Bola.com, Solo - Rentetan hasil minor PSS Sleman di BRI Liga 1 terus berlanjut. Klub berjulukan Super Elang Jawa itu harus menelan kekalahan ketujuh musim ini.
Pada laga pekan ke-13 Liga 1 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Kamis (8/12/2022) sore WIB, PSS takluk 0-1 dari Madura United. Gol tunggal kemenangan Madura dicetak Lulinha pada menit ke-59.
Kekalahan ini makin membuat PSS Sleman melorot ke papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1. Mereka berada di urutan ke-15 dengan nilai 12, unggul dua angka atas RANS Nusantara FC di peringkat ke-16 atau batas akhir zona merah.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mengakui keunggulan Madura United. Pelatih berlisensi AFC Pro itu mengatakan, hasil itu tak lepas dari banyaknya kesalahan individu yang dilakukan para pemain.
"Selamat untuk Madura United yang memenangkan pertandingan hari ini. Buat PSS Sleman, ini menjadikan alarm tersendiri pada dua laga setelah jeda. Kami dua kali kalah dan kebobolan empat gol yang berawal dari kesalahan sendiri, ya coba kami akan coba perbaiki," ujar Seto Nurdiyantoro seusai laga.
Kedua Tim Saling Terbuka
Meski kalah, Seto Nurdiyantoro menyebut sebetulnya PSS Sleman dan Madura United bermain cukup terbuka dan saling menyerang. Kata dia, kedua tim memang sama-sama mengincar poin penuh.
"Jalannya pertandingan sebetulnya tidak dalam tempo yang tinggi, tetapi saling menyerang terbuka karena kami juga ingin memenangkan pertandingan agar bisa mendongkrak klasemen," ungkap mantan pelatih PSIM Yogyakarta itu.
"Dari sisi permainan oke, tetapi banyak sekali kesalahan individu dan itu menjadi evaluasi. Artinya pemain kami seperti itu, kami akan coba ke depannya menjadi lebih enjoy harapannya tidak beban, mengurangi kesalahan sendiri," sambungnya.
Kualitas Pemain Kurang Oke
Seto tak menampik kualitas pemainnya saat ini masih sedikit kurang untuk mendongkrak performa PSS Sleman secara keseluruhan. Padahal menurutnya, perbaikan demi perbaikan sudah dilakukan selama dua bulan jeda kompetisi.
"Dalam dua laga walau melawan Persib dan Persebaya, possesion bagus dan menguasai pertandingan, tetapi pada sepertiga akhir jadi blunder. Ini jadi masalah buat kami, sebetulnya sudah kami perbaiki artinya ya mungkin kualitas pemain, tetapi coba kami perbaiki," papar Seto.
"Harapannya kita kuat-kuatan sampai putaran pertama ini, tetap fokus dan kompak apapun yang terjadi kita lakukan bersama. Mungkin salah satunya dari lini gelandang berani muncul di sana. Jadi bukan hanya asik pemain di situ tetapi apapun itu bakal jadi evaluasi di sepertiga penyerangan akhir kita blunder," lanjutnya.
Lupakan Kekalahan, Saatnya Evaluasi
Kendati begitu, Seto berharap anak asuhnya tidak larut dalam kesedihan. Dia ingin timnya bangkit. Menatap laga selanjutnya melawan Borneo FC di Stadion Jatidiri, Semarang pada 12 Desember mendatang.
"Apapun itu ini akan jadi evaluasi. Mungkin sebelum jeda kami coba perbaiki. Memang situasi beda saat ini, kurang ideal dan semua tim juga merasakan semua ini. Jadi kami coba untuk menjaga kebugaran pemain ke depannya," beber Seto Nurdiyantoro.
Pemain Janji Kerja Keras
Gelandang PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, sangat kecewa dengan hasil yang didapat timnya. Kim berujar, pada babak pertama PSS cukup percaya diri untuk bisa mencetak gol.
Kepercayaan diri itu muncul menyusul kegagalan penalti Hugo Gomes alias Jaja pada menit ke-20 yang berhasil digagalkan M. Ridwan.
"Kami pikir motivasi semangat naik setelah penalti itu tidak masuk, tetapi seperti susah sekali kami untuk mencetak gol. Malah kami kebobolan pada babak kedua dan tidak bisa mengembalikan keadaan, sangat disayangkan," katanya.
"Apapun itu empat hari lagi kami sudah main lagi, jadi kami evaluasi coba mengambil waktu pada latihan yang ada walau sangat pendek, kami coba untuk mengembalikan semangat teman-teman sehingga tetap fighting pad alaga selanjutnya dan kami coba mengambil poin penuh," pungkas Kim Kurniawan.