Pesan Politik dan Provokasi Granit Xhaka pada Serbia Vs Swiss di Piala Dunia 2022: Kaus Jashari, Pamer Alat Kelamin ke Bench Lawan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 03 Des 2022, 09:25 WIB
Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka ketika melawan Timnas Serbia di Piala Dunia 2022. (AP/Ricardo Mazalan).

Bola.com, Doha - Granit Xhaka kembali menjadi pusat perhatian ketika Timnas Swiss berhadapan dengan Timnas Serbia di Piala Dunia. Pada edisi 2018, gelandang asal Arsenal itu berselebrasi dengan simbol elang Albania.

Di Piala Dunia 2022, Granit Xhaka memamerkan kaus bertuliskah Jashari dan menunjukkan gestur alat kelamin ke bangku cadangan Serbia.

Advertisement

Kejadian berlangsung ketika Swiss melawan Serbia dalam partai terakhir Grup G Piala Dunia 2022 di Stadium 974, Doha, Sabtu (3/12/2022) malam WIB.

Layaknya pada Piala Dunia 2018, laga Serbia kontra Swiss pada tahun ini juga berjalan keras, tegang, dan panas.

2 dari 11 halaman

Tegang, Panas, dan Keras

Swiss harus bekerja keras menundukkan Serbia di matchday 3 Grup G Piala Dunia 2022, Sabtu (3/12/2022). (AP/Luca Bruno)

Wasit Fernando Rapallini sampai harus mengeluarkan sebelas kartu kuning, masing-masing tujuh untuk Serbia dan empat buat Swiss di Piala Dunia 2022.

Telegraph mengulas bahwa pada jeda babak pertama, announcer Stadium 974 mengingatkan kepada para penonton untuk menghentikan "semua nyanyian dan gerak tubuh diskriminatif".

"Diduga bahwa pendukung Serbia menyanyikan lagu ofensif tentang Kosovo dan menunjukkan gerakan tiga jari untuk memprovokasi," tulis Telegraph.

3 dari 11 halaman

Gestur Granit Xhaka

Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka ketika melawan Timnas Serbia di Piala Dunia 2022. (AP/Ricardo Mazalan).

Namun, Dragan Stojkovic selaku pelatih Serbia mengatakan tidak mendengar apa pun dari suporter Serbia.

Give Me Sport mengabarkan bahwa pada menit ke-65, Granit Xhaka meniru gerak tubuh pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Pemain berusia 30 tahun itu memegang alat kelaminnya dari luar celana dan dipamerkan ke bangku cadangan Serbia.

Kelakuan Granit Xhaka itu menyulut emosi para pemain pelapis Serbia. Bahkan, kiper Predrag Rajkovic sampai harus diganjar kartu kuning oleh wasit Fernando Rapallini.

4 dari 11 halaman

Keributan Meluas

Di pengujung pertandingan, Granit Xhaka kembali terlibat keributan. Dia beradu kepala lalu didorong dengan keras oleh bek Serbia, Nikola Milenkovic.

Granit Xhaka terpojok hingga papan iklan sebelum mendapatkan pembelaan dari Breel Embolo dan para pemain Swiss lainnya.

Keributan meluas setelah penyerang Serbia, Aleksandar Mitrovic turut berfriksi dan beradu mulut dengan Granit Xhaka.

5 dari 11 halaman

Kaus Jashari

Wasit Fernando Rapallini lalu menghukum Granit Xhaka dan Nikola Milenkovic dengan kartu kuning pada menit ke-90+5.

Setelah peluit panjang dibunyikan, Granit Xhaka mengganti jerseynya dengan seragam Swiss bertuliskan Jashari bernomor punggung 26.

Jashari yang dimaksud kemungkinan adalah Ardon Jashari, rekan setim Granit Xhaka di Swiss dalam Piala Dunia 2022.

6 dari 11 halaman

Dugaan

Namun, sejumlah pihak menduga bahwa nama Jashari merujuk kepada Ardem Jashiri, satu di antara pendiri Tentara Pembebasan Kosovo.

Menurut Telegraph, Ardem Jashiri adalah seorang pahlawan Kosovo yang terbunuh pada 1998 setelah tiga hari pengepungan rumahnya oleh militer Yugoslavia.

Sementara, Yahoo UK mendeskripsikan Tentara Pembebasan Kosovo sebagai kelompok separatis Albania Kosovo yang berjuang untuk kemerdekaan dari Yugoslavia.

7 dari 11 halaman

Keturunan Albania dan Kosovo

Granit Xhaka lahir di Basel, Swiss. Namun, pemain berpostur 186 cm itu mempunyai keterikatan kuat dengan Albania dan Kosovo.

"Orang tua dari Granit Xhaka berasal dari Kosovo dan keturunan Albania. Ayahnya ditangkap dan dipukuli karena memprotes kemerdekaan Kosovo," imbuh Telegraph.

Granit Xhaka membantah bahwa kaus bernama Jashiri bertujuan untuk mengenang Ardem Jashiri, melainkan persembahan buat Ardon Jashari.

8 dari 11 halaman

Pernyataan Granit Xhaka

Swiss berhasil menang 3-2 atas Serbia untuk mengunci posisi runner-up Grup G Piala Dunia 2022 dan lolos ke babak 16 besar untuk menantang Portugal.

"Tidak ada latar belakang politik apa pun untuk itu," ujar Granit Xhaka dinukil dari Yahoo UK.

"Ardon Jashari adalah bagian dari skuat kami dan kami menghabiskan banyak waktu bersama. Saya mengatakan kepadanya, jika kami menang, saya akan mengenakan bajunya," jelasnya.

Sumber: Telegraph, Give Me Sport, Yahoo UK

9 dari 11 halaman

Granit Xhaka dengan Kaus Jashari

10 dari 11 halaman

Posisi Swiss di Grup G