5 Generasi Emas yang Terjungkal dan Gagal Juara di Piala Dunia: Argentina dan Inggris Nyesek Banget

oleh Choki Sihotang diperbarui 23 Nov 2022, 16:15 WIB
Frank Lampard dan Steven Gerrard usai laga persahabatan internasional antara Inggris vs Brasil di Stadion Wembley, London (6/2/2013). (EPA/Andy Rain).

Bola.com, Jakarta - Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Tapi kalau gagalnya di pentas paling bergengsi sekelas Piala Dunia, jelas sangat menyakitkan, karena di apotek manapun tak ada yang menjual obatnya.

Panggung Piala Dunia memang menjadi impian semua pemain, tapi sekaligus jadi ancaman yang menakutkan. Sejumlah negara pernah merasakannya, justru di saat mereka dijejali amunisi mumpuni yang tergabung dalam generasi emas.

Advertisement

Kenangan buruk itu tentu saja terus menghantui, terlebih saat mereka masih ambil bagian di Piala Dunia 2022 yang tengah berlangsung di Qatar.

Di bawah ini ada empat negara dengan generasi emas yang pernah terjungkal di turnamen terakbar empat tahunan, Piala Dunia. Yuk cek, ada tim kesayangan kamu enggak.

 

2 dari 7 halaman

1. Hungaria

Ferenc Puskas (tengah bawah), Sandor Kocsis (ke-4 kiri atas), dan Nandor Hidegkuti (ke-3 kiri atas) merupakan trio penyerang yang menggemparkan dunia kala Hungaria mampu melangkah ke babak final Piala Dunia 1954. Hungaria bahkan mampu mencetak 27 gol dari 5 pertandingannya. (Foto: AFP/Staff)

Dulu, Hungaria tak ubahnya hantu yang gentayangan di siang bolong. Meski tak pernah naik poidum utama, negara ini beberapa kali menjadi batu sandungan bagi para pesaing. Dalam dua edisi, 1938 dan 1954, mereka sukses menembus final dan finis sebagai runner up.

Pernah mendengar nama Ferenc Puskas? Dia adalah legenda kenamaan Hungaria. Puskas merupakan satu dari sekian banyak generasi emas Hungaria kala itu. Sayang, seiring berjalannya waktu, keangkeran Hungaria perlahan sirna.

Setelah 1986, Hungaria terjun bebas dan tak pernah lagi unjuk gigi di pentas tertinggi.

 

3 dari 7 halaman

2. Belanda

Legenda asal Belanda, Johan Cruyff pernah meraih Ballon d'Or sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 1971,1973 dan 1974. (AFP Photo/ STF)

Medio 1970-an, Timnas Belanda seperti datang dari planet lain. Merevolusi sepak bola dengan permainan Total Football, lawan-lawan seakan ingin berteriak: Awas, Belanda datang!

Di Piala Dunia 1974, di bawah arahan pelatih bertangan dingin bernama Rinus Michels, Belanda menjatuhkan semua penantangnya. Tinggal satu, Jerman Barat. Keduanya bersua di final.

Selangkah lagi negara yang tertidur lama itu akan menggenggam dunia. Sang pangeran lapangan, Johan Cruyff, memimpin kawan-kawannya dengan penuh percaya diri. Tapi apa yang terjadi sungguh menyesakkan. Die Oranje tersungkur 1-2.

Empat tahun berselang, di pentas Piala Dunia 1978, Belanda kembali terjerembab di partai final dan kali ini dikalahkan Argentina 1-3.

Setelah dua kegagalan itu, Belanda mengapungkan asa di final Piala Dunia 2010. Di edisi ini, mereka juga dijejali jagoan di semua lini. Oh Tuhan, lagi dan lagi Belanda terkapar 0-1 dari Spanyol.

 

4 dari 7 halaman

3. Inggris

Pemain Timnas Inggris, Steven Gerrard (kiri) dan Wayne Rooney, saat tampil di Piala Dunia 2014. (Odd Andersen/AFP)

Sebelum ditukangi Gareth Southgate, materi pemain Inggris bisa dibilang lebih mengilap dalam beberapa tahun sebelumnya.

Siapa yang berani meragukan John Terry, Rio Ferdinand, Ashley Cole, David Beckham, Steven Gerrard, Frank Lampard, Wayne Rooney, Sol Campbell, dan Michael Owen?

Mereka adalah generasi emas pada masanya. Tapi apa kabar dengan prestasi? Jeblok. Di Piala Dunia 2002, Tiga Singa bertahan hingga babak perempat final. Di Piala Dunia 2014, Inggris malah terkapar di fase grup.

 

5 dari 7 halaman

4. Argentina

Ilustrasi - Lionel Messi, Sergio Aguero, Carlos Tevez (Bola.com/Adreanus Titus)

Dari era Mario Kempes, Diego Maradona, hingga Lionel Messi, negara ini tak pernah sepi dari talenta-talenta berbakat.

Selain Messi, masih ada monster lainnya macam Esteban Cambiasso, Gabriel Heinze, Javier Mascherano, Hernan Crespo, Juan Roman Riquelme, Carlos Tevez, dan Gabriel Milito.

Toh begitu, nasib baik belum juga berpihak kepada La Albiceleste. Mereka sebenarnya sudah mencoba berkali-kali, namun selalu kandas lalu layu sebelum berkembang.

Di Piala Dunia 2022 , Argentina dibayangi trauma masa lalu. Kekalahan 1-2 dari Arab Saudi di partai pembuka tentunya membuat dada Messi dkk sesak.

 

6 dari 7 halaman

5. Belgia

Gelandang Belgia Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku dan Eden Hazard melakukan pemanasan selama sesi latihan di Tubize (5/10/2021). Belgia akan bertanding melawan Prancis pada semifinal UEFA Nations League di Allianz Stadium. (AFP/Belga/Virginie Lefeour)

Jauh sebelum Piala Dunia 2018 digelar, Belgia sudah digembar-gemborkan bakal tampil sebagai yang terbaik di Rusia. Dari lini belakang hingga depan, Belgia diisi amunisi berkualitas tinggi.

Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Vincent Kompany, Marouane Fellaini, dan Eden Hazard adalah kunci menuju singgasana juara. Akan tetapi, De Rode Duivels harus puas nangkring di posisi ketiga.

Sumber: Daily Star

7 dari 7 halaman

Berita Terkait