Parasnya Mirip Bono, Ridho Djazulie Pantau Terus Aksi Maroko di Piala Dunia 2022

oleh Alit Binawan diperbarui 12 Des 2022, 10:30 WIB
Kiper Maroko Yassine Bounou membelokkan tendangan penalti dari gelandang Spanyol Sergio Busquets pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu (6/12/2022) dini hari WIB. Bono tercatat sebagai kiper asal Afrika pertama dan satu-satunya yang mampu menepis dua tendangan dalam satu laga adu penalti Piala Dunia. (JACK GUEZ / AFP)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 benar-benar sulit diprediksi. Tim-tim unggulan berguguran dan tim yang dipandang sebelah mata, justru berhasil melenggang jauh.

Contohnya Maroko. Maroko menjadi negara dari Benua Afrika pertama yang berhasil lolos ke semifinal Piala Dunia.

Advertisement

Jalan Maroko menuju semifinal sebenarnya juga tidak mudah. Hakim Ziyech dkk. melalui jalan yang tidak mudah dari grup F. Maroko menjadi negara yang tidak perhitungkan di grup F karena ada tim kuat Kroasia dan Belgia.

Namun Singa Atlas, julukan Maroko justru berhasil lolos bersama Kroasia. Pada fase grup, gawang Yassine Bounou hanya kebobolan satu kali oleh Kanada, itu pun gol bunuh diri.

Pada fase 16 besar, Maroko berhasil memulangkan Spanyol. Pada delapan besar, giliran Portugal disingkirkan dan membuat mimpi Cristiano Ronaldo untuk merengkuh gelar juara Piala Dunia 2022, sirna begitu saja.

2 dari 5 halaman

Doa Ibu dan Perjuangan

Kiper Maroko, Yassine Bounou saat laga 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Spanyol yang berlangsung di Education City Stadium, Selasa (06/12/2022). (AP/Julio Cortez)

Penjaga gawang Bali United M. Ridho Djazulie, sejak awal selalu melihat kiprah dan perjuangan dari Maroko. Dia sering membagikan unggahan di media sosial pribadinya untuk mendukung Maroko.

Bagi Ridho, kunci kesuksesan Maroko adalah dari doa ibu yang begitu kuat. Hakim Ziyech hingga Achraf Hakimi yang sempat terlihat mencium kening sang Ibunda tercinta setelah membantu Maroko lolos ke fase 16 besar Piala Dunia 2022.

"Salah satu kunci sukses Maroko menurut saya adalah berkat doa ibu dari pemain Maroko. Luar biasa perjuangan mereka. Terlihat jelas jika mereka menunjukkan kerja keras yang luar biasa selama Piala Dunia kali ini," beber Ridho.

3 dari 5 halaman

Teladan

Kiper Maroko Yassine Bounou menyelamatkan tendangan penalti dari pemain Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu (6/12/2022) dini hari WIB. Bounou menepis tiga tendangan lawan di babak adu penalti. (AP Photo/Abbie Parr)

Dengan apa yang dilakukan oleh Maroko di Piala Dunia Qatar 2022, dia menilai bisa menjadi contoh berharga bagi pemain Indonesia karena doa dari seorang ibu begitu luar biasa.

Sebagai penjaga gawang Ridho melihat perjuangan Yassine Bounou begitu luar biasa. Penjaga gawang berusia 31 tahun kelahiran Kanada tersebut tampil luar biasa sejak fase grup dan hanya kebobolan satu kali.

Menurut mantan penjaga gawang Madura United dan Borneo FC tersebut, pengalaman Bounou yang berbicara. Sebab saat ini dia tercatat sebagai penjaga gawang klub La Liga, Sevilla.

"Pengalamannya Bounou ini sangat banyak. Apalagi dia sekarang sebagai pemain Sevilla. Jadi dia tahu kualitas pemain Eropa itu seperti apa," bebernya.

4 dari 5 halaman

Dukung Sampai Final

Para pemain Maroko melakukan selebrasi dengan melemparkan Yassine Bounou ke udara pada akhir pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 menghadapi Spanyol di Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu (6/12/2022) dini hari WIB. Selain sujud syukur, para pemain Maroko juga berselebrasi dengan mengangkat dan melemparkan kiper asal Sevilla itu berulang kali ke atas. (JAVIER SORIANO / AFP)

Harapannya pun besar untuk Maroko agar bisa menembus final dan syukur-syukur bisa menciptakan sejarah sebagai negara dari Benua Afrika pertama yang berhasil menjadi kampiun Piala Dunia.

Kiper Timnas Indonesia, Muhammad Ridho, tampak kecewa usai dikalahkan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

"Saya yakin dan berharap Maroko bisa ke final. Patut ditunggu bagaimana perjuangan Maroko selanjutnya. Khusus untuk Bounou, saya berharap dia bisa meraih gelar Golden Glove karena penampilannya yang epik sejak fase grup," tutup Ridho yang sekilas parasnya mirip Bounou.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait