Bola.com, Doha - Timnas Belanda langsung bergerak cepat setelah kandas di Piala Dunia 2022. Louis van Gaal out, Ronald Koeman in.
Belanda tersingkir di perempat final setelah kalah adu penalti melawan Argentina 3-4 (2-2), Sabtu (10/12/2022).
Menurut jurnalis Italia, Fabrizio Romano, dan media-media Belanda, Van Gaal lengser dan langsung digantikan oleh Ronald Koeman. Memang, kontrak Van Gaal sampai Piala Dunia 2022.
Van Gaal mendapat kritikan dari media-media Belanda. Cara bermainnya dianggap monoton dan tidak menarik, meski Oranje mampu lolos ke perempat final.
Koeman akan mengambil alih posisi pelatih kepala setelah menandatangani kontrak tiga tahun pada April untuk kembali sebagai pelatih Timnas Belanda mulai 2023.
Periode Kedua
Ini akan menjadi periode kedua Koeman memimpin Timnas Belanda, setelah membawa mereka menjadi runner-up di Nations League pada 2019 dan lolos ke Euro 2020.
Koeman meninggalkan pekerjaan itu ketika Barcelona menawarinya kesempatan untuk melatih pada Agustus 2020. Dia hanya bertahan 14 bulan sebelum dipecat oleh klub Catalan.
Akhir Cerita Van Gaal
Setelah pertandingan Van Gaal mengatakan akan meninggalkan posisinya sebagai pelatih Belanda. Mantan manajer Manchester United itu menangani De Oranje selepas Euro 2022, ketika Belanda secara memalukan tersingkir pada 16 besar.
Louis van Gaal memimpin Timnas Belanda ke perempat final Piala Dunia 2022, meskipun menghadapi kritikan atas pilihan gaya bermainnya.
"Pertama dan terpenting saya tidak akan melanjutkan (jadi pelatih Belanda). Saya hanya melakukannya untuk periode ini. Ini adalah pertandingan terakhir dalam masa jabatan ketiga saya sebagai pelatih kepala Belanda," kata Van Gaal dalam konferensi pers selepas pertandingan, seperti dikutip Mirror.
Pujian untuk Pemain
Meskipun tersingkir, Van Gaal memberikan kredit untuk anak asuhnya. Dia menyatakan timnya dipenuhi pemain-pemain yang punya skill tinggi.
"Secara pribadi dan dari kacamata sepak bola, ini adalah tim yang sangat kompak dan punya skill mumpuni," ujarnya.
"Saya menjadi pelatih selama 20 pertandingan dan kami tidak pernah kalah selama itu. Semua itu karena suatu alasan. Kami juga bermain melawan negara-negara top, meskipun negara-negara itu tersingkir lebih awal dari kompetisi ini," imbuhnya.
Sumber: Fabrizio Romano, Mirror
Laporan Langsung dari Qatar