Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia untuk ke-14 kalinya akan tampil di Piala AFF mulai 23 Desember mendatang. Berada di bawah arahan Shin Tae-yong, Tim Garuda akan berlaga di Piala AFF 2022, di mana Kamboja, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina bakal menjadi lawan di fase grup.
Shin Tae-yong sudah memanggil 28 pemain mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Bali untuk persiapan menuju Piala AFF 2022. Shin Tae-yong yang membawa Tim Garuda mencapai final Piala AFF 2020, tentu tertantang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Beban di pundak Shin Tae-yong jelas makin berat. Setelah membawa Tim Garuda hingga final Piala AFF 2020, pelatih asal Korea Selatan itu diharapkan bisa membawa timnya untuk kali pertama meraih gelar juara di turnamen sepak bola Asia Tenggara tersebut.
Maklum dari 13 edisi yang sudah digelar sejak 1996, Timnas Indonesia belum sekalipun meraih gelar juara. Selalu mengikuti kejuaraan tersebut, Timnas Indonesia 9 kali lolos ke semifinal, di mana 6 di antaranya mencapai laga puncak.
Sayangnya, dalam enam kesempatan mencapai puncak Piala AFF, Timnas Indonesia selalu gagal meraih trofi juara. Seperti apa perjuangan Timnas Indonesia yang enam kali gagal di final Piala AFF? Berikut ulasannya:
Piala AFF 2000
Edisi ketiga Piala AFF yang dulu bernama Piala Tiger ini menjadi kali pertama Timnas Indonesia mencapai final. Tim Garuda melangkah jauh setelah lolos sebagai runner-up di fase grup.
Menang 3-0 atas Filipina dan 5-0 atas Myanmar, Timnas Indonesia kalah 1-4 dari Thailand di fase grup. Pada laga semifinal, yang digelar hanya satu kali karena masih menggunakan sistem tuan rumah hingga akhir turnamen, Timnas Indonesia menang 3-2 atas Vietnam lewat extra time.
Sayangnya, lagi-lagi Timnas Indonesia harus menghadapi Thailand di laga final. Tim tuan rumah itu pun berhasil meraih kemenangan serupa di fase grup, 4-1 atas Tim Garuda.
Timnas Indonesia pun gagal menjadi juara. Padahal striker andalannya, Gendut Doni Christiawan, berhasil menjadi top scorer bersama pemain tim tuan rumah, Worrawoot Srimaka.
Piala AFF 2002
Setelah itu, Indonesia menjadi tuan rumah edisi selanjutnya, bersama Singapura. Pada edisi 2002 ini, Indonesia lagi-lagi mampu melaju jauh hingga babak final.
Saat itu, Bambang Pamungkas dkk. berhasil tanpa kekalahan di fase grup dan lolos ke semifinal sebagai runner-up karena Vietnam unggul dua poin karena meraih jumlah kemenangan yang lebih banyak dari Timnas Indonesia.
Tim Garuda hanya meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang di fase grup, masing-masing 4-2 atas Kamboja dan 13-1 atas Filipina, serta bermain imbang tanpa gol dengan Myanmar dan 2-2 dengan Vietnam.
Timnas Indonesia lantas bertemu Malaysia di semifianl, di mana gol tunggal Bambang Pamungkas membawa Tim Garuda melangkah ke final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sayangnya, setelah bermain imbang 2-2 dengan Thailand dalam waktu normal di pertandingan final, Tim Garuda harus kalah dalam drama adu penalti setelah Sugiantoro dan Firmansyah gagal melakukan eksekusi dengan baik.
Untuk dua kali secara berturut-turut Timnas Indonesia melangkah ke final Piala AFF, tapi dua kali itu pula Tim Garuda harus tertunduk di partai puncak.
Piala AFF 2004
Dalam Piala AFF 2004, Timnas Indonesia kembali berhasil lolos dari fase grup dengan baik. Tim Garuda bahkan menjadi juara Grup A tanpa terkalahkan dan unggul dua poin atas Singapura yang juga lolos ke semifinal sebagai runner-up.
Saat itu Tim Garuda juga mencatatkan clean sheet sepanjang fase grup sekaligus menjadi tim paling produktif di fase grup, yaitu dengan catatan 17 gol, hasil dari kemenangan 6-0 atas Laos, 3-0 atas Vietnam, dan 8-0 atas Kamboja. Sementara dalam satu laga lain, Tim Garuda bermain imbang tanpa gol dengan Singapura.
Timnas Indonesia lantas harus kalah 1-2 dari Malaysia di leg pertama semifinal yang digelar di SUGBK Jakarta. Namun yang luar biasa Tim Garuda mampu membalas kekalahan itu lewat kemenangan telak 4-1 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Sayangnya, lagi-lagi untuk ketiga kalinya memasuki final, Tim Garuda gagal meraih trofi juara. Bermain dalam dua pertandingan final, Indonesia kalah 1-3 dari Singapura di leg pertama dan 1-2 pada leg kedua. Tim Garuda kalah agregat 2-5 di laga final.
Piala AFF 2010
Piala AFF 2020 mungkin bisa dibilang menjadi penampilan yang luar biasa dari Timnas Indonesia yang ditangani oleh Alfred Riedl. Bagaimana tidak? Firman Utina dkk. sukses menyapu bersih tiga kemenangan di fase grup.
Timnas Indonesia menang 5-1 atas Malaysia, 6-0 atas Laos, dan 2-1 atas Thailand. Kemenangan besar membuat Tim Garuda menjadi tim paling produktif di Piala AFF 2020.
Tim asuhan Alfred Riedl itu kemudian berhasil melangkah ke partai puncak setelah meraih kemenangan identik 1-0 atas Filipina dalam dua leg pertandingan semifinal. Menariknya, saat itu Filipina tidak memiliki stadion yang memenuhi syarat hingga akhirnya mereka menjadi tuan rumah juga di SUGBK.
Menariknya, Timnas Indonsia menghadapi Malaysia, tim yang pada fase grup menyerah 1-5 dari Tim Garuda. Namun, yang terjadi di laga final benar-benar mengejutkan.
Bertandang ke Bukit Jalil pada final leg pertama, Tim Garuda kalah telak 0-3 dari Malaysia. Dan meski menang 2-1 atas Malaysia di leg kedua yang digelar di SUGBK, Tim Garuda tetap kalah 2-4 dari Malaysia.
Timnas Indonesia untuk kali keempat kembali gagal meraih gelar juara.
Piala AFF 2016
Setelah sanksi dari FIFA dicabut pada pertengahan 2016, PSSI bergerak cepat untuk meminta Alfred Riedl membentuk Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2016.
Bermodalkan 2 pemain dari masing-masing klub kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indoensia, Alfred Riedl mencoba untuk terus melakukan pemusatan latihan dan melakukan serangkaian laga uji coba.
Pada akhirnya saat bermain di Piala AFF 2016, Tim Garuda harus memulainya dengan kekalahan 2-4 dari Thailand. Kans Timnas Indonesia makin minim setelah dalam laga kedua ditahan tuan rumah Filipina dengan skor 2-2.
Hasil dua pertandingan itu menempatkan Indonesia di peringkat ketiga, dengan satu poin seperti Singapura. Kalah satu poin dari Filipina yang berada di posisi kedua.
Beruntung, Filipina kalah 0-1 dari Thailand dalam laga terakhir dan Timnas Indonesia menang 2-1 atas Singapura meski sempat lebih dulu kebobolan. Tim Garuda pun berhak menemani Thailand ke semifinal.
Sukses mengalahkan Vietnam di semifinal dengan skor agregat 4-3, Timnas Indonesia pun melangkah ke final dan kembali berhadapan dengan Thailand yang saat itu ditangani oleh Kiatisuk Senamuang.
Berhasil menang 2-1 di Stadion Pakansari pada leg pertama, asa Tim Garuda untuk merebut trofi juara pun sangat tinggi. Sayangnya, untuk kelima kalinya di Piala AFF, trofi itu lepas. Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada leg kedua.
Piala AFF 2020
Edisi kali ini harus ditunda hingga akhir 2021 karena pandemi COVID-19. Bahkan ketika turnamen sudah digelar, di mana Singapura menjadi tuan rumah karena turnamen digelar dengan sistem bubble, pertandingan digelar tanpa penonton.
Timnas Indonesia yang ditangani Shin Tae-yong pun memperlihatkan performa yang apik di fase grup. Evan Dimas dkk. memulai kiprah di Piala AFF 2020 dengan kemenangan 4-2 atas Kamboja dan 5-1 atas Laos.
Setelah itu, Tim Garuda ditahan imbang tanpa gol oleh Vietnam. Namun, mereka berhasil menutup fase grup dengan kemenangan telak 4-1 atas Malaysia.
Timnas Indonesia pun harus menghadapi tuan rumah di semifinal yang tetap digelar dengan format dua leg meski semua pertandingan dimainkan di Singapura. Sempat bermain imbang 1-1 pada leg pertama, Timnas Indonesia ditahan imbang 2-2 pada leg kedua, tapi berhasil menang setelah ada dua gol tambahan pada babak extra time.
Seperti halnya 2016, lagi-lagi Thailand yang menjadi lawan Tim Garuda di partai puncak. Timnas Indonesia langsung dibantai 0-4 oleh Thailand pada leg pertama. Namun, Tim Garuda sedikit lebih baik pada leg kedua dengan menahan imbang Thailand 2-2.
Timnas Indonesia pun untuk kali keenam gagal menjadi juara setelah berhasil masuk final. Timnas Indonesia kalah agregat 2-6 dari Thailand dan masih harus mengubur mimpi mendapatkan trofi juara tersebut.
Baca Juga