Bola.com, Jakarta - Nakhoda Timnas Belanda, Louis van Gaal tidak mau terjebak dalam Kampanye OneLove di Piala Dunia 2022. Dia lebih ingin fokus mengurusi area teknik, yakin bagaimana mengamankan jalan juara De Oranje.
Sebelum Piala Dunia di Qatar mulai, ramai diperbincangkan soal kampanye tersebut yang memperjuang kesamaan hak Kaum LGBT di ajang tersebut.
Sebab dengan Piala Dunia dihelat di Qatar, maka ruang gerak kaum LGBT menjadi terbatas dan ada kekhawatiran adanya persekusi kepada para suporter dari pihak tersebut.
Ada tujuh negara yang tetap bersikeras mengkampanyekan OneLove lewat ban kapten mereka, seperti Belanda, Jerman, Inggris, Denmark, dan Belgia.
Tapi, rencana tersebut dimentahkan FIFA. Mereka menebar ancaman hukuman kartu kuning otomatis ke kapten yang mengenakan ban bernuansa pelangi.
Timnas Jerman satu-satunya tim yang melakukan perlawanan dengan aksi tutup mulut yang dilakukan sebelum kick-off kontra Jepang Rabu (23/11/2022), yang malah akhirnya menimbulkan dikecam banyak pihak.
Cukup Ya, Fokus ke Sepak Bola
Jerman tentu mengharapkan aksi mereka tersebut dapat diikuti negara-negara yang juga mengkampanyekan gerakan OneLove. Seperti misalnya Belanda, negara yang melegalkan secara hukum pernikahan sejenis.
Belanda menghadapi Ekuador di Khalifa International Stadium, Jumat (25/11/2022) malam WIB nanti. Van Gaal selaku pelatih Belanda tidak mau anak asuhnya direpotkan dengan kampanye itu, sehingga mengganggu fokus mereka.
"Tidak ada rencana untuk melakukan protes. Kami menghentikan seluruh kampanye politik ini setelah hari Kamis ini," ujar Louis Van Gaal di Reuters.
"Kami memang punya misi ini dan kami tidak ingin misi itu dihentikan oleh FIFA atau organisasi lainnya. Tapi, saya sudah merespons itu... jadi saya rasa sudah cukup. Dari sekarang saatnya kami fokus ke sepak bola."
Tiga poin menghadapi Ekuador bakal mengamankan langkah Belanda ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022. Van Gaal ingin Tim Kincir Angin fokus 100 persen mengamankan hal itu.
KNVB Pragmatis
Belanda termasuk dari beberapa negara Eropa yang berencana memakai OneLove di ban kapten. KNVB alias PSSI-nya Belanda memutuskan untuk tidak melanjutkan wacana tersebut.
"Anda tidak ingin kapten memulai pertandingan dengan kartu kuning. Itulah mengapa dengan berat hati kami sebagai kelompok kerja UEFA memutuskan untuk tidak membatalkan rencana kami," demikian bunyi pernyataan resmi KNVB.
"Ini sepenuhnya bertentangan dengan semangat olahraga kami, yang menyatukan jutaan orang. Bersama dengan negara-negara lain yang terlibat, kami akan secara kritis melihat hubungan kami dengan FIFA."
Eden Hazard Ikutan Nyinyir
Sebelumnya, Eden Hazard menyindir aksi Timnas Jerman saat sesi foto jelang laga kontra Jepang.
Para pemain Timnas Jerman menutup mulut sebagai bentuk protes karena FIFA melarang penggunaan ban kapten OneLove, yang merujuk pada hak asasi manusia dan kesetaraan.
Belgia sebetulnya juga hendak menggunakan ban kapten OneLove. Namun niat itu dibatalkan karena Eden Hazard cs., enggan bermain dengan modal kartu kuning usai kick-off, seperti yang diwacanakan FIFA.
"Ya, pada akhirnya Jerman kalah. Lebih baik kan mereka tidak melakukannya, fokus saja meraih kemenangan. Kita di sini mau main bola, bukan berpolitik. Makanya lebih baik fokus saja pada sepak bola," kata Eden Hazard.
Sumber: Berbagai sumber
Liputan Eksklusif Bola.com