Kisah Volunteer asal Indonesia, dari Depok Menuju Piala Dunia 2022 Qatar: Sempat Susah Cari Sponsor, Untung Ada Erick Thohir

oleh Hendry Wibowo diperbarui 03 Des 2022, 10:15 WIB
Mita Yulian Sasmita saat bertugas di Piala Dunia 2022. (Dokumentasi Pribadi)

Laporan Langsung Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar 

Peluk terus mimpimu! Itulah tagline milik Mita Yulian Sasmita, wanita asal Depok yang menjadi salah satu volunteer asal Indonesia di Piala Dunia 2022 Qatar. 

Advertisement

Dia sukses merealisasikan mimpinya dengan terlibat di ajang Piala Dunia 2022 meski untuk datang ke Qatar, Mita harus melalui perjuangan panjang nan berat. 

Mita, 37 tahun merupakan penggemar sepak bola. Dia sudah menyaksikan Piala Dunia sejak 1998, kala itu Prancis keluar sebagai juara. 

"Saat itu saya masih 13 tahun. Itu momen kali pertama saya menyaksikan Piala Dunia dari awal sampai terakhir," kata Mita. 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Tidak Ingin Sekadar Nonton

Berawal dari sekadar nonton, Mita ternyata punya impian lebih besar. Dalam hatinya berkata, suatu saat nanti harus bisa menjadi bagian dari Piala Dunia.  

"Awalnya setiap nonton pertandingan Piala Dunia, saya lihat player escort itu enak banget ya bisa terlibat di ajang ini," Mita mengisahkan. 

"Akhirnya muncul keinginan, mau deh jadi bagian dari Piala Dunia. Itu mimpi yang terus saya peluk tapi enggak tahu jalannya," lanjutnya. 

 

3 dari 5 halaman

Menjadi Volunteer

Mita Yulian Sasmita saat bertugas di Piala Dunia 2022. (Dokumentasi Pribadi)

Bukan cuma sekadar memeluk mimpi, Mita akhirnya mulai action jelang Piala Dunia 2022. Dia ikut seleksi untuk menjadi volunteer. 

Tanpa pikir panjang, ia langsung mendaftar dan diterima menjadi salah satu volunteer pada ajang empat tahunan ini. 

"Setelah tahu ada pembukaan, baru saya berpikir mungkin ini jalannya untuk merealisasikan mimpi saya," ujar Mita.

"Yang saya tahu hapir 500 ribu pendaftar dan diterima 5000 volunteer saja. Yang saya tahu yang benar-benar dari Indonesia itu cuma belasan," tambah wanita guru Bahasa Inggris ini. 

 

4 dari 5 halaman

Andil Erick Thohir

Erick Thohir. (Istimewa)

Saat terpilih menjadi volunteer, Mita punya pekerjaan rumah lainnya. Karena namanya volunteer, ia tidak mendapat bayaran. 

Nah untuk pergi ke Qatar dirinya harus membeli tiket pesawat dan biaya hidup dengan kocek sendiri. Mita pun berusaha cari sponsor. 

Menurutnya ia membuat sekitar 100 proposal yang disebut ke perusahaan, organisasi, tokok sampai artis. Namun usahanya sempat mentok. 

Untuk saat injury time atau seminggu jelang keberangkatan ke Qatar, dirinya mendapat kabar baik dari Menteri BUMN, Erick Thohir. 

"Seminggu sebelum tanggal diharapkan datang ke Qatar, proposal saya tembus lewat Erick Thohir. Yang menaruik itu, beliau orang terakhir yang ada di pikiran saya. Kini dream come true," ujarnya. 

 

Ya seperti tagline yang dimiliki Mita: "Peluk terus mimpimu.". Karena memang semua berawal dari mimpi guys! 

5 dari 5 halaman

Berita Terkait