Bola.com, Jakarta - Pelatih Spanyol di Piala Dunia 2022, Luis Enrique tak butuh berpikir lama ketika ditanya ihwal sosok Gavi. "Dia unik. Senang memiliki pemain seperti dia," ujar Enrique.
Gavi bikin sensasi, saat Spanyol meremukkan Kosta Rika 7-0 dalam laga pertama Grup E Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu. Gavi, pemain Barcelona itu, mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-74, memaksimalkan assist Alvaro Morata.
Gol itu tak hanya mengantarkan La Furia Roja meraup tiga angka, tapi juga menjadikan Gavi sebagai pencetak gol termuda Spanyol di pesta bola terakbar empat tahunan.
Di laga terakhir, saat Spanyol bermain imbang 1-1 kontra Jerman, Gavi juga dipercaya sebagai starter.
Fans berharap, Gavi terus bikin sensasi. Syukur-syukur bisa membawa Tim Matador ke singgasana juara. Jika itu bisa terwujud, dua jempol buat Gavi.
Dia bakal masuk sejarah, seperti pemain muda yang sudah lebih dulu melakukannya bersama timnasnya masing-masing di Piala Dunia.
Thierry Henry (20 Tahun)
Akhirnya, Prancis juara juga. Setelah bermuram durja sangat lama, Les Bleus menyudahi mimpi panjangnya pada 1998. Dalam status sebagai tuan rumah, Prancis tampil sebagai yang terbaik. Di final, Prancis menggiling Brasil 3-0.
Dari gemerlapnya skuad Prancis saat itu, tersebutlah seorang remaja cemerlang 20 tahun. Dia adalah Thierry Henry.
Bersama Henry, Prancis kembali melaju partai puncak Piala Dunia 2006. Sayang, dalam adu penalti melawan Italua, mereka kalah 3-5. Henry kemudian dikenang sebagai legenda.
Kylian Mbappe (19 Tahun)
Habis Henry, terbitlah Mbappe. Ketika ikut diboyong ke Rusia empat tahun silam, Mbappe adalah seorang bocah yang belum genap 20 tahun.
Sempat diragukan, Mbappe justru tampil super oke. Duel kontra Argentina di babak 16 besar yang berakhir dengan skor 4-3, Mbappe memborong dua gol hanya dalam waktu lima menit.
Selain membawa Prancis juara, Mbappe juga menobatkan dirinya sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2018.
Giuseppe Bergomi (18 Tahun)
Enzo Bearzot tengah berjudi, saat dia nekat membawa ABG 18 tahun bernama Giuseppe Bergomi ke Spanyol. Apa yang bisa diperbuat bocah itu di Piala Dunia 1982?
Bergomi berbalik panen puja-puji. Meski bermain dari bangku cadangan selama fase grup, Bergomi tetap beraksi sepenuh hati.
Sampai kemudian dia beraksi di semi final dan final. Di semifinal, Bergomi dkk melabrak Polandia dua gol tanpa balas. Sementara, di final, armada Enzo Bearzot meremukkan Jerman Barat 3-1.
Dalam duel ketat itu, Bergomi diberi tugas mustahil yakni mematikan pergerakan tombak Jerman Barat, Karl-Heinz Rummenigge. Dia sukses menjalankan tugas dengan sempurna. Italia juara. Good job, Bergomi!
Ronaldo Nazario (17 Tahun)
Julukannya beda dari yang lain: The Phenomenon. Di Piala Dunia 1994, Ronaldo masih bau kencur. Walau hanya diparkir di bangku cadangan sepanjang turnamen, Ronaldo tetap berhak menyandang status juara bersama Selecao.
Di edisi 2002, Ronaldo baru benar-benar bisa merasakan betapa legitnya gelar juara Piala Dunia. Dia tampil konsisten sepanjang turnamen.
Di final, Ronaldo membenamkan Jerman via dua gol spektakulernya. Terbaik memang.
Sumber: Khelnow
Eksklusif Piala Dunia 2022