Bola.com, Malang - Liga 1 2022/2023 akan berlanjut pada 5 Desember 2022 dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ada lima stadion yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan Liga 1 hingga putaran pertama itu rampung.
Kembali bergulirnya kompetisi Liga 1, yang sempat terhenti sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tentu disambut baik oleh semua pihak yang terlibat, terutama pelatih, pemain, dan manajemen klub.
Namun, untuk lanjutan Liga 1 hingga putaran pertama selesai, sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang akan menjadi tuan rumah.
Dua wilayah ini sudah memiliki pengalaman menggelar kompetisi Liga 1 dengan sistem bubble, di mana sebelunya sudah dilakukan di Liga 1 2021/2022.
Jadi ada lima stadion dan kepanpelan yang sudah berpengalaman di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, masing-masing ada Stadion Manahan di Solo, Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Moch Soebroto Magelang, dan Stadion Sultan Agung Bantul.
Bola.com merangkum beberapa fakta singkat dari 5 stadion yang akan menjadi venue lanjutan Liga 1 2022/2023 itu:
Stadion Manahan, Solo
Stadion ini jadi sebuah stadion modern di Indonesia. Maklum, Stadion Manahan baru direnovasi dan menelan biaya 300 miliar rupiah. Pengerjaannya selesai pada 2020 lalu.
Jadi, markas Persis Solo ini terlihat megah dan terkesan seperti stadion baru, di mana semua tribune sudah memiliki atap. Tak kalah penting, stadion ini dilengkapi 72 titik CCTV, sehingga untuk kontrol keamanannya akan lebih baik.
Satu fakta setelah dilakukan renovasi, justru kapasitasnya turun, dari 25.000 menjadi 20.000 saja. Ini merupakan efek single seat yang digunakan. Jadi stadion ini tak lagi lesehan seperti sebelumnya.
Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah stadion ini disiapkan sebagai satu di antara stadion tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Kabarnya, stadion di Indonesia yang disiapkan untuk venue Piala Dunia U-20 tidak boleh digunakan lagi, karena pemerintah tidak ingin kualitas lapangan menurun saat Piala Dunia U-20 digelar.
Namun entah mengapa, stadion ini masih bisa digunakan sebagai salah satu venue Liga 1.
Stadion Jatidiri, Semarang
Markas tim PSIS Semarang ini baru selesai melakukan renovasi pada 2020. Stadion Jatidiri bisa dibilang hampir mirip seperti Manahan, karenasudah menggunakan single seat dan semua tribune memiliki atap.
Kapastitasnya juga sama, 25 ribu tempat duduk. Perlu diketahui, stadion ini dibangun 1991 silam. Dan renovasi baru dilakukan 2017 lalu.
Suporter sendiri baru bisa merasakan Stadion Jatidiri, Semarang, pada Liga 1 musim ini. Pada musim lalu, semua pertandingan digelar tanpa penonton.
Setiap tim yang sempat bertandang ke stadion ini pasti merasakan sebuah tekanan dari suporter PSIS. Apalagi sejak awal musim ini, di mana stadion hampir selalu terisi penuh.
Stadion Maguwoharjo, Sleman
Stadion ini merupakan markas tim PSS Sleman. Maguwoharjo punya karakter khas yang berbeda dengan stadion lain di Indonesia.
Stadion ini dikenal dengan football stadium, karena tidak memiliki lintasan lari seperti stadion pada umumnya di negeri ini. Jadi, stadion ini memang benar-benar hanya untuk menggelar pertandingan sepak bola.
Bentuknya juga memiliki ciri khas. Ada bulatan besar di setiap sudut stadion yang mirip dengan Stadion San Siro atau Giuseppe Meazza di Milan, Italia. Karena itu, Stadion Maguwoharjo sering disebut miniatur San Siro.
Stadion ini tercatat memiliki kapasitas lumayan besar, yakni kurang lebih 40 ribu penonton. Hanya saja tribune stadion masih belum menggunakan single seat seperti stadion lain yang baru direnovasi di Indonesia.
Stadion Moch Soebroto, Magelang
Sejak digunakan sebagai markas sementara PSIS Semarang, Stadion ini mulai banyak dikenal publik Tanah Air, karena sebelumnya stadion ini hanya dipakai PPSM Magelang yang berkiprah di Liga 3 atau kasta terendah kompetisi sepak bola Indonesia.
Musim lalu, ketika Jawa Tengah jadi tuan rumah Liga 1, Stadion Moch Soebroto juga jadi satu venue yang digunakan. Artinya, kualitas lapangan stadion ini mumpuni untuk pertandingan kasta tertinggi.
Kapastitas stadion ini tak terlalu banyak, hanya 22 ribu penonton. Namun, jumlah kapasitas itu bisa lebih sedikit andai stadion ini menggunakan single seat.
Maklum, animo fans klub setempat tidak terlalu tinggi, sehingga kapastitas tribune tidak terlalu besar. Padahal stadion ini bisa dibilang bukan stadion tua, karena baru diresmikan pada 2015 lalu.
Stadion Sultan Agung, Bantul
Stadion ini dulunya cukup dikenal. Karena digunakan tim Persiba Bantul yang kini ada di Liga 3. Stadion Sultan Agung sejak lama dikenal dengan kualitas lapangan yang bagus, sehingga sempat jadi beberapa alternatif stadion bagi tim Liga 1.
PS Tira sempat menggunakannya sebagai kandang di musim 2018. Namun, ada sebuah cerita pada 2018. Stadion ini sempat mengalami kebakaran., tapi tidak terlalu besar. Ruang panel sebelah utara yang terbakar karena sambaran petir.
Pada tahun yang sama, Stadion Sultan Agung sempat jadi venue latihan timnas Islandia. Waktu itu Islandia akan menghadapi Indonesia Selection. Namun kritikan sempat diberikan, seperti rumput yang terlalu tebal.
Stadion ini tergolong punya kapasitas lumayan besar. Kurang lebih 30 ribu. Hanya saja tribune stadion belum menggunakan single seat. Sehingga kapastias tempat duduk baru estimasi saja.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Malut United FC Pecundangi PSIS, Pembuktian Para Mantan di Semarang