Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 menjadi satu di antara turnamen akbar empat tahunan tersebut yang sanggup membuat setiap orang dagdigdug. Alasannya sederhana ; tak ada yang pasti sebelum selesai pertandingan, bahkan ketika sudah ada di injury time.
Tak heran jika lembaga pengukur statistik, Gracenote, mengungkapkan, banyak hal mustahil yang menjadi kenyataan di Piala Dunia 2022. Beragam hasil pertandingan menunjukkan penegasan angka-angka hasil riset berdasar besaran prediksi.
Gracenote, seperti dirilis BBC, merilis fakta tak ada grup di Piala Dunia 2022 yang bebas dari kejutan. Sejak awal turnamen sampai akhir fase grup, penonton selalu mendapat kejutan.
Awal Tak Enak
Kekalahan Qatar pada laga pembuka Piala Dunia 2022 menjadi hasil pertama yang mengejutkan. Terakhir, tadi malam, kekalahan Portugal dan Brasil juga lepas dari perhitungan probabilitas matematika.
Lebih 'sangar' lagi, kegagalan Belgia dan Jerman melaju ke fase knock-out, menjadi pukulan telak bagi para mesin prediktor. Maklum, Gracenote mencatat, Belgia memiliki kans juara ada di angka 25 persen, begitu juga Jerman dengan modal kans 40 persennya.
Skor Akhir
Beberapa skor akhir juga memberi indikasi kejutan tersebut. Arab Saudi menjadi yang paling awal memberi kejutan yang bersifat 'ekstra'. Bagaimana tidak, peringkat 51 dunia tersebut sanggup menundukkan Argentina.
Setelah itu, giliran Jepang yang memberi kebahagiaan bagi penyuka kejutan. Mereka sanggup menundukkan Jerman, meski angka kemungkinannya hanya 10 persen.
Tim-tim besar tak kebal dari kekalahan. Contoh nyata imun lemah adalah Prancis dan Brasil, yang secara mengejutkan takluk 0-1 dari lawan-lawannya. Pada akhirnya, kini publik masih bisa menikmati kalau wakil dari enam benua masih ada di fase knock-out.
Tak Masuk
Sekadar mengulang, kekalahan Brasil atas Kamerun sangat mengejutkan. Maklum, peluang Kamerun menang hanya 16,7 persen. Begitu juga dengan hasil kemenangan Arab Saudi. Secara prediksi, prosentase kemenangan mereka dari Arab Saudi ada di angka 8,7 persen.
Lalu apa saja yang bisa membuat publik merasakan shoch therapy?. Setidaknya di sana ada nama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo dan Polandia. Yup, Messi sanggup membawa timnya lolos dari maut, dan sanggup melangkah ke babak 16 besar.
Cristiano Ronaldo tercatat sanggup selalu mencetak gol dalam lima penampilan di Piala Dunia. Lalu, Polandia dan Robert Lewandowski-nya, berhasil melangkah ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, sekaligus mengulangi pencapaian edisi 1986.
Pemain Muda
Atensi lain yang tak boleh diremehkan adalah kemunculan serta konsistensi para pemain muda. Kylian Mbappe berada di posisi teratas, terutama setelah mencetak tiga gol.
Terbang ke Spanyol, di sana ada pemuda berusia 17 tahun bernama Gavi. Ia sudah mencetak rekor, sebagai pencetak gol termuda di panggung Piala Dunia, sejak Pele. Gavi melakukan itu ketika Spanyol berpesta atas Kosta Rika, dengan skor 7-0.
Anak Muda Lain
Timnas Belanda juga menyumbang performa spesial dari Cody Gakpo. Nielse Gracenote menyebut, pemuda berusia 23 tahun tersebut bakal menjadi pemain dengan kenaikan harga jual tertinggi dibanding pemain lain.
Beberapa anak muda lain yang layak dinanti pada event berikutnya adalah Alphonso Davies (Kanada), Mohammed Kudus (Ghana) dan duo Timnas Inggris, Phil Foden serta Bukayo Saka.
Rekor Lain
Berikut ini beberapa catatan dari fase grup :
- Total 525 menit tambahan waktu dari seluruh pertandingan di fase grup. Statistik tersebut menjadi yang terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.
- Jumlah gol lebih sedikit dibanding beberapa Piala Dunia yang sebelumnya, terutama apa yang terjadi pada babak pertama, yakni hanya 2,5 gol per gim. Angka itu terendah dari tiga piala dunia sebelumnya.
- Pada sisi tembakan, rata-rata hanya 22,3 per pertandingan. Namun, konversi gol-nya sangat bagus, yakni 11,2 persen.
- Aksi umpan setiap pertandingan juga semakin tinggi. Sepanjang fase grup, rata-rata terjadi 960 umpan. Angka ini tertinggi sepanjang sejarah Piala Dunia.
Sumber : Gracenote
Laporan Istimewa