Laporan dari Qatar: Presiden FIFA Sebut Piala Dunia 2022 Sajikan Fase Grup Terbaik

oleh Hendry Wibowo diperbarui 08 Des 2022, 04:45 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara dalam konferensi pers jelang Piala Dunia Qatar 2022 di Qatar National Convention Center (QNCC), Doha, Sabtu, 19 November 2022. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Laporan Langsung Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar

Presiden FIFA Gianni Infantino memuji fase grup Piala Dunia 2022 merupakan yang terbaik sepanjang sejarah turnamen empat tahunan ini.

Advertisement

Gianni Infantino mengklaim hal di atas berdasarkan banyaknya pertandingan yang berakhir dramatis selama fase grup. Bukan cuma itu jumlah penonton pertandingan juga memecahkan rekor.

Bukan cuma di stadion, beberapa tempat keramaian di Qatar seperti FIFA Fan Festival juga selalu penuh pendatang setiap harinya.

Berbicara saat Piala Dunia 2022 sudah masuk perempat final, Presiden FIFA memuji kualitas permainan yang melibatkan 32 tim pada fase grup.

"Saya telah melihat semua pertandingan. Sangat jelas ini merupakan fase grup terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia," ujar Infantino.

"Jadi, sangat menjanjikan untuk menunggu seperti apa sisa Piala Dunia 2022," lanjut pria yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Indonesia ini.

2 dari 4 halaman

Rata-rata 51 Ribu

Bagi-bagi bendera gratis di pertandingan Prancis versus Denmark di Stadion 974 pada ajang Piala Dunia 2022. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Lebih lanjut Infantino mengatakan rata-rata jumlah penonton yang hadir per pertandingan di stadion pada fase grup Piala Dunia 2022 ada di angka 51 ribu.

"Pertandingannya berjalan hebat dan berkualitas di stadion yang indah, kami sudah tahu itu," ungkap Infantino.

"Namun, juga, publik yang ada di sana luar biasa. Rata-rata lebih dari 51 ribu," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Seimbang

Salah satu stadion yang menggelar pertandingan Piala Dunia 2022, Education City Stadium. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Infantino turut mengklaim persaingan Piala Dunia 2022 membuktikan sudah tidak ada lagi batasan antara tim kecil dengan tim besar.

"Tidak ada lagi anggapan seperti itu. Levelnya sangat seimbang. Buktinya untuk kali pertama, tim dari semua konfederasi lolos ke fase knockout," ujar Infantino.

Sayangnya jumlah tim yang lolos ke perempat final masih didominasi tim dari negara benua Eropa dan Amerika.

Maroko merupakan satu-satunya tim non benua Eropa dan Amerika yang masih bertahan di perempat final.

4 dari 4 halaman