Piala Dunia 2022: Timnas Jerman Menutup Mulut saat Sesi Foto Tim sebagai Bentuk Protes, Apa Maksudnya?

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 23 Nov 2022, 22:00 WIB
Para pemain tim sepak bola Jerman menutupi mulut mereka saat berpose untuk foto grup sebelum pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia 2022 antara Jerman dan Jepang, di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Rabu, 23 November 2022. (AP Photo/Ricardo Mazalan)

Bola.com, Jakarta - Para pemain Jerman menutup mulut mereka saat sesi foto tim jelang pertandingan Piala Dunia 2022 melawan Jepang. Ini adalah bentuk protes menyusul larangan FIFA menggunakan ban kapten bertuliskan One Love.

Jerman, Inggris, dan beberapa kontestan Piala Dunia 2022 sedianya menggunakan ban kapten bertuliskan One Love sebagai bentuk dukungan terhadap keberagaman, yang dalam konteksnya seringkali diartikan sebagai dukungan terhadap LGBT.

Advertisement

Dalam sebuah posting di akun Twitter resmi mereka, Jerman mengklaim, "Ini bukan tentang membuat pernyataan politik - hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami."

"Menolak ban kapten sama dengan menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami. Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keragaman dan saling menghormati. Bersama dengan negara lain, kami ingin suara kami didengar."

 

2 dari 5 halaman

Bakal Seret FIFA?

FIFA resmi meluncurkan logo Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar, Selasa (3/9/2019). (AFP).

Terungkap minggu ini bahwa asosiasi sepak bola Jerman membawa FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atas larangan mereka pada pemain yang mengenakan ban lengan One Love di Piala Dunia.

Direktur media DFB Steffen Simon mengatakan mereka sedang menjajaki posisi hukum mereka terkait masalah tersebut.

"FIFA melarang kami menggunakan simbol keragaman dan hak asasi manusia," katanya. "Mereka menggabungkan ini dengan ancaman besar sanksi olahraga tanpa menyebutkannya."

"DFB sedang memeriksa apakah tindakan FIFA ini legal."

Chief executive REWE Lionel Souque menambahkan, "Kami mendukung keragaman dan sepak bola adalah keragaman. Perilaku skandal FIFA bagi saya sebagai CEO dari perusahaan yang beragam, serta penggemar sepak bola, benar-benar tidak dapat diterima."

3 dari 5 halaman

Unggahan Timnas Jerman

4 dari 5 halaman

Persaingan di Grup E Piala Dunia 2022

Berita Terkait