Bola.com, Malang - Dua raksasa sepak bola Eropa, Inggris dan Belanda sudah menjalani pertandingan pertama di fase grup Piala Dunia 2022. Kedua tim sama-sama meraih kemenangan meyakinkan.
Timnas Inggris menghajar Iran 6-2 di Khalifa International Stadium, Senin (21/11/2022) malam WIB. Beberapa jam kemudian, giliran Belanda yang menang 2-0 atas Senegal.
Artinya, mereka memulai Piala Dunia 2022 dengan manis. Tapi langkah menuju tangga juara masih jauh. Dari permainan perdana mereka, masih terlihat plus dan minusnya.
Mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri, Joko Susilo mengakui hal tersebut. Meski secara hasil Belanda dan Inggris dapat tiga poin, ada perbedaan mencolok dari dua tim itu. Timnas Inggris punya serangan yang lebih variatif dan tajam.
Belum Benar-benar Teruji
Joko Susilo sedikit meragukan di sistem pertahanan Inggris dengan kebobolan dua gol dari Iran. Sedangkan, Belanda punya pertahanan yang tangguh, tapi agak kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan.
Setidaknya ini jadi gambaran awal kondisi kedua tim. Meskipun lawan yang dihadapi punya kekuatan berbeda. Inggris dapat lawan yang agak mudah, Iran. Sedangkan Belanda berhadapan dengan Senegal yang jadi salah satu kuda hitam.
“Memang tidak bisa membandingkan dua negara itu di pertandingan pertama. Karena level lawan yang dihadapi berbeda. Tapi ada gambaran tentang plus dan minusnya,” kata pelatih yang akrab disapa Getuk ini. Berikut plus dan minus dua raksasa Eropa tersebut.
Kolektivitas Inggris
Inggris punya materi pemain luar biasa di lini serang. Itu yang membuat mereka bisa mencetak 6 gol saat melawan Iran. Harry Kane, Bukayo Saka, Raheem Sterling, Jack Grealish, Phil Foden, Callum Wilson dan Marcus Rashford turun bergantian. Nama-nama yang tak diragukan lagi skillnya.
“Inggris sekarang lebih variatif cara bermainnya. Bisa umpan langsung, vertikal dan lainnya. Banyak taktik juga yang bisa dimainkan. Sekilas, jauh lebih bagus daripada Piala Dunia sebelumnya,” kata Joko 'Getuk' Susilo.
Sebagai ujung tombak, Kane memang tak mencetak gol. Namun dia membuat dua assist. Sedangkan Saka menyumbangkan dua gol. Selebihnya dicetak Jude Bellingham, Sterling, Rashford dan Grealish.
“Dari proses golnya kelihatan permainan dari sayap kanan dan kiri hidup. Intinya bagaimana tim ini menyerang lebih variatif. Tapi kekuatan yang sebenarnya akan kelihatan di pertandingan selanjutnya. Saat dapat lawan yang kekuatannya lebih bagus,” terangnya.
Puji Pertahanan Belanda
Sedangkan untuk Timnas Belanda disebut Joko Susilo memiliki pertahanan yang tangguh. Seperti Matthijs de Ligt, Virgil van Dijk, Nathan Ake, Daley Blind dan Denzel Dumfries.
Sistem bertahannya juga sering berubah saat lawan Senegal. Kadang menumpuk 5 pemain. Tapi saat menyerang hanya menyisakan 3 pemain saja di belakang.
“Mereka tidak kebobolan. Padahal Senegal ini tim kuat Afrika. Jadi, Belanda ini kebalikannya Inggris. Kuat pertahanannya, tapi kurang variatif didepan,” jelasnya. Senegal sempat membuat sejumlah serangan berbahaya. Namun van Dijk dkk bisa membuat lini depan lawan kurang tenang dalam melakukan finishing.
Maguire Main Bagus, tapi..
Meski dua negara ini meraih kemenangan, bukan berarti tidak ada celah dari segi permainan. Inggris, pertahanan mereka masih kurang rapi.
Itu sebabnya mereka kecolongan dua gol penyerang Iran, Mehdi Taremi. Kuartet Kieran Trippier, John Stones, Harry Maguire dan Luke Shaw masih belum konsisten.
Sebenarnya, Maguire yang sempat jadi sorotan. Karena performanya di klub, Manchester United sering melakukan blunder. Namun di laga ini dia tampil apik dan membuat satu assist.
“Ini bukan faktor Maguire. Dia main bagus di pertandingan ini. Mungkin karena agak lambat lini belakangnya saat menutup serangan lawan,” tegasnya.
Pelapis di lini belakang Inggris juga tidak beda jauh. Eric Dier yang menggantukan Maguire di babak kedua belum bisa dibilang tampil bagus.
“Justru saat Maguire keluar, pertahanan Inggris melambat. Jadi, perlu diperhatikan lagi untuk sektor ini,” jelasnya.
Permainan Membosankan
Sedangkan kekurangan Belanda, ada di lini serang. Bisa dibilang permainan Belanda membosankan. Terutama saat memasang Steven Bergwijn dan Vincent Janssen di depan.
Permainan mereka kurang menggigit. Mereka harus menunggu sampai menit 84 untuk mencetak gol pertama lewat Cody Gakpo. Sedangkan gol kedua yang dicetak Davy Klaassen baru lahir di menit 90+9.
“Dari segi permainan, Belanda masih kurang. Mungkin karena ada beberapa wajah baru. Jadi belum stabil permainannya,” jelas Joko Susilo memungkasi.
Persaingan Grup A Piala Dunia 2022
Persaingan Grup B Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 Eksklusif di Emtek
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Akun Bola Malaysia Puji Timnas Indonesia usai Bungkam Arab Saudi 2-0: Bisa Lolos Piala Dunia!