Piala Dunia 2022 Banyak Kejutan, Mungkinkah Wakil Asia Meniru Pencapaian di Piala Dunia 2002?

oleh Wahyu Pratama diperbarui 04 Des 2022, 06:00 WIB
Para pemain Jepang merayakan kemenangan atas Spanyol 2-1 usai pertandingan grup E Piala Dunia di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 menghadirkan banyak kejutan sepanjang babak grup. Beberapa tim unggulan terutama dari Eropa, babak belur oleh perwakilan Afrika dan Asia.

Bahkan, Asia mencatatkan rekor setelah melajunya Australia, Jepang, dan Korea Selatan ke 16 besar Piala Dunia 2022. Ini merupakan kali pertama tiga tim Benua Kuning berada di fase gugur Piala Dunia.

Advertisement

Harapan untuk mengulang kejayaan di Piala Dunia 2002 membumbung tinggi. Dua dekade lalu, Korea Selatan berhasil melaju hingga semifinal sebelum kalah dari Jerman.

Namun, asisten pelatih Persis Solo, Rasiman ragu kejutan serupa bakal hadir di Qatar. Ia melihat kekuatan para raksasa yang menembus 16 besar masih terlampau kuat.

"Saya belum yakin kalau sampai ke semifinal. Namun, kalau sampai delapan besar masih ada peluang. Saya masih lihat Jepang lebih rapi ketimbang lainnya," ujarnya mengenai kemungkinan tim Asia melangkah hingga semifinal Piala Dunia 2022.

 

2 dari 4 halaman

Kompetisi Berkualitas Hasilkan Tim Nasional Hebat

Para pemain Jepang merayakan gol kedua ke gawang Spanyol pada pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022. Jepang menang 2-1 dan lolos ke babak 16 besar. (AP Photo/Petr David Josek)

Jepang memang menjadi tim yang paling mengejutkan sejauh ini. Anak asuh Hajime Moruyasu berhasil memecundangi dua juara dunia, Jerman dan Spanyol, untuk melenggang ke fase gugur dengan status juara grup.

Rasiman melihat ada beberapa faktor penunjang kejutan Samurai Biru, julukan Timnas Jepang. Satu di antaranya adalah kualitas liga Jepang yang merupakan kompetisi domestik terbaik di Asia.

"Peningkatan kualitas kompetisi domestik, banyak pemain asing datang juga pengaruh. Termasuk pemain mereka yang bermain di Eropa," ujarnya.

"Dari dulu pemain Afrika sudah ke Eropa, tapi untuk pemain asal Asia bisa dikatakan baru. Namun, saya lihat Asia sekarang tak lagi jadi dominasi Jepang. Wakil Asia lain yang tak lolos (Iran dan Arab Saudi) juga kuat," imbuh pelatih berusia 48 tahun tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Menjagokan Prancis, tapi...

Pelatih interim Persis Solo, Rasiman sudah memimpin skuad Laskar Sambernyawa dalam latihan rutin Minggu (21/8/2022). (Dok. Persis Solo)

Prancis boleh saja takluk dari Tunisia di laga pamungkas grup Piala Dunia 2022. Namun, hal tersebut sama sekali menggoyahkan sang juara bertahan sebagai kandidat kuat juara dunia tahun ini.

Walau melihat Prancis paling komplet secara permainan, pelatih asal Banjarnegara tersebut melihat kejutan masih mungkin terjadi di babak gugur. Kylian Mbappe dkk. bakal menghadapi Polandia di Stadion Al-Thumama, Qatar, Minggu (3/12/2022) malam WIB.

"Secara stabilitas, Prancis lebih stabil. Namun, ya itu sekarang lebih maju penerapan sport science, mulai dari teknologi pelatihan sampai analisis," ujarnya.

"Sehingga faktor kejutan (masih) bisa terjadi, karena ada banyak macam pendekatan berbeda yang membuat permainan lawan makin mudah diprediksi," tandas pemilik lisensi A AFC ini.

4 dari 4 halaman