Kabar Puluhan Ribu Migran Wafat Saat Bangun Stadion untuk Piala Dunia 2022 Ternyata Kesalahan Data

oleh Hendry Wibowo diperbarui 26 Nov 2022, 19:00 WIB
Momen nonton bareng para pekerja migran pada pertandingan Piala Dunia 2022 antara Portugal versus Ghana hari Kamis malam waktu Qatar di depan Millenium Plaza. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Laporan Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar

Qatar diterpa isu Hak Asasi Manusia dalam persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Disebutkan puluhan ribu pekerja migran meninggal dunia akibat pembangunan stadion.

Advertisement

Bola.com penasaran dengan kebenaran kabar di atas. Kami berbincang dengan WNI yang tinggal di Qatar sekitar 10 tahun namun minta dirahasiakan identitasnya.

Menurutnya soal angka puluhan ribu migran meninggal dunia itu adalah kurang akurat. Karena data yang dikumpulkan adalah angka kematian semua migran sejak Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2010 sampai 2022.

"Data yang digunakan media barat soal angka meninggal dunia mencapai puluhan ribu itu adalah data orang meninggal dari 2010 sampai 2022," ujar narasumber kami.

"Jadi mereka masukkan itu semua non Qatari yang meninggal dunia, termasuk yang kecelakaan lalu lintas. Orang meninggal karena usia, wabah corona. Seolah-olah dibuat orang Qatar meninggal dunia itu puluhan ribu karena persiapan Piala Dunia," lanjutnya.

 

 

2 dari 5 halaman

Cuma Ratusan

Padahal menurutnya angka kematian akibat pembangunan stadion itu sebenarnya hanya ratusan saja.

"Meninggal dunia akibat pembangunan stadion itu cuma sekitar 100 orang. Itupun karena selama pembangunan stadion sakit," kata Bakhtiar.

"Tapi selama ini seakan di-framing semua meninggal itu korban Piala Dunia. Ini tidak benar juga," lanjutnya.

 

 

 

3 dari 5 halaman

Negara Tertentu Saja

Momen nonton bareng pertandingan Piala Dunia 2022 antara Portugal versus Ghana hari Kamis malam waktu Qatar di depan Millenium Plaza. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Menurutnya pekerja itu mendapat perlakuan bagus dari pemerintah Qatar. Seperti upah yang cukup dibanding dari negara asal, dapat tempat tinggal sampai tiket pesawat untuk mobilisasinya.

"Migran yang direkrut untuk pembangunan stadion itu umumnya dari negara-negara. India, Nepal, Bangladesh, Srilanka dan sekitarnya," ujarnya.

"Di mana di negara mereka yang mereka dapatkan di sini sudah lebih baik. Media barat menyoroti soal tempat tinggal jelek, padahal kondisinya itu sudah lebih baik ketimbang di negaranya," tambahnya.

 

4 dari 5 halaman

Banyak Tunjangan

Dia turut merasakan bahwa pemerintah Qatar memperlakukan sangat baik para pekerja dari luar negeri sepertinya dirinya.

Bukan cuma gaji lebih besar ketimbang Indonesia, dirinya juga dapat tunjangan tempat tinggal, transportasi, tiket pesawat pulang pergi sampai sekolah anak gratis.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait