Bola.com, Jakarta - Timnas Belanda sebetulnya bukan favorit juara Piala Dunia 2022 jika dibandingkan dengan negara-negara kuat lainnya seperti: Brasil, Argentina, dan Prancis. Enam tahun terakhir De Oranje absen bermain di event besar, Piala Eropa 2016 dan juga World Cup 2018.
Ketika menapaki persaingan di Qatar, pandangan pengamat berubah. Belanda menunjukkan bahwa mereka sudah bangkit dari keterpurukan. Mereka kini mulai dihitung sebagai kandidat juara.
Perjalanan Belanda ke fase perempat final bisa dibilang mulus. Mereka belum terkalahkan.
Tim Kincir Angin akan berjumpa Argentina di Lusail Iconic Stadium, Sabtu (10/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Argentina pernah menjadi juara, jadi melewati babak perempat final tentu sudah biasa. Sementara Belanda belum pernah juara. Namun, bukan berarti Belanda tidak pernah lolos ke empat besar.
Capaian terbaik Belanda adalah menjadi runner-up dua kali di edisi 1974 dan 1978. Di tahun 2014 saja, Belanda berhasil nangkring di posisi tiga. Dengan sejarah tersebut, bukan tidak mungkin Belanda akan mengukir sesuatu yang lebih baik di tahun ini.
Belum Terkalahkan
Salah satu catatan memukau yang dibawa Belanda sampai babak perempat final adalah mereka belum terkalahkan. Belanda menang tiga kali dan sempat imbang sekali.
Catatan apik itu tidak berhenti di sana. Belanda ternyata juga belum pernah kalah dalam 19 laga terakhir sejak Louis van Gaal kembali jadi juru taktik Memphis Depay dkk.
Tentu saja ini modal yang sangat baik bagi Belanda. Apalagi Belanda sempat gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, sehingga di tahun ini harus habis-habisan.
Jam Terbang Van Gaal
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Untuk urusan pengalaman, van Gaal adalah pelatih yang punya modal terbaik di Piala Dunia 2022.
Van Gaal saat ini merupakan salah satu pelatih tertua di Piala Dunia 2022. Umurnya sudah 71 tahun, tetapi kemampuannya meracik strategi tidak bisa diremehkan.
Van Gaal juga sudah tiga periode menangani Belanda. Tekanan dan ekspektasi masyarakat jelas sudah paripurna dipahami sang pelatih.
Periode pertama kepelatihannya dimulai pada 2000 - 2001. Periode kedua dalam rentang waktu 2012 - 2014. Periode ketiga, baru dimulai pada Agustus 2021 lalu sampai sekarang.
Punya Pemain Berkualitas di Semua Lini
Belanda memang tidak punya pemain sekelas Lionel Messi di dalam skuad, tetapi Belanda setidaknya punya setidaknya satu pemain top di setiap lini. Komponen ini menjadikan Belanda sangat padu.
Di lini depan, nama Cody Gakpo jelas tidak perlu diragukan berkat torehan tiga golnya sejauh ini. Kemudian di lini tengah ada nama gelandang Barcelona, Frenkie De Jong.
Belanda juga punya pemain top di belakang bernama Virgil van Dijk. Selain menjadi kapten De Oranje, van Dijk juga sempat jadi kandidat pemain terbaik di Eropa.
Bermain Pragmatis buat Menang
Perfeksionis adalah kata yang dipakai van Gaal untuk menggambarkan filosofi yang diusungnya ke Belanda. Perfeksionis yang dimaksud adalah ingin sempurna di setiap detail.
Van Gaal tidak pernah puas dengan kemenangan yang diperoleh. Ia selalu membawa semangat untuk tidak pernah puas.
Van Dijk pun sampai mengonfirmasi filosofi tersebut saat mengandaskan Amerika Serikat 3-1 di babak 16 besar. “Kami bisa bermain lebih baik. Kami adalah tim yang perfeksionis dan ingin menampilkan yang lebih baik,” katanya.
Depan Efektif, Belakang Tangguh
Satu lagi keunggulan Belanda sejauh ini di Piala Dunia 2022, mereka menyerang dan bertahan sama baiknya. Walaupun bisa dikategorikan baik, kedua aspek tersebut belumlah sempurna.
Dari aspek serangan, Belanda punya serangan yang efektif. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Gakpo. Secara keseluruhan, Belanda juga sudah mencetak delapan gol dari empat laga.
Pertahanan Belanda juga tentu tidak bisa diremehkan. Kehadiran van Dijk di lini belakang baru satu faktor yang membuatnya jadi begitu solid. Faktor lainnya, Belanda bertahan kolektif dengan sangat baik, sehingga baru kebobolan dua gol.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, Published 8/12/2022)