Bola.com, Sleman - PSIS Semarang gagal melanjutkan start positif pada lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 seusai dibungkam Borneo FC pada laga pekan ke-13.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (9/12/2022) itu, PSIS tumbang dengan skor 2-4 dari Borneo FC.
Stefano Lilipaly menjadi bintang kemenangan Pesut Etam pada laga ini karena mencetak dua gol, yakni pada menit ke-19’ dan 82. Dua gol lainnya disumbangkan oleh Jonathan Bustos (22’) dan Agung Prasetyo (31’).
Sementara itu, dua gol balasan yang mampu diciptakan Mahesa Jenar lahir dari sepakan Fredyan Wahyu (35’) dan Hari Nur Yulianto (67’).
Dengan kekalahan ini, PSIS gagal melanjutkan tren positif setelah pada pekan sebelumnya sukses menggulung Madura United tiga gol tanpa balas.
Adapun bagi Borneo FC, tiga poin ini menandai titik kebangkitan mereka yang sempat tergelincir pada lanjutan Liga 1 2022/2023 saat ditekuk Persija Jakarta dengan skor 0-1.
Dari pengamatan Bola.com, kegagalan PSIS Semarang melanjutkan tren positifnya ini tak terlepas dari tiga faktor yang terjadi di atas lapangan. Berikut ulasannya.
Transisi Menyerang-Bertahan
Dua gol cepat yang dihasilkan oleh Borneo FC pada pertengahan babak pertama tak terlepas dari kegagalan PSIS Semarang dalam menjalankan transisi menyerang ke bertahan dengan baik.
Jika merujuk pada gol pertama yang dicetak oleh Stefano Lilipaly, skuad Mahesa Jenar tampak gagap menghadapi serangan balik cepat yang dilancarkan oleh skuad Pesut Etam.
Adapun pada gol kedua, barisan pertahanan yang dikawal oleh Alfeandra Dewangga dan kawan-kawan juga gagal membendung pergerakan cepat Jonathan Bustos.
Saat Bustos tiba di depan area kotak penalti, tidak ada pemain yang bisa menutup ruang tembaknya, sehingga sepakan keras pemain asal Argentina ini meluncur deras hingga mengoyak jala gawang PSIS.
Kehilangan Fokus dan Konsentrasi
Proses terciptanya gol pertama dengan gol kedua yang dicetak oleh Borneo FC memang tak berjarak lama. Gol pertama yang dicetak Lilipaly hanya berselang tiga menit dari gol kedua yang dilesakkan Bustos.
Singkatnya durasi antargol pada pertengahan babak pertama ini menunjukkan kelengahan barisan pertahanan Mahesa Jenar yang sukses dieksploitasi Pesut Etam.
Sebab, PSIS tampak kelimpungan menghadapi serangan balik kilat yang dilakukan para pemain depan Borneo FC.
Hilangnya fokus inilah yang menyebabkan malapetaka di barisan pertahanan tim asuhan Ian Andrew Gillan dan harus dibayar mahal lewat dua gol cepat yang sangat merugikan.
Tak Berkutik Hadapi Bola Mati
Selanjutnya, aspek ketiga yang menyebabkan kekalahan PSIS pada duel kali ini ialah skema-skema bola mati mematikan yang dieksekusi Borneo FC.
Sebab, gol ketiga skuad Pesut Etam pada laga ini tercipta lewat skema bola mati. Jonathan Bustos yang menjadi eksekutor sukses mengirimkan umpan matang di depan gawang.
Agung Prasetyo pun sukses menyambut bola di udara dengan tandukan. Arah bola pun sangat sulit dijangkau kiper PSIS, Wahyu Tri Nugroho.
Selanjutnya, gol keempat anak asuh Andre Gaspar juga masih bermula dari tendangan bebas. Kali ini, Stefano Lilipaly sukses mencatatkan namanya di papan skor untuk kedua kali setelah sepakannya mengoyak jala gawang Mahesa Jenar.