersih Alkohol
"Sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol pada FIFA Fans Festival, destinasi penggemar lainya dan tempat berlisensi, menghapus titik penjualan bir dari perimeter stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar," tulis FIFA.
"Otoritas negara tuan rumah dan FIFA akan terus memastikan bahwa stadion dan area sekitarnya memberikan pengalaman yang menggembirakan, terhormat, dan menyenangkan bagi semua penggemar," lanjut pernyataan FIFA.
Berdasarkan pantauan Bola.com di Stadion Al Bayt venue laga pembuka World Cup memang sama sekali tidak terlihat ada penjualan bir di sekitar stadion.
Justru yang agak disayangkan, jumlah outlet yang menjual makanan sangat sedikit. Sehingga penonton yang datang tidak punya banyak opsi.
Bahkan saat penulis coba membeli makanan di salah satu counter makanan cepat saji sudah habis dan tinggal tersisa minuman saja. Padahal dibanding bir, makanan dan minuman air mineral lebih penting buat suporter yang harus berpanas-panasan atau berkeringat usai meneriakkan yel-yel mendukung tim kesayangannya.
Perusahaan Bir Protes
Pastinya, larangan bir di sekitar stadion selama perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar memicu beragam reaksi. Perusahaan bir raksasa bersuara paling kritis.
Perusahaan bir asal Amerika Serikat, Budweiser yang merupakan sponsor ofisial Piala Dunia merilis pernyataan resmi mereka yang sangat kecewa karena mereka merasa dirugikan.
Pasalnya, dua hari sebelum perhelatan sepak bola terbesar di dunia itu, pemerintah setempat mendadak merubah aturan dengan melarang penjualan minuman alkohol di sekitar stadion.
FIFA terpaksa menuruti kemauan pemerintah setempat dengan alasan aturan ketat minuman beralkohol di negara tersebut.
FIFA berpotensi kehilangan pemasukan hingga 75 juta euro jika Budweiser memutuskan hengkang. Salah satu sponsor utama piala dunia itu memang memiliki kontrak dengan nominal berkisar Rp1,2 triliun.
Di Qatar, Budweiser harus memindah kios mereka dari awalnya berada di dekat stadion menjadi di kawasan yang tidak mencolok dan jauh dari stadion.
Liputan Langsung dari Qatar