Hajime Moriyasu Setelah Jepang Tersingkir dari Piala Dunia 2022: Membungkuk, Minta Maaf di Tengah Lapangan

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 06 Des 2022, 02:22 WIB
Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, membungkuk meminta maaf setelah timnya tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Jepang kalah lewat adu penalti 1-3 (1-1) melawan Kroasia di Al Janoub Stadium, Senin (5/12/2022). (AFP/Anne-Christine Poujoulat)

Bola.com, Al Wakrah - Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, membungkuk di tengah lapangan, setelah timnya tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Jepang kalah lewat adu penalti dari Kroasia dengan skor 1-3 (1-1) di Al Janoub Stadium, Senin (5/12/2022). Setelah bermain ngotot pada waktu normal, bahkan unggul terlebih dahulu, Jepang malah melempem dalam adu penalti.

Advertisement

Parahnya, dua penendang pertama Jepang, Takumi Minamino dan Kaoru Mitoma langsung gagal. 

Kroasia, yang memang jagonya adu penalti, menunjukkan kebolehan mereka. Dalam dua adu penalti sebelumnya di Piala Dunia 2018, Kroasia menang terus.

Jepang pun tersingkir. Para pemain tertunduk lesu, beberapa di antara mereka menangis, termasuk Minamino.

2 dari 5 halaman

Minta Maaf dengan Tulus

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu berhenti sejenak di lapangan saat para pemain melakukan pemanasan di gym sebelum sesi latihan di Doha, Qatar, 29 November 2022. Jepang akan menghadapi Spanyol dalam pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 pada 1 Desember. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Setelah pertandingan, sang pelatih membukuk di tengah lapangan.

Budaya ini disebut dengan Ojigi. Ini adalah kultur dalam masyarakat Asia Timur, terutama Jepang dan Korea. Mereka menggunakan gestur itu untuk berbagai ungkapan, yakni menyapa, terima kasih, dan meminta maaf.

Dalam budaya meminta maaf secara resmi, orang-orang Jepang juga melakukan ojigi. Mereka meminta maaf di depan publik, mengungkapkannya dengan jantan dan tulus.

3 dari 5 halaman

Target Meleset

Reaksi kecewa para pemain Jepang usai kalah dari Kroasia di babak adu penalti saat 16 besar Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Al Janoub Stadium, Senin (05/12/2022). (AP/Luca Bruno)

Moriyasu meminta maaf karena gagal mencapai target. Seperti diketahui, Jepang membidik delapan besar di Piala Dunia 2022. Ini belum pernah dicapai oleh mereka.

Dalam situs resmi JFA, federasi sepak bola Jepang telah menyusun rencana dan target dalam setiap tahun.

Target 2022 adalah 8 besar Piala Dunia 2022. Tapi, semua sudah terjadi. Kroasia terlalu tangguh untuk ditaklukkan lewat adu penalti.

4 dari 5 halaman

Kutukan Tim Penendang Pertama

Penalti menjadi jalan terakhir untuk menentukan pemenang di laga tersebut. (AFP/Ozan Kose)

Ada fakta menarik dalam tujuh pertandingan yang diwarnai adu penalti di Piala Dunia sejak 2014. Dalam tujuh laga, termasuk Jepang vs Kroasia, tim penendang pertama kalah.

 

Jepang tampil sebagai penendang pertama. Eksekutor pertama mereka, Takumi Minamino, gagal. Sementara penendang pertama Kroasia, Nikola Vlasic, sukses.

Jepang pun menjadi korban kutukan tersebut yang ketujuh setelah Kosta Rika, Belanda, Spanyol, Denmark, Kolombia, dan Rusia.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait