Mimpi Brasil di Piala Dunia 2022 Kepentok Tiang dan Penjaga Gawang Kroasia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Des 2022, 02:10 WIB
Kiper Timnas Kroasia, Dominik Livakovic bersama rekan-rekannya merayakan kemenangan atas Brasil lewat adu penalti dalam babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022) malam WIB. (AP/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta - Langkah Brasil di Piala Dunia 2022 terhenti di perempat final. Selecao yang tampil atraktif di Qatar akhirnya harus angkat koper setelah tersingkir oleh Kroasia melalui drama adu penalti.

Brasil menjadi satu di antara beberapa tim yang difavoritkan untuk menjadi juara Piala Dunia 2022. Komposisi pemain yang bertabur bintang membuat tim asuhan Tite ini dipercaya melangkah jauh hingga panggung utama.

Advertisement

Namun, semua itu sirna di perempat final. Langkah Brasil dihentikan oleh Kroasia, tim yang dalam dua pertemuan pertama selalu kalah dari Brasil.

Kali ini berbeda. Permainan atraktif Brasil sulit untuk menembus pertahanan Kroasia sepanjang pertandingan. Kebuntuan baru pecah ketika Neymar berhasil menceploskan bola pada menit ke-113.

Sayangnya, gawang Brasil setelah itu kebobolan oleh Bruno Petkovic yang melepaskan tembakan dan sempat berubah arah karena membentur kaki Marquinhos.

Pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 ini pun harus ditentukan lewat drama adu penalti, di mana mimpi Brasil untuk jadi juara di Piala Dunia 2022 berubah menjadi mimpi buruk.

2 dari 5 halaman

Tiang Gawang dan Kiper Kroasia Bikin Brasil Gigit Jari

Para pemain Timnas Brasil tampak kecewa usai kalah adu penalti dari Timnas Kroasia dalam babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022) malam WIB. (AP/Martin Meissner)

Babak adu penalti membuat kedua tim memiliki peluang yang sama untuk melangkah ke semifinal Piala Dunia 2022. Kans kedua tim hanya dibedakan oleh mentalitas dan keberuntungan dalam melakukan eksekusi penalti.

Dalam drama adu penalti di pertandingan perempat final ini, hanya empat eksekutor dari masing-masing tim yang maju. Hal ini tak lepas dari kegagalan Brasil, di saat para pemain Kroasia mampu melakukan tugasnya dengan baik.

Mimpi buruk Brasil diawali oleh kiper Kroasia, Dominik Livakovic, yang mampu membaca bola dengan sangat baik untuk menghalau tembakan Rodrygo Goes yang menjadi eksekutor pertama.

Sementara mimpi buruk kedua Brasil terjadi gara-gara tiang gawang. Sepakan Marquinhos yang maju sebagai eksekutor keempat membentur tiang gawang dan menyudahi drama adu penalti, membuat Brasil dipastikan angkat koper dari Qatar.

3 dari 5 halaman

Luka Modric Bahagia

Pemain Timnas Kroasia, Luka Modric merayakan kemenangan Timnas Kroasia atas Brasil melalui adu penalti dalam laga babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022) malam WIB. (AP/Manu Fernandez)

Dalam drama adu penalti itu, Luka Modric menjadi satu dari empat eksekutor Kroasia yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kemenangan Kroasia pun membuatnya menjadi pemain paling bahagia.

Bagaimana tidak, Luka Modric adalah pemain yang sudah tiga kali bertemu Brasil di Piala Dunia sejak 2006. Apalagi dalam dua pertemuan pertama melawan Brasil, yaitu pada babak grup 2006 dan 2014, Kroasia selalu kalah.

Kini Luka Modric bisa tersenyum lebar. Kutukan saat menghadapi Brasil sudah tak lagi hinggap dalam dirinya. Ia mampu keluar dari kutukan untuk bisa meraih kemenangan sekaligus membawa Kroasia ke semifinal Piala Dunia 2022.

4 dari 5 halaman

Perjalanan Kroasia di Piala Dunia 2022

Kiper Timnas Kroasia, Dominik Livakovic bersama rekan-rekannya merayakan kemenangan atas Brasil lewat adu penalti dalam babak perempatfinal Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Jumat (9/12/2022) malam WIB. (AFP/Jewel Samad)

Kroasia melangkah dari fase grup dengan menjadi runner-up Grup F Piala Dunia 2022. Mereka mengawali kiprah di Qatar dengan bermain imbang tanpa gol dengan Maroko.

Kemenangan telak 4-1 atas Kanada di pertandingan kedua menjadi kunci keberhasilan Kroasia karena pada laga terakhir mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Belgia.

Menghadapi Jepang di 16 besar, Kroasia yang tertinggal lebih dulu akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat Ivan Perisic dan akhirnya lolos ke perempat final lewat drama adu penalti.

Pemandangan yang sama terjadi di perempat final. Brasil menjadi korban setelah bermain imbang tanpa gol pada 90 menit dan 1-1 pada babak extra time. Kroasia menang 4-2 atas Selecao dalam drama adu penalti.

5 dari 5 halaman