Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bermain gemilang pada edisi perdana Piala AFF yang digelar di Singapura pada 1-15 September 1996. Namun, Tim Garuda tak berkutik ketika bersua Malaysia pada semifinal.
Ketika itu, Timnas Indonesia yang diasuh Danurwindo mengawali kiprah di turnamen sepak bola antarnegara Asia Tenggara, yang saat itu disebut Piala Tiger (kini bernama Piala AFF), dengan sangat baik. Danurwindo membawa 20 pemain dengan komposisi dua penjaga gawang, delapan pemain bertahan, dan masing-masing lima pemain tengah dan depan.
Laos menjadi lawan pertama yang harus dihadapi Tim Garuda di Piala Tiger pertama itu. Dengan materi pemain yang memang terbaik pada masanya, Timnas Indonesia membuat gawang Laos harus bobol lima kali sebelum akhirnya bisa mencetak gol hiburan.
Fachry Husaini yang menjadi playmaker Timnas Indonesia saat itu sukses menjebol gawang Laos ketika laga baru berjalan lima menit. Dalam waktu 45 menit babak pertama pun Indonesia sudah unggul 4-0 berkat tambahan gol yang diciptakan Eri Irianto, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Robby Darwis.
Peri Sandria menambahkan satu gol pada babak kedua sebelum Laos mencetak gol hiburan ke gawang Kurnia Sandi melalui Nuth Sony.
Permainan Timnas Indonesia saat itu memang sangat luar biasa. Gelandang-gelandang berkelas macam Fakhri Husaini, Eri Irianto, dan Ansyari Lubis membuat permainan tim asuhan Danurwindo itu seperti menari-nari, terutama ketika memainkan pertandingan ketiga menghadapi Myanmar. Tim Garuda menang telak 6-1 atas Myanmar dan lolos ke semifinal.
Ya, sukses melumat Myanmar menjadi kemenangan ketiga Timnas Indonesia setelah pada pertandingan kedua memukul Kamboja dengan skor cukup telak 3-0.
Lolos Sebagai Juara Grup A
Dari tiga kemenangan tersebut, para pemain Timnas Indonesia juga mengemas 14 gol dan membuat pemain seperti Fachri Husaini, Peri Sandria, dan Kurniawan Dwi Yulianto bersemangat untuk bersaing dengan pemain tim lain di daftar pencetak gol.
Sayangnya, tiga kemenangan itu tak disempurnakan pada laga terakhir babak grup saat Timnas Indonesia menghadapi Vietnam yang akhirnya juga lolos ke semifinal sebagai runner-up.
Gol tunggal Kurniawan Dwi Yulianto pada akhir babak pertama hampir saja menyempurnakan langkah Tim Garuda, seandainya saja Vietnam tidak mendapatkan penalti dan mencetak gol melalui Vo Hoang Buu pada menit ke-77.
Namun, Tim Merah-Putih menjadi yang terbaik di Grup A, mengemas 10 poin dari empat laga, dan mencetak 15 gol sepanjang fase grup. Torehan gol itu hanya bisa disamakan oleh Timnas Malaysia yang lolos ke semifinal dari Grup B sebagai runner-up, dan juga menjadi lawan Tim Merah Putih di semifinal.
Mata Aples Bermasalah
Rivalitas tinggi antara Timnas Indonesia dan Malaysia pun tersaji di Stadion Nasional Kallang pada 13 September 1996. Namun, Tim Garuda seakan tidak berdaya digasak Tim Negeri Jiran. Timnas Indonesia kalah 1-3 dalam pertandingan yang disaksikan langsung Ketua PSSI saat itu, Azwar Anas.
Timnas Indonesia menderita saat itu karena bek tangguh Aples Techuari tak bisa bermain maksimal lantaran matanya terganggu ketika harus bertanding pada malam hari.
Azwar Anas dan Fakhri Husaini pun saat itu mengaku heran Danurwindo tetap memasang Aples hingga akhir babak pertama. Padahal sang pemain telah mengaku sulit bertanding pada malam hari karena matanya tidak bisa melihat jelas.
"Seperti tidak ada orang lain saja sehingga Danur tetap memasang Aples. Kami baru mau mati-matian di depan, di belakang gol terjadi dengan mudah. Kalau pemain sudah mengaku tidak bisa melihat, berarti dia tidak siap, lalu mengapa tetap dipertahankan? Apa maksudnya semua ini?" ujar Fachry Husaini yang menjadi kapten Tim Merah-Putih seperti yang dilansir Harian Kompas.
Ya saat itu Indonesia tertinggal 0-2 hanya dalam waktu 16 menit. Gol Tim Garuda ke gawang Harimau Malaya pun terjadi karena gol bunuh diri Azmil Azali pada akhir babak pertama, yang berusaha menghalangi tembakan Robby Darwis.
Malaysia pada akhirnya menang 3-1 dalam pertandingan itu dan membuat Indonesia hanya bisa memperebutkan peringkat ketiga dengan menghadapi Vietnam.
Sayangnya, peringkat ketiga pun lepas dari tangan setelah dua gol yang diciptakan Kuriawan dan Aples tak mampu menyelamatkan Timnas Indonesia dari kekalahan. Tim Garuda kalah 2-3 dari Vietnam yang pada fase grup bisa mereka tahan 1-1.
Pesona Kurniawan Dwi Yulianto
Saat Piala Tiger edisi perdana digelar, Kurniawan Dwi Yulianto baru berusia 20 tahun. Pemain yang akhirnya akrab disapa Si Kurus itu baru bergabung dengan Timnas Indonesia setahun sebelum berlaga di turnamen itu.
Namun, pesona Kurniawan dalam mengolah bola memperlihatkan kecepatan kaki, dan menjebol gawang lawan menjadi satu di antara keistimewaan Timnas Indonesia kala itu.
Kurniawan menjadi andalan Danurwindo yang memang mengenalnya sejak mengikuti program pelatnas jangka panjang Primavera di Italia, dan pemain muda itu tidak mengecewakan ketika membawa Timnas Indonesia cemerlang pada fase grup.
Empat gol dicetak Kurniawan sepanjang Piala Tiger 1996, jumlah yang sama dengan seniornya di lini depan Timnas Indonesia, Peri Sandria. Keduanya pun menjadi pencetak gol terbanyak dari Timnas Indonesia di turnamen tersebut.
Sempat Kesulitan saat Lawan Malaysia
Tiga gol pertama yang diciptakan Kurniawan terjadi di fase grup, di mana gawang Laos, Kamboja, dan Vietnam terkoyak karena penyelesaian akhirnya yang baik.
Sayangnya, Kurniawan dinilai bermain buruk saat Indonesia kalah dari Malaysia di semifinal. Sejumlah peluang didapatkannya tetapi tak satu pun yang berhasil dikoversi menjadi gol. Kurniawan pun dicap tumpul saat itu.
Gol keempat predator kelahiran Magelang, 13 Juli 1976 itu tercipta ketika Indonesia menghadapi Vietnam, untuk kedua kalinya di turnamen itu, saat memperebutkan posisi peringkat ketiga.
Sama seperti gol yang diciptakan ke gawang Vietnam pada fase grup, kali ini Kurniawan tetap gagal membawa Indonesia meraih kemenangan, bahkan harus kalah 2-3.
Namun, terlepas kegagalan Tim Garuda di turnamen perdana Piala Tiger itu, Kurniawan sukses menjadi pemain muda yang menjadi idola baru sepak bola Indonesia. Si Kurus pun terus menjadi andalan Tim Garuda di turnamen-turnamen antarnegara selanjutnya.
Data-Fakta:
Data Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Tiger 1996
Fase Grup
Indonesia 5-1 Laos
Gol: Fachry Husaini 5', Eri Irianto 15', Kurniawan Dwi Yulianto 17', Robby Darwis 34', Peri Sandria 65'; Saysana Savatdy 75'
Indonesia 3-0 Kamboja
Gol: Kurniawan Dwi Yulianto 15', Peri Sandria 23', Eri Irianto 60'
Indonesia 6-1 Myanmar
Gol: Fachry Husaini 7' 66', Peri Sandria 20' 26', Ansyari Lubis 28', Eri Irianto 39'; Maung Maung Htay 26'
Indonesia 1-1 Vietnam
Gol: Kurniawan Dwi Yulianto 43'; Vo Hoang Buu 77' (Penalti)
Semifinal
Indonesia 1-3 Malaysia
Gol: Azmil Azali 44' (OG); Sanbagamaran 6', Yap Wai Loon 15', Samsurin Abdul Rahman 75'
Perebutan Posisi Tiga
Indonesia 2-3 Vietnam
Gol: Kurniawan Dwi Yulianto 66', Aples Techuari 85'; Huynh Quoc Cuong 8, Yeyen Tumena 27'-OG, Vo Hoang Buu 73'
Baca Juga
Pengakuan Pelatih Filipina, Beruntung Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Mempermalukan Timnas Indonesia
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Saking Senangnya Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 dengan Mengalahkan Timnas Indonesia, Kapten Filipina: Saya Nggak Bisa Berkata-kata!