Bola.com, Jakarta Spanyol nyaris kembali meraup tiga angka saat berhadapan melawan Jerman di laga kedua Grup E Piala Dunia 2022, Senin (28/11/2022) dini hari WIB.
Sempat unggul 1-0 pada menit ke-62 lewat aksi ciamik Alvaro Morata, La Furia Roja akhirnya harus puas bermain imbang 1-1 setelah Jerman menyamakan skor pada menit ke-83 via Niclas Fullkrug.
Suntikan satu angka membuat Spanyol masih menguasai puncak klasemen sementara dengan tabungan empat poin.
Salah satu pemain yang mendapat apresiasi khusus, siapa lagi kala bukan Gavi. Bocah berusia 18 tahun itu masih mendapat kepercayaan penuh dari sang pelatih, Luis Enrique.
Sebelumnya, dalam kemenangan besar 7-0 atas Kosta Rika, Enrique juga memainkan Gavi sebagai starter. Hasilnya tak mengecewakan. Pemain kelahiran 5 Agustus 2004 itu menyumbang sebiji gol. Spanyol berharap Gavi tampil tampil konsisten sepanjang turnamen.
Selain Gavi, pemain muda lainnya yang mencuri perhatian kali ini adalah Garang Kuol dari Australia serta Youssoufa Moukoko dari Jerman. Seperti Gavi, keduanya juga masih berusia 18 tahun.
Di edisi sebelumnya, wonderkid dari belahan penjuru bumi juga beraksi di Piala Dunia. Penasaran?
Norman Whiteside (Irlandia Utara): 17 tahun dan 40 hari
Dia tampil di Piala Dunia 1982 saat Irlandia Utara bentrok kontra Yugoslavia. Saat itu, Whiteside masih berusia 17 tahun dan 40 hari.
Whiteside berharap bisa seperti idolanya yang juga legenda Irlandia Utara dan Manchester United, George Best.
Meski sempat bermain di MU, dari 1982 hingga 1989, Whiteside tak secemerlang Best.
Memasuki usia 26 tahun, Whiteside KO. Cedera memaksanya meninggalkan sepak bola dengan cepat. Dia menghabiskan kariernya di Everton (1989-1991).
Samuel Eto'o (Kamerun): 17 tahun dan 98 hari
Dia pencetak gol terbanyak sepanjang masa Kamerun. Bakatya sudah menonjol kala unjuk gigi di Piala Dunia 1998. Meski debutnya berakhir kekalahan 0-3 dari Italia, Eto'o tetap jadi pembicaraan karena usianya yang muda yakni 17 tahun dan 98 hari.
Eto'o mewakili Kamerun dalam empat Piala Dunia dan mencetak 56 gol internasional dalam 116 pertandingan. Dia pensiun pada tahun 2014.
Femi Opabunmi (Nigeria): 17 tahun, 100 hari
Opabunmi adalah pencetak gol terbanyak kedua di Kejuaraan Dunia U-17 2001 yang membuatnya mendapat panggilan Timnas Nigeria.
Pemain sayap asal Nigeria itu berusia 17 tahun 100 hari saat melakukan debutnya di Piala Dunia melawan Inggris pada 2002.
Opabunmi tidak pernah bermain untuk Nigeria lagi. Dia pensiun empat tahun kemudian setelah glaukoma membuat mata kanannya buta.
Salomon Olembe (Kamerun): 17 tahun dan 184 hari
Pemain muda Kamerun lainnya yang pernah hadir di pesta bola terakbar empat tahunan adalah Olembe.
Olembe melakoni debutnya di pertandingan pembuka Piala Dunia FIFA 1998 kontra Austria ketika berusia 17 tahun 184 hari. Dia kemudian menjadi orang Afrika termuda yang tampil di acara sepak bola terbesar.
Namun, rekornya hanya bertahan beberapa pertandingan saat rekan senegaranya Samuel Eto'o melakukan debutnya di pertandingan terakhir Kamerun di Piala Dunia 1998 melawan Inggris beberapa hari kemudian.
Pele (Brasil): 17 tahun dan 234 hari
Pele memang oke dan berbeda daripada yang lainnya. Legenda abadi Brasil ini mencetak gol pada debutnya di Piala Dunia ketika berusia 17 tahun 239 hari. Itu adalah pertandingan perempat final melawan Wales di Piala Dunia 1958 di Swedia.
Tiga gol Pele dalam kemenangan 5-2 Brasil melawan Prancis di semifinal membuatnya menjadi pesepak bola termuda yang mencetak hat-trick Piala Dunia.
Pele menciptakan lebih banyak rekor di final ketika mencetak dua gol dalam kemenangan 5-2 Brasil atas tuan rumah Swedia untuk menjadi pemain termuda yang bermain dan mengemas gol di final Piala Dunia.
Pele adalah bagian dari tim Brasil yang memenangkan Piala Dunia FIFA 1962 dan 1970. Dia pensiun pada tahun 1971 setelah mencetak 77 gol hanya dalam 92 pertandingan internasional.
Sumber: Olympics