Bola.com, Jakarta - Kemenangan Arab Saudi atas Argentina di Grup C Piala Dunia 2022 menjadi sebuah kejutan tersendiri di turnamen empat tahunan yang sedang digelar di Qatar. Bahkan hasil pertandingan tersebut tercatat menjadi kejutan paling hebat dalam sejarah Piala Dunia sejak 1930.
Hal tersebut diungkap oleh Gracenote yang merupakan bagian dari Nielsen. Menurut analisis Gracenote, kemenangan Arab Saudi atas Argentina itu menjadi kejutan paling tidak terduga dalam sejarah kompetisi sepak bola terbesar di dunia itu.
Menggunakan sistem peringkat sepak bola milik perusahaan untuk mengidentifikasi kekalahan paling mengejutkan dalam 92 tahun pelaksanaan Piala Dunia, kekalahan 1-2 yang dialami Argentina dari Arab Saudi di Piala Dunia 2022 dinilai melampaui kemenangan Amerika Serikat (AS) atas Inggris pada 1950, di mana peluang AS untuk menang saat itu hanya 9,5 persen.
Sementara kemenangan Arab Saudi atas Argentina di Piala Dunia 2022 dinilai hanya memiliki peluang sebesar 8,7 persen, sehingga ketika kemenangan tersebut terwujud, maka posisi kemenangan AS atas Inggris pun tergeser.
Seperti dilansir dari Gracenote, berikut 10 hasil pertandingan paling mengejutkan di sepanjang sejarah Piala Dunia:
1. Arab Saudi 2-1 Argentina, Piala Dunia 2022 (8,7 persen)
Argentina sebenarnya memimpin dan mendominasi pertandingan, tapi malah dikejutkan oleh dua gol Arab Saudi dalam lima menit setelah babak kedua dimulai.
Pertama Saleh Al Shehri mencetak gol dengan penyelesaian yang bagus setelah bola terobosan dari lini tengah yang didapatkannya. Kemudian Salem Al Dawsari membawa Arab Saudi berbalik ungguk atas Argentina dengan tendangan melengkung fantastis dari dalam kotak penalti.
Setelah gol kedua Arab Saudi, Argentina tidak dapat menemukan peluang untuk mencetak gol sehingga kejutan Piala Dunia terbesar yang pernah terjadi benar-benar terwujud.
2. AS 1-0 Inggris, Piala Dunia 1950 (9,5 persen)
Inggris adalah favorit juara Piala Dunia 1950 di Brasil. Sementara tim Amerika Serikat (AS) saat itu masih merupakan skuad semi-profesional yang tidak terlalu diunggulkan.
Meski Inggris mendominasi pertandingan, khususnya pada babak pertama, sundulan Joey Gaetjens pada menit ke-38 membawa kemenangan bagi Amerika Serikat dalam pertandingan ini.
3. Swiss 1-0 Spanyol, Piala Dunia 2010 (10,3 persen)
Seperti Inggris pada 60 tahun sebelumnya, Spanyol adalah favorit juara Piala Dunia 2010. Namun, Swiss yang menjadi lawan pada laga pertama membuat kejutan.
Spanyol memiliki 22 tembakan sedangkan Swiss enam saja, tapi gol Gelson Fernandes pada menit ke-52 membuat kejutan untuk Swiss.
Tidak seperti Inggris pada 1950, tapi Spanyol berhasil pulih dari kekalahan dan berhasil mengangkat trofi Piala Dunia FIFA tiga minggu kemudian.
4. Aljazair 2-1 Jerman Barat, Piala Dunia 1982 (13,2 persen)
Pertandingan pertama Aljazair di Piala Dunia memberikan hasil terbaik. Lakhdar Belloumi memberikan umpan untuk gol pertama timnya dan mencetak gol kemenangan melawan Jerman Barat, tim favorit untuk menjadi juara.
Aljazair gagal lolos dari grup meskipun memulai dengan kekuatan terbaik. Sementara itu, Austria dan Jerman Barat bermain dengan hasil yang menempatkan mereka berdua lolos ke fase berikutnya. Jerman Barat akhirnya mencapai final tahun itu tetapi kalah 1-3 dari Italia.
5. Ghana 2-0 Republik Ceska, Piala Dunia 2006 (13,9 persen)
Setelah mencapai final Euro 2004 dan menegosiasikan kualifikasi yang relatif sulit untuk Piala Dunia 2006, Republik Ceska dianggap sebagai tim kuda hitam di Piala Dunia 2006.
Ghana membuat debut Piala Dunia mereka pada edisi tersebut dan sudah kalah dari Italia di grup yang sulit.
Namun, dalam pertandingan ini, Ghana memimpin saat pertandingan baru berjalan 70 detik dan kemudian dengan mudah mengalahkan Republik Ceska, menempati posisi keempat sebagai hasil kemenangan yang yang paling tidak mungkin dalam sejarah Piala Dunia.
Ghana lolos ke fase knockout, tapi kalah 0-3 dari Brasil di babak 16 besar.
6. Uruguay 2-1 Brazil, Piala Dunia 1950 (14,2 persen)
Pertandingan ini merupakan bagian dari fase grup terakhir dan secara efektif merupakan final Piala Dunia karena pemenangnya dijamin akan mengangkat trofi Jules Rimet.
Padahal Brasil hanya perlu menghindari kekalahan untuk dinobatkan sebagai juara Piala Dunia di kandang sendiri pada laga pamungkas turnamen tersebut.
Dengan 25 menit tersisa, Brasil tampaknya dapat melakukan hal itu, tapi Brasil tampaknya dapat melakukan hal itu, tapi Uruguay mencetak dua gol dalam 13 menit untuk membungkam hampir 200 ribu penonton.
Hasil ini menghantui Brasil selama ini lebih dari 60 tahun, tapi digantikan oleh trauma dari kekalahan 1-7 dari Jerman di depan publik pendukung sendiri di Piala Dunia 2014.
7. Korea Selatan 2-0 Jerman, Piala Dunia 2018 (14,4 persen)
Meski kalah dari Meksiko, Jerman membidik kemenangan atas Korea Selatan, di mana itu cukup untuk membawa mereka lolos ke fase selanjutnya. Sementara Korea Selatan memiliki peluang tipis untuk lolos, tapi harus menang dengan selisih dua gol dan berharap Meksiko menang atas Swedia.
Sebelum pertemuan dengan Jerman, Korea Selatan tercatat hanya mampu menang atas Togo dan Yunani di pergelaran Piala Dunia yang digelar di luar negara mereka sendiri, di mana Korea Selatan punya sejarah mengalahkan Italia di Piala Dunia 2002 yang digelar di depan publik sendiri.
Laga antara Korea Selatan dan Jerman berjalan imbang tanpa gol ketika Kim Young-gwon mencetak gol empat menit jelang injury time. Dua menit kemudian Son Heung-min mencetak gol kedua dan memastikan kemenangan 2-0 atas Jerman.
Namun, Korea Selatan yang saat itu masih ditangani Shin Tae-yong tetap tersingkir karena Meksiko kalah dari Swedia. Korsel dan Jerman sama-sama gagal lolos, di mana ini menjadi kali pertama sejak 1938 Jerman gagal melangkah ke fase selanjutnya.
8. Wales 2-1 Hungaria, Piala Dunia 1958 (16,2 persen)
Hungaria bukanlah tim seperti empat tahun sebelumnya ketika mereka dikejutkan di final oleh Jerman Barat. Namun, Hungaria tetap dianggap sebagai satu tim terbaik di dunia dan diharapkan berhasil melewati fase grup.
Setelah bermain imbang 1-1 dengan Wales, ini adalah play-off untuk menentukan siapa yang lolos. Hungaria memimpin pada menit ke-33 ketika Tichy menyelesaikan peluang dengan baik.
Sepuluh menit setelah jeda, Ivor Allchurch melakukan tendangan voli untuk menyamakan kedudukan, di mana kemudian Terry Medwin mencetak gol kemenangan dari serangan balik di 14 menit tersisa.
9. Irlandia Utara 1-0 Spanyol, Piala Dunia 1982 (16,5 persen)
Tuan rumah Spanyol membutuhkan hasil imbang untuk menempati puncak grup dan maju ke fase kedua yang lebih mudah dengan berisi Prancis dan Austria. Spanyol mendominasi penguasaan bola dalam pertandingan tersebut, tapi mereka hanya memiliki sedikit serangan.
Pada awal babak kedua, striker Irlandia Utara, Gerry Armstrong, mencegat umpan Spanyol yang salah tempat di sisi kanan lapangannya sendiri. Armstrong melakukan dribel panjang dan mengoper bola ke Billy Hamilton dengan melebar di sebelah kanan yang dan melepaskan umpan silang.
Kiper Spanyol, Arconada, melakukan kesalahan saat mengantisipasi umpan silang dan menepisnya langsung ke Armstrong, di mana sang pemain langsung menembakkan bola ke gawang yang tak terkawal dengan baik. Irlandia Utara lolos ke tahap berikutnya bersama dengan Spanyol, tapi tidak ada yang maju lebih jauh.
10. Senegal 1-0 Prancis, Piala Dunia 2002 (17,3 persen)
Prancis berstatus juara dunia dan Eropa, yang diraihnya pada 1998 dan 2000. Sementara Senegal melakukan debutnya di kompetisi tersebut.
Banyak pemain Senegal datang melalui sistem youth di Prancis dengan 21 dari 23 pemainnya berkarier di Prancis. Meskipun pertandingan tersebut merupakan pembuka Piala Dunia 2002, Senegal tidak terpesona oleh kesempatan tersebut.
Tim Afrika itu mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut ketika El-Hadji Diouf berlari di sayap kiri dan melakukan umpan silang mendatar yang sempurna kepada Papa Bouba Diop untuk masuk pada menit ke- 30.
Prancis akhirnya menempati posisi terbawah grup, tapi Senegal maju sampai perempat final, di mana itu merupakan pencapaian terbaik mereka di Piala Dunia.
Eksklusif Piala Dunia 2022
Baca Juga
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026