Mengapa Brasil Jadi Favorit untuk Juara Piala Dunia 2022?

oleh Choki Sihotang diperbarui 24 Nov 2022, 12:15 WIB
Piala Dunia - Ilustrasi Timnas Brasil (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Brasil menyambangi Qatar dengan satu tekad: Juara. Berlebihan? Tentu saja tidak. Brasil punya alasan kuat untuk memenangkan Piala Dunia 2022.

Bermodalkan nama besar, dengan lima koleksi gelar juara dan sederet pemain bintang, Selecao sangat layak dijagokan.

Advertisement

Hasrat untuk menjadi yang terbaik kian menggebu, karena Tim Samba sudah lama tak lagi merasakan manisnya gelar juara. Terakhir mereka menjadi yang terbaik pada 2002, saat kenduri tertinggi berlangsung di Korea Selatan dan Jepang.

Menuju puncak kejayaan memang tidak mudah, mengingat skuad besutan Tite harus lebih dulu melewati tiga rintangan berat di Grup F Piala Dunia 2022, yakni Serbia, Swiss, dan Kamerun.

Neymar, Gabriel Jesus, dan Thiago Silva merupakan "secuil" dari sekian banyak monster yang akan mengisi starting XI. Semuanya pemain hebat.

Neymar misalnya, tampil konsisten bersama raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Bersama tim nasional, eks Barcelona itu sudah mengantongi 75 gol dalam 121 laga. Dia hanya terpaut dua lesakan dari Pele, pencetak gol tersubur Brasil sepanjang masa.

Piala Dunia 2022 ini juga menjadi momen terbaik bagi Neymar untuk pecah telur di ajang balbalan terakbar empat tahunan. Maklum, penyerang 30 tahun itu belum pernah menorehkan sejarah di kenduri tertinggi.

2 dari 5 halaman

Waspada

Brasil bisa dibilang menjadi tim dengan kedalaman lini depan paling menakutkan di Piala Dunia 2022 nanti. Selecao juga banyak difavoritkan akan keluar sebagai juara di ajang empat tahunan ini. Diketahui, Tite telah memanggil Neymar Jr, Vinicius Junior, Gabriel Jesus, Antony, Gabriel Martinelli, Raphinha, Richarlison, Pedro, dan Rodrygo sebagai ujung tombak mereka. (AFP/Cardl De Souza)

Kekalahan dua tim unggulan di Piala Dunia 2022, Argentina dan Jerman, pastinya membuat Brasil dan Neymar harus ekstra waspada.

Argentina yang dimotori kolega Lionel Messi di PSG, secara mengejutkan dirubuhkan Arab Saudi 1-2. Sementara, Jerman, dipermalukan Jepang dengan skor yang sama.

Neymar memang bakal jadi sorotan, namun Brasil juga berharap banyak kepada pilar lainnya macam Ederson, Casemiro, Fabinho, Vinicius, Raphinha, pun Antony.

Punya bejibun amunisi jempolan tak ada gunanya, jika Tite tak bisa memainkan skema terbaiknya.

Tite biasanya memainkan pola 4-4-2 yang prinsip utamanya adalah tetap kompak dan memotong jalur passing tengah, sambil memilih untuk tidak memberikan tekanan tinggi dan intens terhadap lini belakang lawan.

 

3 dari 5 halaman

Strategi Tite

Dua menit berselang Brasil kembali mencetak gol keempat. Kali ini gol dicetak pemain pengganti lainnya, Rodrygo yang baru masuk di menit ke-82 menggantikan Lucas Paqueta. Gol dicetak usai menerima umpan silang Bruno Guimaraes. (AFP/Douglas Magno)

Filosofi mereka dalam menekan lawan membuat Brasil begitu bagus dalam bertahan.

Dengan melakukan sebagian besar pertahanan di daerah lawan, Brasil dapat menciptakan transisi ofensif yang membuat penyerang seperti Neymar dan Richarlison bisa lebih berkembang.

Itu adalah strategi yang sangat baik. Ibaratnya mesin agresif yang tak kenal lelah dan ini sangat sulit dikalahkan dalam situasi satu lawan satu.

Tak hanya satu pola, Tite juga bisa memainkan strategi 4-2-3-1, 4-4-2 atau bahkan 4-3-3. Yang pasti, apa pun polanya, harus dipastikan Neymar bisa menciptakan peluang gol.

Meski, strategi Brasil ke depan tidak hanya didasarkan pada kecemerlangan individu semata. Di atas semua itu, kerja sama tim adalah kunci kesuksesan Brasil guna memenangkan Piala Dunia 2022.

Sumber: Theanalyst

4 dari 5 halaman

Persaingan di Grup G Piala Dunia 2022