Sardar Azmoun merupakan andalan Timnas Iran di Piala Dunia 2022. Sayang, ia dan timnya harus menelan pil pahit dalam laga pembuka Grup B setelah dibantai Inggris dengan skor 2-6. Pria 27 tahun itu pernah berkarier di beberapa klub Rusia seperti Zenit Saint Petersburg dan Rubin Kazan. Kini, ia berkarier di klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen. Hal tersebut yang membuat Azmoun dijuluki sebagai ‘Messi dari Iran’ karena dikenal sebagai pemain Iran yang paling berprestasi di liga-liga Eropa. (AP/Frank Augstein)
Takefusa Kubo menjadi salah satu kunci sukses Jepang saat menumbangkan Jerman pada pembuka Grup E Piala Dunia 2022. Ia merupakan pemain yang memiliki kemampuan dalam hal menggiring bola di atas rata-rata. Tak khayal, bahwa dirinya sering dijuluki sebagai ‘Messi dari Jepang’. Ditambah lagi, Kubo memang pernah mengenyam pendidikan di akademi Barcelona, La Masia. Pemuda 21 tahun itu pernah direkrut oleh Real Madrid pada 2019 dari FC Tokyo dengan status bebas transfer. Namun, ia gagal menembus skuad utama. Kubo saat ini tengah berkarier di Real Sociedad dan mampu tampil gemilang di sana. (AP/Luca Bruno)
Xherdan Shaqiri dijuluki sebagai ‘Messi dari Swiss’ berkat kemampuannya mengolah si kulit bundar dan kemiripan postur dengan bintang Timnas Argentina tersebut. Ia kini berkarier di MLS Amerika bersama klub Chicago Fire. Sebelumnya, pria 31 tahun itu pernah berkarier di klub-klub top eropa seperti Bayern Munchen, Inter Milan, Liverpool, hingga Olympique Lyon. Swiss baru akan bermain pada Kamis (23/11/2022) melawan Kamerun di Grup G Piala Dunia 2022. (AFP/Fabrice Coffrini)
Ansu Fati mendapatkan julukan ‘The Next Messi’ karena dipercaya mengenakan nomor punggung 10 peninggalan Messi di Barcelona. Selain itu, ia juga memiliki kemiripan dengan La Pulga dari segi permainan dan torehan prestasinya. Ia sempat menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Barcelona. Sayangnya, saat Spanyol pesta gol 7-0 ke gawang Kosta Rika di laga Grup E Piala Dunia 2022, Ansu Fati tak dimainkan oleh Luis Enrique. (AP Photo/Bernat Armangue)