Maroko, Kisah Kehebatan Tim Diaspora di Piala Dunia 2022: 14 Pemainnya Lahir di Luar Negeri

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Des 2022, 15:45 WIB
Pemain Maroko merayakan kemenangan timnya setelah mengalahkan Maroko di babak penalti saat laga 16 besar Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Education City Stadium, Selasa (06/12/2022). (AP/Luca Bruno)

Bola.com, Jakarta - Timnas Maroko menyuguhkan cerita heroik di Piala Dunia 2022. Mereka menjelma menjadi kuda hitam turnamen setelah menyegel tiket perempat final. 

Keberhasilan Timnas Maroko memijak 8 besar Piala Dunia 2022 diperjuangkan dengan tidak mudah. Tim besutan Walid Regragui itu harus menjalani pertandingan selama 120 menit dan berlanjut adu penalti kontra Spanyol pada 16 besar, yang akhirnya mereka menangi dengan skor 3-0. 

Advertisement

Namun, kemenangan atas Spanyol bukan sekadar letupan keberuntungan sesaat. Faktanya, Tim Singa Atlas tampil perkasa sepanjang perhelatan Piala Dunia 2022. 

Maroko bahkan mencuat sebagai juara grup F di tengah kepungan Kroasia, Belgia, dan Kanada. Fakta ini mengejutkan karena banyak orang memprediksi Maroko bakal babak belur menghadapi persaingan di Grup F. 

Belgia digadang-gadang akan menjuarai Grup F, kemudian lolos didampingi Kroasia. Faktanya Belgia, yang bertabur bintang, malah tersingkir tragis. Maroko lah yang berkibar. 

Yang menarik, Maroko ini tim yang peringkatnya rendah dan berisi kumpulan pemain diaspora alias orang-orang perantauan. Mereka menjadi tim yang unik di Piala Dunia 2022

 

2 dari 5 halaman

Kumpulan Pemain Diaspora

Starting XI Spanyol saat laga 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Spanyol yang berlangsung di Education City Stadium, Selasa (06/12/2022). (AP/Francisco Seco)

Saat ini, Maroko menempati peringkat ke-22 di ranking FIFA. Mereka yang rankingnya terendah di antara delapan tim yang lolos ke perempat final Piala Dunia 2022. 

Yang menarik lagi, 14 dari 26 pemain yang diboyong Maroko ke Piala Dunia 2022 lahir di luar negeri, alias berstatus diaspora. Seperti dikutip Middleeasteye, Maroko menjadi contoh tim yang mampu menggerakkan dan memaksimalkan diaspora mereka.  

Superstar Maroko, Achraf Hakimi, lahir di Spanyol. Bintang Paris Saint-Germain ini menjadi pemain paling memukau di skuad Maroko sepanjang Piala Dunia 2022. 

Sofiane Boufal, yang menjadi instrumen penting lainnya di tim, lahir di Prancis. Adapun Hakim Ziyech lagir di Belanda. 

Pada Piala Dunia 2022, ada 130 pemain yang mewakili negara yang bukan tempat mereka lahir. Jadi, isu diaspora tidak spesifik mengarah ke Maroko. 

Gelandang Wahbi Khazri adalah satu dari beberapa pemain kelahiran Prancis di Timnas Tunisia. Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan tuan rumah Qatar juga memanggil beberapa pemain yang lahir di luar negeri. 

Namun, tidak ada tim di Piala Dunia 2022 yang memilki pemain diaspora sebanyak Maroko. 

3 dari 5 halaman

Jumlah Diaspora di Timnas Maroko Melejit

Pada Piala Dunia 1998 di Prancis, Timnas Maroko hanya diperkuat dua pemain yang lahir di luar negeri. Kali ini, jumlah diaspora menjadi 14 pemain alias naik tujuh kali lipat.  

Timnas Maroko dinilai sah-sah saja merekrut pemain yang lahir di luar negeri. Apalagi, pemain yang diboyong juga menjaga hubungan kuat dengan Maroko. 

Ayman El Felyani, seorang mahasiswa di Tetouan, sebuah kota yang terletak 220 km di utara ibu kota, Rabat, mengatakan dia melihat kebangsaan sebagai konsep yang cair. 

Satu di antara pemain favoritnya, Noussair Mazraoui, meniti karier di klub-klub Eropa, tetapi orang tuanya berasal dari Maroko. 

"Sebagai orang Maroko, saya tidak peduli apakah pemain-pemain lahir di Mars," kata Felyani. 

 

4 dari 5 halaman

Langkah Praktis

Bek Maroko Achraf Hakimi berselebrasi setelah mencetak gol penalti kemenangan ke gawang Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu (6/12/2022) dini hari WIB. Tak ada gol yang tercipta selama 90 menit hingga laga berlanjut ke perpanjangan waktu. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Achraf Hakimi, superstar Singa Atlas, terus berkontribusi besar untuk Maroko, meskipun lahir dan besar di Spanyol. Dia mendapat pujian tinggi dari pemain legendaris Maroko seperti Noureddine Naybet. 

Di mata Naybet, Hakimi adalah kebanggaan bagi Maroko dan kegembiraan bagi negara.  

Wisal Elkha, seorang ekspatriat Maroko di Italia dan penggemar lama Atlas Lions, menggambarkan perekrutan pemain dari klub-klub Eropa sebagai upaya praktis.

Pemain-pemain diaspora membuktikan sukses bahu membahu di bawah panji-panji bendera Maroko dan tampil luar biasa di Piala Dunia 2022. 

Beberapa ujian berat sudah berhasil mereka taklukkan. Mampukah mereka melanjutkan cerita heroik saat menghadapi Portugal pada perempat final Piala Dunia 2022? 

Sumber: Middle East Eye

 

5 dari 5 halaman