Bola.com, Semarang - Catatan minor PSS Sleman di BRI Liga 1 2022/2023 berlanjut. Menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah Senin (5/12/2022) sore, klub berjulukan Super Elang Jawa itu keok dengan skor 1-3. Hasil ini menjadi kekalahan keenam PSS musim ini.
Adapun sebiji gol Super Elang Jawa dilesakkan oleh Kim Jeffrey Kurniawan pada menit ke-48. Sementara tiga gol dari Bhayangkara FC dicetak oleh M. Hargianto di menit ke-17, Titan Agung Bagus (57'), dan Andik Vermansah (65').
Hasil ini sekaligus memperpanjang tren negatif mereka di tiga laga terakhir BRI Liga 1. Sebelum kompetisi vakum, Super Elang Jawa juga menelan kekalahan, masing-masing dari Persikabo 1973 pada 15 September 2022 dan Persita Tangerang (29/12/2022).
Hasil minor itu tidak membuat Laskar Sembada beranjak dari papan bawah klasemen sementara. Mereka ada di peringkat ke-14 dengan torehan 12 poin. Sementara tambahan tiga poin membuat Bhayangkara FC menyamai koleksi poin PSS dan nangkring di posisi ke-13.
Pada laga pekan ke-12 itu, PSS tertinggal terlebih dulu di babak pertama. Super Elang Jawa baru mampu menyamakan kedudukan lewat Kim Kurniawan di awal paruh kedua.
Sayang, skor itu tak berlangsung lama. The Guardians makin menjauh setelah sukses melesakkan dua gol tambahan. Skor 3-1 pun berakhir untuk kemenangan Bhayangkara FC pada laga pekan ke-12 BRI Liga 1 itu.
Psikis Pemain Terganggu Kick-off yang Tidak Jelas
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mengakui keunggulan tim lawan. Pelatih berlisensi AFC Pro itu berujar ketidakjelasan sepak mula kompetisi sedikit memengaruhi psikis anak asuhnya, mengingat beberapa jam jelang kick off seluruh peserta tim masih dibuat cemas karena izin untuk kelanjutan Liga 1 dari kepolisian belum turun.
"Pertama selamat untuk Bhayangkara FC. Sebelum pertandingan, mungkin kedua tim masih menunggu kepastian," ujar Seto Nurdiyantoro.
"Hal itu berpengaruh terhadap psikis pemain, tapi apa pun itu menjadikan sebuah alasan dan kami enggak boleh seperti itu lagi ke depannya," lanjutnya.
Pertandingan Cukup Terbuka
Laga itu sebetulnya berlangsung cukup terbuka. Kedua tim saling jual beli serangan. Seto menilai anak asuhnya bermain lebih baik di awal babak kedua. Buktinya PSS mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
"Pertandingan cukup saling terbuka, menyerang silih berganti dan kami tertinggal 1-0 awalnya dan mencoba menyamakan kedudukan. Sebetulnya pada awal babak kedua kami bermain lebih baik dan menciptakan gol tapi sayang tiga gol dari Bhayangkara FC banyak dari kesalahan kami, salah passing terlalu banyak bawa bola," ungkap Seto Nurdiyantoro.
Janji Evaluasi
Kendati gagal menang, pelatih asal Kalasan, Sleman, itu tetap mengapresiasi perjuangan seluruh pemain di lapangan. Kekalahan atas Bhayangkara FC menjadi bahan evaluasi tim pelatih untuk menatap laga berikutnya.
"Ini yang harus kami perbaiki. Yang dari kemarin kami bicarakan sudah coba diperbaiki, ternyata masih banyak sekali kekurangan yang harus dibenahi. Harapan saya ke depan, masing-masing pemain bisa evaluasi untuk bagaimana bermain lebih baik dan lebih simpel," kaya Seto.
"Namun, secara keseluruhan saya apresiasi pemain walaupun kesalahan individu ini harus diingatkan. Semangat ingin menyamakan kedudukan juga muncul dari pemain dalam laga ini. Jadi ini akan jadi evaluasi tersendiri buat kami," sambungnya.
Sudah Maksimal
Gelandang PSS Sleman, Riki Dwi Saputro, mengatakan kekalahan atas Bhayangkara FC tentu bukan hasil yang diinginkan. Namun, menurutnya seluruh pemain sudah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan.
Dari saya pemain mewakili teman-teman yang lain sudah berusaha maksimal untuk pertandingan hari ini, namun hasil belum berpihak kepada kami di sini. Kami juga sudah berusaha dan mengikuti instruksi pelatih tapi hasil belum berpihak kepada kami dan kami akan berusaha memaksimalkan di sisa pertandingan putaran pertama Liga 1," tegasnya.