Bola.com, Bantul - Kekecewaan Thomas Doll telah sampai di ubun-ubun. Pelatih Persija Jakarta itu masih geram tiga pemainnya dipanggil ke Timnas Indonesia ketika BRI Liga 1 2022/2023 tengah berjalan.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyertakan tiga pemain Persija Jakarta yang terdiri dari Syahrian Abimanyu, Muhammad Ferarri, dan Hansamu Yama untuk pemusatan latihan di Bali sejak 28 November 2022.
Per Senin (5/12/2022), BRI Liga 1 kembali dimulai, namun dengan format sentralisasi di Jawa Tengah dan Yogyakarta serta tanpa penonton hingga 24 Desember 2022.
Dalam periode itu atau selama 19 hari, Persija Jakarta harus bertanding enam kali dan hanya punya waktu istirahat selama tiga hari setiap kali bermain.
Pandangan Thomas Doll
Training center Timnas Indonesia di Pulau Dewata bertujuan untuk mematangkan persiapan demi Piala AFF 2022 yang akan digelar pada 20 Desember 2022 hingga 16 Desember 2023.
"Semua orang tahu ini situasi yang aneh karena para pemain tidak ada di sini. Lebih penting mereka berlatih dengan kami. Mereka tidak bermain dalam dua bulan, dan sekarang mereka berada di Bali," ujar Thomas Doll dalam konferensi pers setelah Persija bertanding melawan Borneo FC di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (6/12/2022) malam WIB.
"Setiap tim tentu merindukan pemainnya di Timnas Indonesia. Tapi, ini tidak benar karena ini bukan agenda FIFA. Dan juga untuk pemain, mereka bahagia jika bersama kami. Saya pikir setiap pelatih marah dengan situasi ini."
"Sebab, tidak ada yang berbicara dengan pelatih di klub. Tidak ada. Mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka mengambil pemain. Tidak ada komunikasi. Ini pengalaman baru buat saya. Tapi, saya tidak menyukai pengalaman ini," jelasnya.
Berbeda dengan Jerman
Shin Tae-yong memercayai 28 pemain ke pemusatan latihan Timnas Indonesia. Persija, Persib Bandung, dan PSM Makassar menjadi penyumbang nama terbanyak ke tim berjulukan Skuad Garuda itu. Ketiganya sama-sama melepas tiga personel.
Thomas Doll menganggap bahwa situasi di Indonesia berbeda 180 derajat ketimbang di Jerman ketika pelatih timnas dan federasi berkolaborasi dengan pelatih di klub.
"Saya datang dari tempat kerja yang berbeda. Saya telah melatih di banyak negara. Di Jerman, kami bekerja bersama-sama. Jadi, Anda tidak begitu saja dapat melakukan apa yang Anda inginkan. Inilah perasaan saya di sini. Saya memang tamu di sini. Tapi, saya dapat mengungkapkan opini saya, tapi tidak lebih," imbuh Thomas Doll.
"Saya tidak senang dengan situasi ini. Anda harus bertanya kepadanya mengapa dia melakukan ini. Mungkin karena dia akan mendapatkan gelar juara. Bagi saya ini aneh. Bagi saya ini bukan situasi yang baik karena ini tidak akan selesai. Sekarang berbicara tentang Desember 2022, tetapi apa yang akan terjadi pada Januari, Februari, dan Maret 2023?".
Thomas Doll juga menyinggung kebijakan pemusatan latihan jangka panjang timnas U-20 yang juga mencomot banyak pemain Persija dan membuat Alfriyanto Nico dkk. jarang berlatih dengan tim ibu kota.
"Mereka tidak pernah bersama kami. Sama seperti pemain timnas U-20. Setiap kali bersama kami, mereka pergi selama dua bulan. Mereka di Turki dan Sepanyol. Ketika mereka kembali, mereka lelah. Mental mereka juga lelah. Mereka berisiko cedera," tuturnya.
Bukan Cara yang Benar
Sepuluh pemain Persija, termasuk tujuh personel utama diboyong Shin Tae-yong dalam training center dan rangkaian uji coba timnas U-20 di Turki dan Spanyol pada 16 Oktober-25 November 2022.
"Mereka lalu kembali ke Persija. Kami berlatih bersama. Mereka dalam kondisi yang baik lalu mereka pergi lagi dengan timnas U-20 selama dua bulan. Inilah sepak bola Indonesia. Perasaan saya tidak penting buat mereka. Mereka ingin melihat tim terbaik di lapangan kemudian tiga atau empat pemain ke Timnas Indonesia," terang Thomas Doll.
"Ini bukan sesuatu yang benar. Mungkin pelatih lain, mereka tidak pernah mengatakan sesuatu tentang ini. Mungkin mereka berbicara di belakang. Saya mendengar beberapa pelatih, mereka tidak senang dengan situasi ini. Sebab di setiap negara Eropa dan Amerika Selatan, ketika kompetisi dimulai, pemain sudah lengkap," papar arsitek asal Jerman itu.
Thomas Doll Sebenarnya Senang, tapi...
Thomas Doll sebenarnya tidak akan mempersoalkan pemanggilan pemain Persija ke Timnas Indonesia jika dilakukan dalam waktu yang tepat alias tidak berbenturan dengan kompetisi.
"Jangan salah paham. Saya senang ketika para pemain saya dipanggil ke Timnas Indonesia. Hansamu Yama kembali setelah sekian lama. Syahrian Abimanyu dalam kondisi yang baik. Muhammad Ferarri, pemain muda yang tidak pernah sekali pun bertanding pada musim lalu," papar Thomas Doll.
"Mungkin selanjutnya Firza Andika, Resky Fandi, atau pemain lain yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Coba pikirkan jika kami mempunyai 5-6 pemain Timnas Indonesia. Semuanya pergi dan kami harus bermain enam kali dalam 3-4 hari. Ini tidak benar. Saya senang jika kami bisa bersama-sama," ucap pelatih berusia 56 tahun itu.
Tidak Pernah Diajak Bicara Shin Tae-yong
Thomas Doll makin bingung karena tidak pernah diajak bicara oleh Shin Tae-yong. Dia merasa bahwa pelatih timnas harus ngobrol dengan pelatih di klub. Mantan juru taktik Borussia Dortmund itu sampai membawa-bawa pengalamannya sebagai pemain dan pelatih.
"Selama enam bulan saya di sini, saya tidak pernah berkomunikasi dengan pelatih Timnas Indonesia. Tidak pernah sekali pun. Saya berusia 56 tahun. Saya bermain sekitar 50 kali buat Jerman. Saya melatih selama 20 tahun. Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya bahwa saya tidak berkomunikasi dengan seseorang," ungkap Thomas Doll.
"Saya tidak pernah mendapatkan hasil dari sesi latihan. Saya tidak tahu bagaimana kondisi pemain ketika kembali. Cara kerja saya berbeda. Saya berbicara sedikit lebih banyak karena sekarang Anda tidak perlu ke Bali untuk bertanya apakah tiga pemain saya bisa bermain untuk kami saat ini," kata Thomas Doll menutup.