Bola.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus mengatakan, Liga 1 2022/2023 akan dilanjutkan dengan sistem bubble. Namun, format itu hanya diterapkan sampai putaran pertama berakhir.
Format itu pernah dipakai pada Liga 1 2021/2022. Saat itu, sistem bubble itu digunakan karena kasus positif COVID-19 di Tanah Air masih sangat tinggi.
Seperti diketahui, Liga 1 musim ini sudah vakum sejak awal Oktober 2022. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air itu harus disetop imbas dari apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.
Sebelum vakum, Liga 1 musim ini baru memasuki pekan ke-11. Artinya, putaran pertama tinggal menyisakan enam pertandingan lagi. Rencananya, liga akan kembali bergulir pada 2 Desember mendatang.
Habiskan Putaran Pertama
Ferry menyebut enam laga sisa di putaran pertama itu akan diselesaikan dengan sistem bubble. Setelah itu baru dipikirkan untuk format liga yang lain.
"Untuk putaran pertama ini, kami rencananya habiskan dengan sistem bubble dahulu selama enam pekan," ujar Ferry Paulus, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022)
Sistem kandang dan tandang akan kembali menjadi opsi yang akan digelar setelah bubble itu selesai. Yakni mulai pekan ke-18 hingga pekan ke-34 atau pekan terakhir.
"Kalau untuk putaran kedua baru kembali lagi dengan sistem kandang tandang. Mulai dari pekan ke-18 sampai pekan ke-34," katanya menambahkan.
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Sistem bubble tersebut rencananya akan digelar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). LIB pun sudah menyiapkan empat stadion.
"Kami akan pakai empat venue di sana, yakni Stadion Jatidiri, Stadion Maguwoharjo, Stadion Sultan Agung, dan Stadion Moch Soebroto," imbuh Ferry Paulus.
Stadion Jatidiri ada di Semarang. Sementara itu, Maguwoharjo di Sleman, Sultan Agung di Bantul, dan Moch Soebroto di Magelang.